C. Pengelompokan Hutang
Menurut  Riyanto  1977  hutang  ini  dapat  dibagi  menjadi  tiga golongan, yaitu utang jangka pendek short-term debt yang jangka waktunya
kurang  dari  satu  tahun,  hutang  jangka  menengah  intermediate-term  debt yang  memiliki  jangka  waktu  satu  sampai  sepuluh  tahun,  dan  hutang  jangka
panjang  long-term  debt  yaitu  utang  yang  memiliki  jangka  waktu  lebih  dari sepuluh tahun.
1  Hutang Jangka Pendek short-term debt Sebagian besar  hutang jangka pendek terdiri dari  kredit  perdagangan,
yaitu  kredit  yang  diperlukan  untuk  dapat  menyelenggarakan  usahanya. Adapun  jenis-jenis  dari  hutang  jangka  pendek  yang  terutama  dapat
membiayai aktivitas perusahaan adalah : a  Kredit rekening koran.
b  Kredit dari penjual levarancier credit. c  Kredit dari pembeli afnemers credit.
d  Utang wesel. 2  Hutang Jangka Menengah intermediate-term debt
Kebutuhan  pembelanjaan  usaha  dengan  hutang  jenis  ini  dinilai  lebih baik akibat dari kebutuhan  yang tidak dapat dipenuhi dengan  hutang jangka
pendek  dan  susah  dipenuhi  oleh  hutang  jangka  panjang.  Lagi  pula pengurusan  pembelanjaannya  lebih  mudah  dengan  mengadakan  kontrak
langsung dengan pihak yang meminjam atau kreditur, dan cara ini adalah ciri
khas  dari  pembelanjaan  dengan  hutang  jangka  menengah.  Bentuk-bentuk utama dari hutang jangka menengah ini adalah :
a  Term loan, dan b  Lease financing
3  Hutang Jangka Panjang long-term debt Hutang  jangka  panjang  ini  pada  umumnya  digunakan  untuk
membiayai  perluasan  perusahaan  ekspansi  atau  modernisasi  dari perusahaan,  karena  kebutuhan  modal  untuk  keperluan  tersebut  meliputi
jumlah yang besar. Adapun jenis-jenis hutang jangka panjang adalah: a  Pinjaman obligasi bonds-payables, dan
b  Pinjaman hipotik
D. Pengukuran Rasio Hutang
Rasio hutang dihitung hanya dengan membagi total hutang perusahaan termasuk kewajiban jangka pendek dengan total aktivanya James dan John,
2005. Menurut Brigham dan Houston 2006 Rasio hutang adalah rasio yang akan  mengukur  persentase  dari  dana  yang  diberikan  oleh  para  kreditor.
Perhitungan  rasio  hutang  menurut  Brigham  dan  Houston  2006  sebagai berikut :
Rasio Hutang =
2. Equity Financing
Equity  Financing  merupakan  prinsip  penyertaan  dalam  rangka pemenuhan  pemodalan  Arifin,  2005.  Penyaluran  dana  menurut  Anshori,
2007 Pembiayaan dengan sistem bagi hasil Equity Financing yaitu: a  Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha
tertentu  di  mana  masing-masing  pihak  memberikan  kontribusi  dana  atau amalexpertise  dengan  kesepakatan  bahwa  keuntungan  dan  risiko  akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. b  Mudharabah  adalah  akad  kerjasama  usaha  antara  dua  pihak  dimana  pihak
pertama  menyediakan  seluruh  modal  shahibul  maal,  sedangkan  pihak kedua  menjadi  pengelola.  Dimana  keuntungan  dibagi  menurut  kesepakatan
yang dituangkan dalam  kontrak, sedangkan kerugian seluruhnya ditanggung pemilik  modal  asalkan  kerugian  bukan  karena  kelalaian  pengelola  tapi  bila
sebaliknya maka kerugian ditanggung pengelola. c
Muzara’ah  adalah  kerjasama  pengolahan  pertanian  antara  pemilik  lahan dengan  penggarap  di  mana  pemilik  lahan  memberikan  lahan  pertanian
kepada  penggarap  untuk  ditanami  dan  dipelihara  dengan  imbalan  bagian tertentu  persentase dari hasil panen. Dalam konteks ini lembaga keuangan
Islam  dapat  memberikan  pembiayaan  bagi  nasabah  yang  bergerak  dalam bidang plantation atas dasar prinsip bagi hasil dari hasil panen.