Pelayanan Koperasi dan Kemampuan Manajerial Pengurus Terhadap Partisipasi Anggota Primkokar Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur
Tahun 2008”.Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase diperoleh partisipasi anggota dalam kriteria rendah, pendidikan perkoperasian dalam
kriteria rendah, kualitas pelayanan koperasi dalam kriteria sedang, dan kemampuan manajerial pengurus dalam kriteria rendah. Perbedaannya
terletak pada variable independen berupa Pendidikan Perkoperasian Anggota, Kualitas Pelayanan Koperasi dan Kemampuan Manajerial
Pengurus. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan variabel independen Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian, kreativitas
pengurus dan motivasi anggota sebagai factor yang mempengaruhi partisipasi anggota.
C. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Pengetahuan Anggota tentang Perkoperasian terhadap Partisipasi
Anggota Untuk
meningkatkan pengetahuan
tentang perkoperasian
anggotanya, Kopma UNY memiliki program pendidikan perkoperasian yang diselengarakan secara berkesinambungan. Pengetahuan tentang
perkoperasian dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan perkoperasian tersebut. Pengetahuan anggota tentang perkoperasian memiliki pengaruh
positif terhadap partisipasi anggota, karena anggota yang sudah memiliki bekal dan pengetahuan anggota tentang perkoperasian dapat mengetahui
seluk beluk koperasinya dan bagaimana peran mereka dalam menentukan
kemajuan koperasi. Apabila pengetahuan tiap anggota sudah terpenuhi maka partisipasi tiap anggota juga akan meningkat.
2. Pengaruh Kreativitas Pengurus terhadap Partisipasi Anggota
Pengelolaan usaha koperasi yang baik dan partisipasi anggota tidak akan pernah lepas dari peran pengurus dalam menetapkan kebijakan serta
keputusan yang harus ditempuh koperasi dalam menjalankan usahanya. Setiap kebijakan dan keputusan dalam upaya pemecahan masalah dan
pengembangan koperasi, perlu adanya suatu kreativitas berupa pemikiran, ide maupun gagasan agar keputusan yang di tempuh bermanfaat bagi
seluruh anggota. Apabila kreativitas pengurus dalam membuat kegiatan atau program sudah tinggi maka partisipasi anggota juga akan meningkat.
3. Pengaruh Motivasi Anggota terhadap Partisipasi Anggota
Motivasi merupakan faktor pendorong dan penggerak yang akan memberikan alasan kenapa anggota memutuskan aktif atau tidak dalam
koperasi. Motivasi anggota bisa berasal dari dalam maupun dari luar. motivasi dari dalam misalnya anggota ingin benar-benar aktif di koperasi
sebagai pilihan dalam hidupnya, maka anggota tersebut akan selalu meningkatkan partisipasinya, baik partisipasi dalam usaha koperasi
maupun dalam organisasi koperasi. Motivasi dari luar misalnya lingkungan teman sebaya, banyak teman sebaya anggota yang menjadi
anggota koperasi dan berperan aktif dalam koperasi, maka anggota yang lain menjadi termotivasi untuk ikut aktif di koperasi karena banyak
temannya di koperasi. Motivasi yang positif memiliki pengaruh positif terhadap meningkatnya partisipasi anggota dan sebaliknya.
D. Paradigma Penelitian