19 disampaikan. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat melukiskan ide
persis seperti yang dimaksud penulis.
Keterampilan menulis karangan deskripsi memerlukan waktu untuk berlatih. Karena dalam menulis siswa mengalami kesulitan untuk menemukan ide
dan untuk memulai menulis karangan. Agar mempermudah siswa dalam menulis, guru perlu menanamkan kepada pikiran siswa bahwa menulis itu menyenangkan.
Eni Setiati 2010:18 menulis adalah kegiatan yang menyenangkan. Oleh karena itu jangan takut untuk mengekspresikan imajinasi kalian dalam bentuk tulisan.
Agar keterampilan menulis karangan deskripsi dapat menarik minat baca para pembaca memerlukan pemilihan ide yang menarik. Eni Setiati 2010:46
mengemukakan bahwa ada dua alasan besar orang tertarik membaca tulisan, yaitu: a.
ide cerita menarik perhatian pembaca, dan b.
cara merangkai kata menjadi kalimat enak dan mengalir waktu dibaca.
7. Teknik Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Ahmad dan Darmiyati 1999:168 agar dapat mendeskripsikan sesuatu dengan baik, kita perlu menguasai cara
– cara menulis karangan deskripsi sebagai berikut.
a. Mengamati objek yang akan ditulis
1 Bagaimanakah sifat-sifat fisik objek yang akan dideskripsikan bentuk,
ukuran, bahan, warna, rasa, bau, dan sebagainya? 2
Adakah pesamaan objek itu dengan objek lain?
20 3
Bagaimana perbedaan antara objek yang dideskripsikan itu dengan objek lain?
b. Menyeleksi dan menyusun rincian suatu deskripsi
1 Memilih data dan informasi yang memberikan kesan yang kuat. Kita
harus dapat melihat ciri-ciri atau sifat-sifat apakah yang dimiliki oleh orang, tempat, benda, dan objek-objek lain yang paling mengesankan.
2 Menyajikan informasi tentang objek yang dideskripsikan dengan
kerangka deskripsi sesuai dengan objek yang dideskripsikan. a
Deskripsi dengan kerangka tempat. Kerangka deskripsi ini digunakan jika
objek yang
dideskripsikan berupa
lokasi tempat.
Mendeskripsikannya dengan cara menentukan dari mana kita melihatnya, menentukan arah kita berjalan untuk memperoleh sudut
pandang yang lain. b
Dengan kerangka waktu. Kerangka ini digunakan untuk mendeskripsikan suatu objek yang memberikan kesan berbeda jika
dilihat dalam waktu yang berbeda. c
Deskripsi dengan kerangka urutan bagian-bagian. Kerangka ini digunakan dengan cara sebagai berikut.
1. Pertama-tama dikemukakan pandangan umum mengenai orang,
benda, tempat, situasi, dan sebagainya. 2.
Kemukakan bagian-bagian utamanya terlebih dulu, kemudian baru dikemukakan bagian-bagian lainnya.
21 3.
Kemukakan bagian-bagian yang kiranya akrab dengan membaca, baru kemudian bagian-bagian yang lain.
4. Gambarkanlah dari atas ke bawah, atau dari bawah ke atas, dari
kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri.
8. Penilaian Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Ahmad dan Darmiyati 1999 : 265 bentuk tes subyektif yang digunakan dalam tes menulis adalah sebagai berikut.
a. Tes menulis berdasarkan rangsangan visual.
Bentuk tes menulis berdasarkan rangsangan visual dilakukan dengan cara menyajikan gambar atau film, kemudian siswa diminta
membuat karangan berdasarkan gambar atau film tersebut. b.
Tes menulis berdasarkan rangsangan suara. Bentuk tes ini cara menyajikan suara yang dapat berbentuk
ceramah, diskusi atau tanya jawab, baik yang berupa rekaman maupun secara langsung.
c. Tes menulis dengan rangsangan buku.
Bentuk tes ini dilakukan dengan cara menyajikan teks bacaan, kemudian siswa diminta untuk membuat karangan berdasarkan teks yang
telah dibacanya. Bentuk tugas dapat berupa ringkasanrangkuman, membuat resensi, atau membuat kritik.
22 d.
Tes menulis laporan. Bentuk tes ini dilakukan dengan cara meminta siswa untuk
membuat laporan kegiatan yang pernah dilakukan mengikuti karyawisata, penelitian dan lain-lain .
e. Tes menulis surat.
Bentuk tes ini dilakukan dengan cara siswa diminta menulis surat surat resmi ataupun surat pribadi.
f. Tes menulis berdasarkan tema tertentu.
Bentuk tes ini dilakukan dengan cara disajikan sebuah atau beberapa topik, kemudian siswa diminta untuk membuat karangan
berdasarkan topiktema tertentu. g.
Tes menulis karangan bebas. Tes ini dilakukan dengan cara siswa diminta membuat karangan
dengan tema dan sifat karangan yang ditentukan oleh siswa sendiri. Menurut Ahmad dan Darmiyati 1999:271 penilaian dalam tes
menulis dapat dilakukan secara holistik maupun per aspek. Penilaian holistik yaitu penilaian karangan yang dilakukan secara utuh tanpa melihat
bagian-bagiannya. Penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai bagian-bagian dari karangan, misalnya : struktur tata bahasa yang
digunakan, pemilihan diksi, penggunaan tanda baca dan ejaan, organisasi ide, gaya penulisan serta kekuatan argumentasi yang disajikan.
23
B. Pembelajaran Kontekstual