dinilai baik dengan rata-rata skor sebesar 4,20 dari 9 indikator penilaian. Secara keseluruhan, kualitas media pembelajaran yang dikembangkan
dinilai baik dengan rata-rata skor sebesar 4,19 dari total 31 indikator penilaian.
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini diawali dengan adanya beberapa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya Bahasa Prancis di SMA
N 2 Wonosobo, sehingga diperlukan alternatif penyelesaian untuk masalah- masalah tersebut agar peserta didik dapat lebih memahami materi pembelajaran
yang diberikan. Setelah melakukan wawancara di sekolah, peneliti menyadari adanya peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah yang
ada. Sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan secara mobile menjadi salah satu alternatif yang dapat menunjang pembelajaran bahasa Prancis,
khususnya untuk pembelajaran menyimak compréhension orale. Peneliti mengembangkan mobile media tersebut melalui beberapa
tahapan yaitu tahap awal, tahap perancangan, tahap pembuatan, tahap evaluasi dan tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan analisis untuk menentukan isi
materi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kemudian dilanjutkan dengan perancangan dengan pembuatan flowchart, pengumpulan bahan materi
yang kemudian dituangkan ke storyboard untuk memudahkan dalam pembuatan media. Pada tahap pembuatan, peneliti menggunakan software
Adobe Flash Professional CS6 untuk mengembangkan mobile media 39
“Francopensée” yang akan digunakan sebagai media pembelajaran keterampilan menyimak bahasa Prancis. Selanjutnya produk akan diujikan
kepada ahli media dan ahli materi dan jika ada saran atau masukan maka akan dilakukan revisi sesuai dengan arahan yang diberikan. Ketika produk sudah
divalidasi oleh ahli media dan ahli materi maka tahap berikutnya adalah uji kelayakan yang melibatkan guru pengajar bahasa Prancis dan peserta didik.
Apabila mobile media “Francopensée” memenuhi kriteria kelayakan, maka
produk tersebut dapat dipublikasikan.
D. Hipotesis Awal
1. Melalui tahap pengembangan produk yang sudah ditentukan, peneliti dapat menghasilkan produk berupa
mobile media “Francopensée” yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran menyimak bahasa Prancis di SMA N 2
Wonosobo. 2. Kesesuaian media dengan kebutuhan pembelajaran dan kemudahan dalam
penggunaannya, mobile media “Francopensée” dinyatakan layak dan
mendapatkan respon positif dari para guru pengajar dan peserta didik. 3. Mobile media “Francopensée” dapat digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar ataupun menjadi sumber belajar bagi para peserta didik yang dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan saat ini menjadi suatu metode yang cukup populer. Penelitian pengembangan yang juga dikenal dengan istilah Research
And Development RD banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Menurut Putra 2012 : 67 dalam bukunya yang berjudul
Research Development mendefinisikan RD sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuandiarahkan untuk mencaritemukan,
merumuskan, memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan,
menguji keefektifan produk, model, metodestrategicara, jasa, prosedur tertentu yang
lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif dan bermakna. Kemudian menurut Sugiyono 2010 : 407, metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Dari pendapat beberapa
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian untuk mengembangkan suatu produk kemudian produk tersebut diuji
kualitasnya sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan produk yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengembangkan suatu produk yaitu mobile media “Francopensée” yang kemudian akan diuji kualitas dan
kelayakannya untuk mendapatkan produk akhir yang lebih baik. Model penelitian yang digunakan mengadaptasi dari Padmo 2004 dan Alessi
40 41
Trollip 2001, dimana peneliti membaginya menjadi 5 tahapan penelitian, yaitu: 1 tahap awal, 2 tahap perancangan, 3 tahap pembuatan media, 4
tahap evaluasi, dan 5 tahap akhir.
B. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan. Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ahli yang dapat disimpulkan bahwa
penelitian pengembangan adalah penelitian untuk mengembangkan suatu produk kemudian produk tersebut diuji kualitasnya sehingga pada akhirnya
dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah
mobile media “Francopensée” yang berupa aplikasi Android. Peneliti mengembangkan produk menggunakan aplikasi berbasis
komputer bernama Adobe Flash Professional CS6 yang memiliki fitur AIR for Android yang mana fitur tersebut sudah terintegrasi di dalamnya. Kemudian
produk yang sudah jadi akan divalidasi dan diujikan kepada ahli materi, ahli media, guru Bahasa Prancis dan peserta didik untuk menguji kelayakannya.
C. Prosedur Pengembangan Media
Langkah-langkah atau tahapan pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi dari prosedur pengembangan media menurut Alessi Trollip
2001: 407-558 dan Padmo 2004: 418-423. Alessi Trollip 2001 membagi tahapan pengembangan media menjadi tiga tahapan pokok yaitu: 1
planning, 2 design, dan 3 development. Sedangkan Padmo 2004