Sehingga indikator di atas dapat disesuaikan menjadi: 1
Dorongan mencapai tujuan Adanya harapan, cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas
diri ingin menjadi pengurus, ingin mendapatkan Sisa Hasil Usaha SHU tinggi, ingin berkarir di koperasi;
2 Dorongan ikut serta dalam kegiatan
Adanya lingkungan positif dan kegiatan yang menarik teman sekelas banyak yang menjadi anggota koperasi, orang tua
merupakan aktivis koperasi, ingin mendapatkan diskon belanja anggota.
3 Dorongan pemenuhan kebutuhan
Adanya keinginan dan kebutuhan dalam koperasi ingin aktif di koperasi, ingin lebih tahu tentang koperasi, dalam kuliah ada
mata kuliah koperasi.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah 2011 yang berjudul “Pengaruh
Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, Minat Berkoperasi, Kepercayaan Anggota, Komitmen Organisasi, Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Partisipasi Anggota Di KPRI Mandiri Kecamatan Kedungwuni- Karangdadap Kabupaten Pekalongan”. Keberhasilan koperasi dapat dilihat
dari partisipasi anggota aktif dan dapat memanfaatkan unit usaha koperasi tersebut dengan baik. Hasil observasi awal di KPRI Mandiri memiliki
indikasi partisipasi anggota yang belum optimal, hal tersebut di tunjukan
dengan tidak adanya peningkatan jumlah anggota yang hadir dalam RAT selama empat tahun terakhir dan terjadinya fluktuasi omset unit pertokoan
dan persewaan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1 adakah pengaruh Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, minat
berkoperasi, kepercayaan anggota dan komitmen organisasi, dan kualitas pelayanan terhadap partisipasi anggota di KPRI Mandiri Kecamatan
Kedungwuni-Karangdadap Kabupaten Pekalongan, 2 Seberapa besar pengaruh Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, minat berkoperasi,
kepercayaan anggota, komitmen organisasi, dan kualitas pelayanan terhadap partisipasi anggota di KPRI Mandiri Kecamatan Kedungwuni-
Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, minat berkoperasi,
kepercayaan anggota, komitmen organisasi, dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap partisipasi anggota di KPRI Mandiri Kecamatan
Kedungwuni-Karangdadap Kabupaten Pekalongan sebesar 62,4. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada variable independen
berupa minat berkoperasi, kepercayaan anggota, komitmen organisasi dan kualitas pelayanan. Sedangkan persamaannya adalah pada variable
independen yaitu Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian dan pada penelitian ini ditambahkan variable kreativitas pengurus dan motivasi
anggota sebagai faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Arga Teguh Mahariyanto 2010 yang berjudul
“Pengaruh Pendidikan Perkoperasian Anggota, Kualitas
Pelayanan Koperasi dan Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Partisipasi Anggota Primkokar Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur
Tahun 2008”.Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase diperoleh partisipasi anggota dalam kriteria rendah, pendidikan perkoperasian dalam
kriteria rendah, kualitas pelayanan koperasi dalam kriteria sedang, dan kemampuan manajerial pengurus dalam kriteria rendah. Perbedaannya
terletak pada variable independen berupa Pendidikan Perkoperasian Anggota, Kualitas Pelayanan Koperasi dan Kemampuan Manajerial
Pengurus. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan variabel independen Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, kreativitas
pengurus dan motivasi anggota sebagai factor yang mempengaruhi partisipasi anggota.
C. Kerangka Berfikir