43
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Tugas Dewan
Berdasarkan hasil FGD dan masukan-masukan kualitatif yang disediakan pada instrumen penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa hambatan yang dialami
oleh Dewan Pendidikan dalam melaksanakan tugas baik sebagai badan pertimbangan, pendukung, pengontrol, maupun sebagai badan penghubung.
Beberapa hambatan itu dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Karena Dewan Pendidikan merupakan institusi yang baru, maka
keberadaan Dewan Pendidikan pada era otonomi daerah saat ini dipandang sebagai institusi yang “mengganggu” pekerjaan eksekutif
didaerah. Dengan adanya Dewan Pendidikan, pekerjaan Bupati dan Dinas Pendidikan dalam bidang pendidikan menjadi tidak independen,
karena harus mau diberi saran, dan dikontrol. Peran dewan yang diharapkan adalah sebagai dewan pendukung dan penghubung yang
mampu menghasilkan berbagai sumber daya tambahan. Berdasarkan hal tersebut, maka keterlibatan dalam menjalankan perannya menjadi
tidak optimal 2. Nilai-nilai kerja Dewan Pendidikan belum dihayati sebagai pekerjaan
sosial, tetapi lebih dihayati sebagai tempat untuk aktualisasi diri. Menjadi anggota Dewan Pendidikan merasa memiliki kedudukan sosial yang lebih
prestis, namun kurang didukung oleh kompetensi untuk memerankan perannyanya. Dengan demikian mereka yang duduk sebagai anggota
dewan pendidikan, sebagian besar kurang memiliki kompetensi,untuk memerankan sebagai badan pertimbangan, pendukung, control dan
penghubung. 3. Selama ini Dewan Pendidikan belum fokus pada tugasnya sebagai
badan pertimbangan, pendukung, pengontrol, maupun sebagai badan penghubung, sehingga pelaksanaannya belum optimal. Dewan
pendidikan banyak terlibat pada urusan-urusan praktis yang sebenarnya
44 sudah ada yang berwenang. Bekerja pada Dewan Pendidikan diharapkan
juga memperoleh penghasilan finansial 4. Karena pekerjaan Dewan sebagai pekerjaan sambilan, maka terasa sulit
melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dan erat antar anggota Dewan Pendidikan, antara Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan,
Dewan Pendidikan dengan sekolah, serta hubungan dengan stakeholder terkait.
5. Tidak adanya dana penunjang dan tempat kegiatan, Dewan Pendidikan sehingga pelaksanaan fungsi dan peran Dewan Pendidikan belum
optimal. 6. Tidak adanya pelibatan Dewan Pendidikan dalam menentukan kebijakan
strategis bidang kependidikan, sehingga fungsi sebagai badan pertimbangan, pendukung, pengontrol, maupun sebagai
badan penghubung tidak berjalan dengan baik.
7. Personalia anggota Dewan Pendidikan yang terbatas jumlah, waktu dan komptensinya berdampak pada sulitnya melaksanakan tugas sebagai
badan pengontrol
C. Kinerja Sekolah Sebelum dan Sesudah Ada Dewan Pendidikan