23
B. Pembelajaran Kontekstual
1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan
peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari Mulyasa,
2007:102. Menurut Wina Sanjaya 2009:13.2 Pembelajaran kontekstual adalah
suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Sedangkan, Hernowo 2006:61 berpendapat bahwa Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar yang
membantu para guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan belajar yang menghubungkan materi dan
kegiatan belajar ke dalam kehidupan nyata yang terfokus pada proses pembelajaran menuju kegiatan kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, dan
mampu menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
24
2. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
Menurut pendapat Zahorik dalam Agus Suprijono,2010:84 urut-urutan pembelajaran kontekstual adalah activating knowledge, acquiring knowledge,
understanding knowledge, applying knowledge, dan reflecting knowledge. Adapun proses pembelajarannya sebagai berikut.
a. Pembelajaran diawali dengan pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
activating knowledge, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian siswa akan
memperoleh pengetahuan yang utuh dan saling terkait. b.
Selanjutnya pemerolehan pengetahuan baru dengan cara mempelajari secara keseluruhan dahulu, baru kemudian memperhatikan detailnya untuk
menambah pengetahuan baru acquiring knowledge. c.
Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk diyakini dan dipahami,
dengan cara merumuskan konsep sementara atau meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya sehingga akan terjadi
penyesuaian pengetahuan baru dengan pengetahuan awal yang sudah dimiliki.
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut applying
knowledge, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan
perilaku siswa.
25 e.
Melakukan refleksi reflecting knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk
proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
3. Tujuan Pembelajaran Kontekstual