Latar Belakang Perbandingan penalaran dan komunikasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dilatih untuk berbicara, sehingga kemampuan komunikasi matemats siswa dapat ditingkatkan. Model pembelajaran lain yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write. Model pembelajaran ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara dan menulis. Diawali dengan peserta didik membaca materi yang sudah dikemas dengan pendekatan konstruktivis untuk memahami kontennya think, kemudian siswa mengkomunikasikan untuk mendapatkan kesamaan pemahaman talk, dan akhirnya diskusi serta negosiasi, peserta didik menuliskan hasil pemikirannya dalam bentuk rangkuman write. 17 Aktivitas berpikir think siswa dapat dilihat selama proses membaca teks matematika yang kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam membuat catatan, siswa membedakan dan mempersatukan ide yang disajikan dalam teks, kemudian menerjemahkan ke dalam bahasanya sendiri. Membuat catatan berarti menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa bahan-bahan yang ditulis. Belajar membuat catatan setelah membaca merangsang aktivitas berpikir sebelum, selama dan setelah membaca, sehingga pada tahap ini kemampuan penalaran siswa dapat diringkatkan. Aktivitas siswa dalam berbicara talk dapat dilihat dalam aktivitas berkomunikasi dengan menggunakan kalimat dan bahasa yang mereka pahami. Pentingnya aktivitas berkomunikasi dalam matematika. Aktivitas menulis write dilakukan setelah peserta didik melakukan diskusi. Hasil diskusi yang berupa konstruksi pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk tulisan. 18 Pada aktivitas ini diharapkan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat ditingkatkan. Model pembelajaran kooperatif tipe think talk write ini mempunyai kelebihan yaitu pada tahap atau alurnya dalam suatu pembelajaran. Dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca masalah, selanjutnya berbicara dan membagi ide 17 L. Winayawati dkk. ” Implementsi Model Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Think-Talk Write Terhadap Kemampuan Menulis Rangkuman dan Pemahaman Matamatis Materi Integral”, Jurnal UNNES 1:1.Juni, 2012, 67 18 Ibid, halaman 67 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sharing dengan temannya sebelum menulis. 19 Dari keunggulan tersebut diharapkan strategi ini dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa melalui proses berfikir dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui proses menulis. Berdasarkan penjabaran yang telah dipaparkan, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Anchored dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write di Kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan yang signifikan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo? 2. Adakah perbedaan yang signifikan komunikasi matematis siswa dalam meyelesaikan matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menguji perbedaan kemampuan penalaran siswa dalam meyelesaikan matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dengan 19 Novita Yuanari, Skripsi : “Penerapan Strategi TTW Think-Talk-Write sebagai Upaya Meningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Disposisi Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 5 Wates Kulonprogo”. Yogyakarta: UNY. 2011. 22 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo. 2. Menguji perbedaan kemampuan konunikasi matematis siswa yang dalam meyelesaikan matematika diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarjo.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. 2. Bagi guru Hasil penelitiian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. 3. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang dampak penerapan model pembelajaran Anchored dan model pembelajaran dengan strategi Think Talk Write terhadap kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan penalaran siswa.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel menghindari terjadinya kesalahpahaman yang disebabkan perbedaan pendapat mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Model Anchored adalah model pembelajaran berbasis masalah dengan penggunaan multimedia sebagai sarana dalam pemberian masalah. 2. Pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write adalah pembelajaran yang dibangun melalui berpikir, berbicara, menulis. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan ide-ide matematika dalam bentuk tulisan maupun lisan. Indikator penalaran matematis dalam memecahkan masalah matematika dalam penelitian ini yaitu: 1 menyajikan pernyataan matematika secara tertulis dan memberi alasan terhadap pernyataan yang ditulis; 2 mengajukan dugaan dan memberi alasan atas dugaannya; 3 melakukan manipulasi matematika dan memberi alasan terhadap manipulasi matematika yang dilakukan; 4 menarik kesimpulan dan memberikan alasan atas kesimpulan yang ditarik. 4. Kemampuan penalaran matematis adalah kemampuan menjalankan prosedural penyelesaian masalah secara matematis dan menjelaskan atau memberikan alasan atas peneyelesaian yang dilakukan. Indikator penalaran matematis dalam memecahkan masalah matematika dalam penelitian ini yaitu: 1 menggambarkan situasi masalah menggunakan gambar, bagan, tabel, dan secara aljabar; 2 menggunakan representasi untuk menyatakan solusi dari pemecahan masalah; 3 menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat dalam memecahkan masalah; 4 menyatakan hasil dari pemecahan masalah dalam bentuk tertulis.

F. Batasan Penelitian

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas, maka peneliti membatasi pada materi pelajaran Aritmatika Sosial terdapat pada kelas VII SMP semester genap sesuai dengan kurikulum 2013. Peneliti juga membatasi pada penalaran matematis dan kemampuan matematis dalam bentuk tulisan dalam meyelesaikan masalah matematika menurut Polya digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

Anchored 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning pertama kali diterapkan di Mc. Master University sebuah sekolah kesehatan di Kanada. Banyak pengertian tentang Problem Based Learning PBL namun pada intinya PBL merupakan cara belajar dengan pola pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa secara kolaboratif. 1 Pembelajaran berbasis masalah adalah metode yang berpusat pada siswa dan dalam pengajaran melibatkan permasalahan-permasalahan tentang topik yang akan dipelajari. 2 Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. 3 Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan kreativitas siswa yang domain, sedangkan peran guru lebih sebagai fasilitator. Seng menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir. Dengan pembelajaran berbasis masalah siswa dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah melalui penyelidikan autentik Ni Nyoman Sri Lestari, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Learning dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP”, Jurnal Penelitian Pascasarjana UNDISKHA, 1:2, 2012, 6. ✁ ✁ Ibid, halaman 6. ✂ Abdul Aziz Saefudin, “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik”, 4:1 ejournal.uin-suka.ac.id, 2014. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✄ ☎ baik mandiri maupun kelompok, meningkatkan kepercayaan diri serta menghasilkan karya dan peragaan. 4 Ciri-ciri model pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut: 1 tujuan pembelajaran dirancang untuk dapat merangsang dan melibatkan siswa dalam pola pemecahan masalah. Kondisi ini akan dapat mengembangkan keahlian belajar dalam bidangnya secara langsung dalam mengidentifikasi permasalahan, 2 sifat masalah yang disajikan dalam proses pembelajaran adalah berlanjut. 5 Adapun sintaks dari model pembelajaran berbasis masalah yang dapat disajikan dalam tabel berikut. 6 Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah Fase Perilaku Guru Fase 1: Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa. Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk meneliti Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya. Fase 3: Membantu peneyelidikan mandiri dan kelompok Guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat Fase 4: Mengembangkan dan mempresentasikan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang tepat. 4 Charlina Agus Valentine, Skrpsi Sarjana: “Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”, Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014, 23. ✆ Ni Nyoman Sri Lestari , Op. Cit. Hal 7. 6 Richards Arend, Penerjemah: Helly Prajitno Sri Mulyani, Learning to Teach. New York, McGraw Hill Company, 57.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE DI MAN 1 MEDAN.

0 4 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN THINK-TALK-WRITE PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT KELAS VII SMP.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 17 ME.

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW).

0 0 53

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 16

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 32