44 b. Mematikan busur listrik
Menurut Umaryadi 2007: 27, cara mematikan nyala busur harus hati-hati karena mematikan busur berarti mengakhiri proses pengeasan yang berada
pada ujung rigi las. Ada dua cara yang sering digunakan untukmematikan nyala busur, seperti pada berikut ini:
1 Cara yang pertama Dengan cara mengangkat sedikit kemudian diturunkan sambil dilepas dengan
mengayunkan ke kiri atas. 2 Cara yang kedua
Elektroda diangkat sedikit dan diturunkan kembali sambil dilepas dengan cara mengayunkan ke kanan atas.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Pratika Tungga Dewi tahun 2011 yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA siswa kelas V SDN Tempuran 1 Ngawi”. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa penerapan
model pembelajaran problem solving dapat merubah kegiatan pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi student centered dan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Prosentase ketuntasan aktivitas belajar klasikal siklus-1 yaitu 52,63 dengan nilai rata-rata aktivitas
belajar kelas 67,76. Prosentase ketuntasan aktivitas belajar klasikal siklus-2 yaitu 100 dengan nilai rata-rata aktivitas belajar kelas 87,72. Prosentase
ketuntasan hasil belajar klasikal siklus-1 yaitu 63,16 dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas 68,11. Prosentase ketuntasan hasil belajar klasikal siklus-
2 yaitu 100 dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas 90,04.
45 2. Penelitian yang dilakukan oleh Jamina Limau tahun 2011 yang brjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Lesanpuro 1 Kecamatan
Kedungkandang Kota Malang”. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran problem solving telah berhasil dilakukan dengan
baik sampai pada siklus ke II. Hal ini diperoleh dari hasil penelitian pra tindakan, siklus I, siklus II, meningkat dengan memperoleh nilai rata-rata pra
tindakan 63,91 sedangkan hasil siklus I memiliki nilai rata-rata 80,00 dan pada siklus II sangat meningkat menjadi 94,23 dari hasil yang di peroleh
maka jelas bahwa hasil dari aktivitas siswa di nyatakan berhasil, dan aktivitas siswa di dalam kelompok pada siklus I dan siklus II juga meningkat
karena hasil yang di temukan pada siklus I adalah 72, 50 dan pada siklus II meningkat menjadi 72,58.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Nur Afidah tahun 2009 yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Mata Diklat Pelayanan
Prima dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Penjualan di SMK PGRI 6 Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dengan penerapan metode metode pembelajaran problem solving motivasi dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Peningkatan motivasi siswa dari
angket motivasi sebesar 0,51 atau 51, sedangkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dimana rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I
adalah 81,56 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa adalah 91,40. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas X Penjualan SMK PGRI 6 Malang.
46
C. Kerangka Pikir