Treatment Pembuatan NaskahSkenario PengkajianReview Naskah Produksi Program Prototipa

b. Sinopsis ini sebaiknya ditempel pada kaser video programnya. c. Sinopsis mencakup keseluruhan isi materi.

6. Treatment

Dalam pengembangan treament ini dituntut adanya kreatifitas. a. Menentukan format programnya. 1 Seseorang sebagai titik pusat: prsenter, interview, narator, penceramah, pemimpin permainan game leader, moderator, demonstrasi oleh seorang guru, guru informal, story teller, tour guide, pemandu kuis quiz master, pendebat, komentator. 2 Drama: cerita, panggung, pelaku, konflik, humor, tokoh sentral unik, karakter, gaya bahasa. 3 Format mingguan: artikel pendek, beberapa masalah, beberapa penulis naskah. 4 Dokumenter. 5 Drama + narator dan lain-lain. b. Visualisasi Ide. Bagaimana menterjemahkan ide ke dalam gambar yang bergerak. Dalam menulis naskah program TV, maka penulis harus bisa berpikir secara visualisasi, artinya dalam pengembangan materi, apa yang ada dalam benaknya adalah terbayang dalam bentuk gambar. Pentingnya visualisasi ide: 1 Bentuk visual memberi pesan lebih cepat. 2 Bentuk visual diingat lebih lama. 3 Bentuk visual lebih mudah dimengerti. 4 Bentuk visual lebih memiliki daya tarik audience. c. Orientasi Visual 1 Objektif menginformasikan kejadian di luar penonton. 2 Subjektif melibatkan partisipasi penonton. d. Menyusun Pokok-pokok atau garis besar isi program, sesuai dengan urutan penampilan program.

7. Pembuatan NaskahSkenario

Dalam pembuatan naskah program TV, dibagi dalam 2 bagian. Bagian kiri, berisi tentang gambaran visual yang meliputi: 1 berorientasi visual objektif dan subjektif, 2 berdimensi lingkup visualisasi, 3 sudut pengambilan gambarposisi kamera, 4 efek teknis, 5 tata pencahayaan, dan 6 lokasi pengambilan gambar.

8. PengkajianReview Naskah

Dalam pengkajian naskah melibatkan: a. Content spesialis: ahli materiisi, nara sumber. b. Media spesialis: ahli media. c. Produser.

9. Produksi Program Prototipa

Ada 3 tahap dalam proses pembuatan program prototipa, yaitu praproduksi, produksi dan purna produksi. a. Pra produksi: 1 Penjabaran naskah dilakukan oleh sutradara dengan mempertimbangkan: a Klasifikasi ruanglokasi. b Properti tanggung jawab bagian properti segala peralatan dan perlengkapan yang diperlukan selama shooing: seperti kostum pemain, perabotan yang diperlukan, pemilihan warnanya, gambar-gambarcaption, tulisan-tulisan, perlengkapan untuk demo dsb. c Pemilihan scene adegan. d Pembuatan story board sketsa adegan secara sederhana 2 Hunting lokasi oleh sutradara, kameramen, lighting man, sound man. a Pilih lokasi yang sesuai tuntutan naskah. b Pilih lokasi yang mudah dijangkau waktu produksi. c Pilih lokasi yang tidak terlalu berjauhan. d Pilih lokasi yang mudah dijangkau kendaraan. 3 Penyusunan RABRencana Anggaran Biaya Produksi. 4 Casting: pemilihan pemain, presenter, dsb. 5 Latihan pemain. 6 Penyusunan kerabat kerja. 7 Penyusunan jadwal shooting. 8 Production meeting. b. Produksi 1 In door shooting. 2 Out door shooting. 3 Editing 4 Mixing c. Purna Produksi Preview oleh tim produksi, ahli media, ahli materi, produser, evaluatior program.

10. Uji Coba Program