Penatalaksanaan Luka Episiotomi Episiotomi

c. Trauma perineum posterior berat ataupun trauma perineum anterior. Luka episiotomi dapat diperberat dengan adanya cedera dasar panggul dan inkontinensia urin dan alvi. d. Infeksi bekas episiotomi, Infeksi lokal sekitar kulit dan fasia superfisial akan mudah timbul pada bekas insisi episiotomi. e. Gangguan dalam hubungan seksual, Jika jahitan yang tidak cukup erat,menyebabkan akan menjadi kendur dan mengurangi rasa nikmat untuk kedua pasangan saat melakukan hubungan seksual. Liu, 2008

2.2.7 Penatalaksanaan Luka Episiotomi

Penatalaksanaan Luka episiotomi merupakan bentuk intervensi yang dilakukan petugas kesehatan untuk melakukan perbaikan pada area luka. Saat perbaikan luka, posisi pasien litotomi ataupun dorso rekumben dan dalam proses perbaikan sedapat mungkin dijaga dan dipertahankan teknik aseptik Liu, 2008. Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada penatalaksanaan luka episiotomi yaitu sebagai berikut: c. Bersihkan area bedah, tutupi dengan duk dan pertahankan teknik aseptik. Mulai menjahit dari bagian atas apeks dan menyatukan mukosa vagina yang dilanjutkan dengan mengunci stik jahitan yang berjarak antara 1 cm dan 1 cm dari ujung luka. Ikat pada taut mukokutaneus vagina dari kulit tipis dibelakang vulva. Pastikan aposisi anatomis khususnya pada sisa himen dan taut mukokutaneus. Universitas Sumatera Utara d. Langkah ini dilanjutkan dengan memutuskan jahitan yang dibuat perpendikular terhadap kulit. Jahitan ini menghilangkan ruang rugi dan menyatukan jaringan subkutan, otot-otot levator ani serta perineal. Hindari membuat jahitan menembus mukosa rektal. e. Jahitan subkutan dibuat dengan kedalaman 1 cm dan dengan jarak antara 1 cm untuk menutup luka kutaneus. Jahitan poliglikolik yang menghasilkan lebih sedikit reaksi jaringan direkomendasikan. f. Periksa vagina untuk meyakinkan tidak ada kerenggangan pada garis jahitan dan hemostasis dapat tercapai. Lakukan pemeriksaan rektal untuk menyingkirkan stik jahitan yang dapat menembus mukosa rektal dan adanya hematoma. Semua stik jahitan harus digunting. Hematoma harus dihilangkan Liu, 2008. Menurut Liu 2008, kerusakan episiotomi sering diikuti dengan infeksi dan hematoma. Prosedur berikut harus digunakan: 1. Ambil apusan dari luka yang terinfeksi dan vagina untuk kultur bakteri 2. Anastesia epidural atau umum memudahkan perbaikan yang benar 3. Episiotomi yang lama harus dibuka semuanya, hilangkan hematoma jika ditemukan, tepi luka dirapikan dan perbaikan diefektifkan dengan memutus jahitan untuk memungkinkan drainase. 4. Luka jahitan superfisial pada tepi luka tidak perlu dijahit ulang. Pertahankan luka tetap bersih, dengan mencucinya secara teratur dengan menggunakan garam dan air akan meningkatkan kecepatan penyembuh. Universitas Sumatera Utara

2.3 Nifas