Jenis Penelitian METODE PENELITIAN
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara profesional. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok perserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja di munculkan
dengan tujuan untuk memperbaiki sistem, metode, kerja, prses, isi, kompetensi dan situasi. Alasan digunakannya PTK dalam penelitian ini
adalah peneliti ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode hand sign Kodaly saat proses pembelajaran
angklung pada kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik di SMPN 9 Yogyakarta.
PTK terbagi menjadi empat jenis, diantaranya adalah PTK Diagnostic, PTK Partisipasi, PTK Empiris, dan PTK Eksperimental. Hal
ini dijelaskan Sumadayo 2013: 26-27, sebagai berikut: 1.
PTK Diagnostic, yaitu penelitian yang dirancang dengan menuntut penelitian kearah suatu tindakan. Dalam hal ini
peneliti mendiagnosis dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian.
2. PTK Partisipasi, penelitian yang dirancang dengan menuntut
peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
3. PTK Empiris yaitu apabila peneliti berupaya melakukan
sesuatu tindakan atau aksi dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
4. PTK Eksperimental, yaitu penelitian yang diselenggarakan
dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar
mengajar.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis PTK Eksperimental, karena peneliti berupaya untuk menerapkan teknik atau strategi yaitu berupa
penggunaan metode hand sign Kodaly untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada proses pembelajaran angklung di SMPN 9 Yogyakarta.
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat kelebihan maupun kekurangan, Shumsky dalam Sumadayo 2013: 36 menjelaskan kelebihan dam PTK
antara lain sebegai berikut: 1.
Tumbuhnya rasa memiliki melalui kerjasama dalam PTK 2.
Tumbuhnya kreatifitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif dalam PTK.
3. Meningkatkan kesepakatan lewat kerjasama demokrasi dan
dialogis dalam PTK. Penelitian yang telah dilakukan juga memiliki kelebihan seperti
yang sudah dijelaskan oleh Sumadayo. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ansambel musik angklung dimana di dalamnya terdapat kegiatan bermain
musik secara bersama-sama yang membangun kerjasama antar peserta didik. Kesempatan diberikan kepada peserta didik untuk menuangkan ide-
idenya dalam aransemen maupun dalam penempatan dinamik pada materi lagu, ini dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik dan mereka
diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan kritik dan saran terhadap kegiataan
pembelajaran berlangsung. Di samping kelebihan, Shumsky dalam Sumadayo, 2013: 37-38
menyatakan bahwa kelemahan dari guru yang melakukan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar
penelitian pada guru itu sendiri karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal praktis.
2. Rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen
penelitian untuk terlibat dalam prosesnya sementara guru harus melakukan tugas rutin.
3. Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok
yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi
tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin yang demikian.
Dari pendapat yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang
telah dijelaskan, untuk itu dalam penelitian ini, peneliti meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut, sehingga penelitian dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk meminimalisir kekurangan itu maka penelitian ini dilaksanakan dengan dibantu oleh
kolaborator. Selain itu, peneliti juga dibantu oleh dosen pembimbing dalam mendapatkan pengetahuan dalam tehknik dasar penelitian.
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan pada siang hari setelah jam sekolah berakhir, sehingga penelitian ini tidak menggangu proses belajar
mengajar non ekstrakurikuler. Kesempatan kembali diberikan kepada peserta didik untuk ikut serta dalam mengevaluasi proses pembelajaran
yaitu dengan memberikan kritik dan saran kaitannya dengan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, dari kegiatan ini guru mampu
memahami keinginan peserta didik.