tetapi sebelum program dipergunakan perlu diadakan preview dihadapan tim yang antara lain terdiri dari prosedur, pengarah, pengkaji materi, pengkaji media, dan pihak-pihak
terkait.
J. Penutup
Setelah peserta mengikuti presentasi makalah ini, dan merujuk pula pada suplemen berupa handouts, diharapkan para peserta dapat melakukan proses produksi naskah
diacak yang telah ditulis secara sangat sederhana, dengan fasilitas perangkat yang tersedia. Apaila terdapat hambatan atau sedikit kesulitan dalam praktik nanti, dapat diatasi
bersama.
Daftar Pustaka
Anonim …. 1990. Editing Makalah. Yogyakarta: SAVP. Anonim …. 1976. Buku pegangan latihan dasar produksi televisi pendidikan. Jakarta:
BP3K. Desmond, Davis. 1975. The grammar of television production. Great Britain: Barrie
Jenkins. Elliot, John. 1975. The grammar of televisi production. London: Barrie Jenkins Ltd.
Lutters, Elizabeth, 2004. Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta: Grasindo. Millerson, Gerald. 1979. The technique of television production. London: M A Thomson
Litho Ltd. Seiji, Utsumi. ….. ETV.
Set, Sony dan Sita Sidharta, 2003. Menjadi Penulis Skenario Profesional. Jakarta: Grasindo.
Subroto, Darwanto Sastro, 1994. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Valk, Jos van der, 1992. Mengarang Naskah Video. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Valk, Jos Van Der. 1992. Wawancara video dengan satu kamera. Yogyakarta: Kanisius
Wayan Inten, I, Bastaman, Mumung. 1989. Petunjuk pembuatan dan penggunaan program video. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Dept. P dan K.
Yuhetty, Harina, 1994. Karakteritik Media Televisi, Bahan Pelatihan Produksi Program Video Sederhana. Jakarta: Pustekkom.
Yuswati. 1997. Empat belas langkah produksi televisi makalah pelatihan. Yogyakarta: UPSB IKIP Yogyakarta.
Media Pembelajaran PTK 93
BAB X PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET
A. Pendahuluan
Komunikasi pembelajaran yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan bersama guru dan siswa.Kemampuan guru dalam mengkomunikasikan materi perkuliahan sangat
dipengaruhi karakteristik belajar siswa. Karakteristik siswa, antara lain: kemampuan awal entry behavior, pengalaman belajar, minat, perhatian,dan gayabelajar thingking style
siswa sangat heterogen. Dalam pembelajaran konvesional tatap muka, hegeronitas kemampuan siswa demikian seringkali menyulitkan guru dalam mencapai standar
kompetensi lulusan minimal yang diinginkan.Selain itu bila dikaji dari karakterisik materi ajar bidang teknologi dan kejuruan dapat diklasifikasikan:informasi, konsep, prinsip,
prosedur dan ketrampilan. Belajar konsep, prinsip, prosedur dan ketrampilanakan sangat efisien, bila dalam pembelajarangurudibantu dengan ragam sumber belajar, di antaranya
sumber belajar berbasis teknologi informasi. Pada abad 20, sumber belajar lebih berorientasi pada teknologi informasi dan
komputer. Belajar berbasis internet dan pembelajaran berbantuan komputer sudah menjadi kecenderungan pilihan akademisi untuk mencapai hasil belajar siswa yang lebih
baik. Bagaimana memanfaatkan internet-based learning dan interactive multimedia instruction menjadi fokus kajian ini.
B. Pembelajaran Berbasis Internet
Pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan
informasi saat ini
berdampakpositip pada peningkatan kualitas kinerja berbagai bidang, termasuk peningkatan kualitas di bidang pendidikan.Beberapa pemanfaatan teknologi komunikasi
dan informasi internet di bidang pendidikan, diantaranya untuk meningkatkan kualitas:sistem informasi akademik, sistem pengelolaan pembelajaran dan sistem sumber
belajar. Semenjak menjamurnya pemanfaatan internet sebagai sistem pengelolaan pembelajaran, berbagai istilah bermunculan seperti misalnya:e-learning, online
learninginternet-based learning, e-education atau web-based learning. Secara global istilah itu memiliki kesamaan. Fery 2000 membedakan sedikit tiga kawasan belajar
berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitue-learning, internet-based learning, dan web-based learning.
E-learning adalah konsep belajarberbasisteknologi elektronika, diantaranya teknologi video, teknologi audio, teknologi informasi, atau teknologi komunikasi. Menurut
Hartanto 2002 e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi