7 mendapatkan hasil penelitian yang fokus, serta penafsiran terhadap hasil
penelitian tidak berbeda, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Penelitian ini hanya berfokus pada Penerapan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah
Problem Solving untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Teknik Pemesinan 3 pada Mata Pelajaran Teknik Pengelasan SMAW
diSMK Muhammadiyah 1 Bantul. Prestasi belajar yang akan diukur dibatasi hanya pada aspek kognitif yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Penerapan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah Problem Solving dapat meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI Teknik
Pemesinan 3 SMK Muhammadiyah 1 Bantul pada Mata Pelajaran Teknik Pengelasan SMAW?
2. Apakah Penerapan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah Problem Solving dapat meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Teknik
Pemesinan 3 SMK Muhammadiyah 1 Bantul pada Mata Pelajaran Teknik Pengelasan SMAW?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa setelah diterapkannya
metode problem solving pada mata pelajaran teknik pengelasan SMAW di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
8 2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya
metode problem solving pada mata pelajaran teknik pengelasan SMAW di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan
tentang metode pembelajaran, khususnya tipe pemecahan masalah problem solving terkait peningkatan keaktifan dan prestasi belajar sehingga dapat
digunakan dalam penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis, meliputi:
a. Bagi peneliti Memberikan pengalaman sebagai bekal menjadi pendidik dalam
menerapkan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
b. Bagi guru, yaitu: 1 Menambah variasi metode dalam melaksanakan proses pembelajaran
pengelasan sehingga lebih efektif dan efisien serta tidak membosankan. 2 Mempermudah dalam menjelaskan materi pembelajaran pengelasan
sehingga lebih sistematis dalam mengajar. 3 Membantu dalam memperbaiki kesalahan konsep yang telah diterima siswa
sebagai dasar untuk pembelajaran selanjutnya sehingga lebih efektif dalam mengubah kesalahan konsep yang diterima siswa.
9 c. Bagi siswa, yaitu:
1 Menambah tingkat kefahaman siswa dalam memperoleh pembelajaran pengelasan sehingga konsep tersalurkan dengan baik, selain itu siswa akan
lebih aktif dalam belajar pengelasan. 2 Menambah ketrampilan dan kreatifitas siswa dalam merespon pembelajaran
pengelasan. 3 Mengurangi kebosanan siswa pada tehknik pembelajaran yang selama ini
digunakan. 4 Membantu untuk berpikir lebih dalam dengan ide siswa dan menjadikan para
siswa mengerti benar akan pengetahuan yang diperolehnya.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA