b. Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian
Undang-undang yang mengatur tentang perkoperasian di Indonesia adalah Undang-undang No. 25 tahun 1992. Di dalamnya terdapat
pengetahuan-Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, seperti pengetahuan tentang badan usaha koperasi. Dalam undang-undang No.
25 tahun 1992 disebutkan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Di dalam pasal 2 disebutkan juga bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang 1945 serta berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Pengetahuan yang dimiliki anggota koperasi diantaranya
pengetahuan tentang manfaat koperasi, kewajiban dan hak anggota. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukamdiyo 1996: 31 bahwa dalam
koperasi harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi bersama dan bertindak sebagai anggota inti. Mereka yang bersedia
bekerjasama harus mau mengadakan ikatan sosial diantara mereka. Dalam hal ini,pengetahuan para anggota harus ditingkatkan agar dapat
memahami manfaat ekonomis koperasi dan mengetahui kewajibannya sebagai anggota yang baik. Selain itu Anoraga 2003: 113
menyebutkan bahwa anggota harus mengetahui apa saja kegiatan serta hak apa yang dapat dilaksanakan oleh anggota koperasi.
Pengetahuan seseorang terhadap organisasinya selalu menjadi hal yang penting dalam hal peningkatan kinerja seseorang pada organisasi
tersebut. Begitupula dengan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota koperasi terhadap koperasinya. Dengan anggota memiliki pengetahuan
yang mendalam tentang seluk beluk koperasi, maka anggota dapat mengerti dan memahami koperasi yang sebenarnya serta dapat
mengaplikasikannya sehingga anggota dapat ikut serta dalam memecahkan masalah dan menjawab tantangan yang muncul dalam
kehidupan koperasi. Sudarditha dkk, 2013: 67 Sitio dan Tamba 2001: 30 menyatakan bahwa seorang anggota
akan mau berpartisipasi apabila yang bersangkutan mengetahui tujuan organisasi tersebut, manfaat terhadap dirinya dan cara organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan. Pengetahuan mengenai tujuan koperasi dapat diketahui dari tujuan koperasi yang terdapat dalam UU No. 25
tahun 1992 dimana koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, ikut serta
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan
undang-undang dasar 1945. Dalam mencapai tujuannya, koperasi melibatkan perangkat
organisasi koperasi. Pengetahuan mengenai perangkat organisasi koperasi juga disebutkan dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992
pasal 21, dimana perangkat organisasi koperasi terdiri dari rapat
anggota, pengurus dan pengawas. Diantara ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut, rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi.
Melalui forum rapat anggota, para anggota koperasi akan memiliki peluang untuk turut mengarahkan jalannya organisasi dan usaha
koperasi, mengevaluasi kinerja pengawas dan pengururs koperasi, serta memutuskan apakah koperasi dapat berjalan terus atau perlu
dibubarkan. Kekuasaan rapat anggota ditegaskan dalam UU Nomor 25 Tahun
1992 dalam pasal 23 adalah sebagai berikut: 1
Menetapkan anggaran dasar koperasi; 2
Menetapkan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen
dan usaha koperasi;
3 Menetapkan pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian
pengurus dan pengawas;
4 Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi;
5 Menetapkan pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam
pelaksanaan tugasnya;
6
Menetapkan pembagian sisa hasil usaha;
7 Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan
pembubaran koperasi. Revrisond Baswir, 2000: 130-138
Selain rapat anggota, perangkat organisasi koperasi selanjutnya adalah pengurus. Pengurus adalah anggota koperasi yang mendapat
kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu periode tertentu. Tidak sembarang anggota bisa
menjadi pengurus walaupun setiap anggota memiliki hak untuk menjadi pengurus, hanya anggota dengan kriteria tertentu yang memenuhi
persyaratan tertentu yang bisa memikul tanggungjawab sebagai pengurus.
Dalam peran pengurus sebagai perangkat organisasi koperasi, pengurus memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1 Mengelola organisasi dan usaha koperasi;
2 Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas;
3 Menyelenggarakan rapat anggota;
4 Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan
koperasi; 5
Mengajukan rencana kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi
Revrisond Baswir, 2000: 138-140. Perangkat organisasi yang ketiga adalah pengawas, kebutuhan akan
lembaga pengawas pada setiap koperasi sangat tergantung pada ukuran koperasi. Tetapi memang harus diakui, kehadiran sebuah lembaga yang
secara khusus bertugas mengawasi pengurus, memungkinkan dilakukannya pengawasan secara lebih sistematik dan terlembaga
terhadap berbagai aspek kegiatan pengurus. Adanya pengawas dalam perangkat organisasi koperasi memiliki fungsi sebagai berikut:
1 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
koperasi oleh pengurus; 2
Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah dilakukan dan menyampaikannya kepada rapat anggota
Revrisond Baswir, 2000: 148
c. Pentingnya Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian