syariah yang sahamnya masuk dalam perhitungan JII disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan positif antara variabel pertumbuhan
penjualan terhadap struktur modal Debt to Equity RatioDER. Variabel ROA menjadi acuan oleh manajer perusahaan guna menentukan kebijakan
pendanaan atau kebijakan struktur modal perusahaan. Saran dari peneliti penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2003 hingga tahun
2005 sehingga untuk tahun-tahun yang lainnya mendatang, hasil penelitian ini masih perlu diuji validitasnya.
4. Yudha dan Nurhayati 2014 melakukan penelitian tentang “Pengaruh Debt
Financing dan Equity Financing Terhadap Return On Assets ”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Debt Financing dan Equity Financing berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets. Saran dari peneliti
Bank umum syariah harus tetap meningkatkan jumlah pembiayaan bagi hasil dan mengelolanya dengan baik agar pembiayaan yang dihasilkan bisa tetap
produktif dan mampu meningkatkan Return On Assets.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Debt Financing terhadap Profit Expense Ratio
Debt Financing adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholders equity yang dimiliki
perusahaan. Hutang debt merupakan salah satu sumber pendanaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk mendanai kegiatan perusahaan.
Menurut Munawir 2004 hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor. Hutang debt merupakan pengorbanan manfaat ekonomi masa datang yang
mungkin timbul karena kewajiban sekarang. Dalam pengambilan keputusan penggunaan hutang debt perlu
dipertimbangkan biaya tetap yang timbul akibat dari hutang tersebut, yaitu berupa bunga hutang yang menyebabkan semakin meningkatnya leverage
keuangan. Hal ini dikarenakan semakin banyak hutang, maka risiko perusahaan yang semakin besar. Faktor ini mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Debt
Financing yang tinggi dapat menggambarkan bahwa perusahaan dapat beroperasi dengan hutang sebagai modalnya. Karena hutang digunakan untuk
mendanai atau menginvestasi proyek-proyek yang menaikkan kemakmuran pemegang saham memberikan net present value yang positif. Ini terkait
dengan asymmetric theory bahwa insider manajemen berani menggunakan hutang yang tinggi karena mereka mengetahui bahwa perusahaan memiliki
kemampuan profitabilitas yang tinggi baik. Hutang usaha ini jika dipergunakan secara tepat akan dapat menghasilkan profit yang semakin
meningkat pula bila dibandingkan dengan operasional dengan modalnya sendiri. Hal ini menggambarkan adanya pengaruh positif dari Debt Financing
terhadap Profit Expense Ratio.
2. Pengaruh Equity Financing terhadap Profit Expense Ratio
Equity Financing merupakan prinsip penyertaan dalam rangka pemenuhan pemodalan Arifin, 2005. Equity Financing menggunakan sistem
yang adil dimana berbagi untung profitrugi loss, sehingga memacu pengguna dana untuk meningkatkan kinerja usahanya karena sadar bahwa
tanggung jawab dipikul bersama dan adanya group control dimana pihak perusahaan melakukan pengawasan terhadap kinerja usaha pengguna dana,
sehingga jalannya usaha terkendali. Equity Financing merupakan salah satu komponen penyusun aset pada
perusahaan. Dari pengelolaan Equity Financing, pemodal investor memperoleh pendapatan dividen sesuai dengan proporsi saham yang telah
dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad 2005 menyatakan bahwa dalam pembiayaan dengan prinsip Equity Financing ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh kedua belah pihak, yaitu proporsi yang dimiliki dan tingkat keuntungan bisnis aktual yang didapat. Oleh karena itu,
perusahaan sebagai pihak yang memiliki dana akan melakukan perhitungan sesuai dengan proporsi saham yang akan dijadikan kesepakatan pembagian
pendapatan.