2.3.4 Perawatan Luka Episiotomi di Rumah sakit
Perawatan luka episiotomi pada jam- jam pertama setelah bersalin, biasanya dilakukan setelah mengkaji stabilitas fisik ibu, dan untuk 2 jam
berikutnya perawatan luka episiotomi dilakukan setelah buang air kecil, buang air besar, ataupun pada saat personal higiene. Menurut Morison 2004, prinsip-
prinsip pencegahan infeksi luka didasarkan pada pemutusan rantai kejadian yang menyebabkan organisme makin berkembang dan menginfeksi luka. Hal yang
penting dilakukan untuk pencegahan infeksi luka tersebut ialah mengisolasi sumber infeksi potensial dengan barier perawatan, membersihkan dan melakukan
desinfeksi secara efektif terhadap lingkungan fisik, perawat dan bidan melakukan cuci tangan yang benar, teknik pembalutan yang aseptik serta melindungi pasien
yang rentan. Dalam Perawatan Luka epsiotomi dilakukan sesuai dengan standar
operasional yang ada.
Menurut Sulistiawaty 2009, perawatan luka episiotomi dilakukan bersamaan dengan vulva hygiene sehingga perlu menyediakan botol berisi air
hangat untuk membersihkan bagian vulva yang kotor karena lochea, bekas BAK, dan BAB. Rosyidi 2013, memfokuskan sebuah prosedur perawatan luka
episiotomi dan menyatakan hal pertama dilakukan sebelum melakukan perawatan adalah mempersiapkan peralatan antara lain.
Peralatan steril : a.
Gunting lurus AJ b.
Kapas lidi 2 c.
Kassa steril
Universitas Sumatera Utara
d. Kassa penekan
e. Mangkok kecil
f. Handscoen steril
Alat tidak steril: a.
Gunting pembalut b.
Handscoen non steril c.
Bengkokkantong plastik d.
Pengalas e.
Pinset bersih Menurut Sulistyawati 2009, handscoen DTT Desinfeksi Tingkat Tinggi
juga dapat digunakan dalam melakukan perawatan luka perineum sebagai pengganti bila tidak tersedia handscoen steril yang baru.
Persiapan pasien, perawat maupun bidan memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan, kemudian menutup pintujendela atau di pasang
sampiran untuk menjaga privasi pasien. Langkah-langkah tindakan perawatan luka episiotomi adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan prosedur kepada pasien
b. Menempatkan alat ke dekat pasien
c. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
d. Mencuci tangan kemudian memakai handscoen bersihpinset lepaskan
balutan e.
Observasi karaktersitik dan jumlah drainase pada balutan
Universitas Sumatera Utara
f. Letakkan balutan kotor di tempat sampah, lepas sarung tangan
g. Membuka perangkat alat steril disamping pasien
h. Memakai handscoen steril
i. Membersihkan luka sampai bersih dengan memakai pinset dan
depresskasa steril, desinfektan dari arah depan ke belakang. j.
Depress kotor dibuang pada tempatnya k.
Pinset yang tidak steril diletakkan di bengkok l.
Luka dikeringkan dengan depress kassa steril m.
Lalu di beri obat salep antiseptik lalu ditutup dengan pembalut n.
Sarung tangan dilepas o.
Rapikan alat dan pasien p.
Mencuci tangan q.
Dokumentasikan : karakteristik luka Rosyidi, 2013
2.3.5 Sikap Perawat dan Bidan dalam Perawatan Luka Episiotomi