Kemampuan Penalaran Matematis Perbandingan penalaran dan komunikasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGR

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengonstruk, menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam representasi ide dan hubungannya. 36 Siswa yang berhasil dalam mempelajari matematika merupakan siswa yang mampu melakukan komunikasi matematis dengan cara berbicara dan menulis tentang apa yang siswa kerjakan. Berbicara dalam hal ini adalah memikirkan dan berbagi ide, strategi serta solusi matematika dengan siswa lain, sedangkan menulis berarti merefleksikan pekerjaan siswa dan mengklarifikasi ide-ide siswa untuk dirinya sendiri. 37 Terdapat tiga karakteristik yang membuat komunikasi matematis berbeda dengan komunikasi sehari-hari yaitu: 1 untuk berkomunikasi matematis siswa perlu bekerja dengan abstraksi dan simbol-simbol; 2 seringkali setiap bagian dari dalil-dalil matematika merupakan hal mendasar untuk memahami seluruh dalil; 3 setiap bagian dari dalil matematika bersifat sangat spesifik. 38 Heri Sudradjat berpendapat bahwa komunikasi matematika memegang peranan penting dalam membantu siswa membangun hubungan antara aspek-aspek informal dan intuitif dengan bahasa matematika yang abstrak, yang terdiri atas simbol-simbol matematika, serta antara uraian dengan gambaran mental dari gagasan matematika. Menurut Gerald Folland komunikasi matematika ini meliputi persoalan dalam skala kecil, yaitu penggunaan simbol dengan tepat dan persoalan dalam skala besar, yaitu menyusun argumen suatu pernyataan secara logis. 39 36 Bainsu Irianto Ansari, Disertasi Doktor: “Menumbuhkembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematik Siswa SMU Melalui Strategi Thinh-Talk-Write Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas 1 SMU N di Kota Bandung. Bandung: UPI, 2003, 17 37 Pendapat The Common Core of Learning yang dikutip oleh National Education Department of United States of America dalam Runtyani Irjanti Putri, Skripsi Sarjana: Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VIII-D SMP Negeri 4 Magelang.Yogyakarta: UNY, .2011, 17. 38 Pendapat Elliot dan Kenney dalam Runtyani Irjanti Putri, Skripsi Sarjana: Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Dengan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VIII-D SMP Negeri 4 Magelang.Yogyakarta: UNY, .2011, 17. 39 Heri Sudrajat, Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Bandung:CV Cipta Cekas Grafika, 2004, 44. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id . Kemampuan komunikasi matematis ada dua, yaitu komunikasi matematis tertulis dan komunikasi matematis lisan. Komunikasi matematis tertulis adalah kemampuan siswa dalam penyampaian gagasan atau ide dari suatu masalah secara tertulis. Komunikasi matematis lisan dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan siswa dalam mengungkapkan suatu gagasan atau ide matematika secara lisan. 40 Namun dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas komunikasi matematis secara tertulis saja. Menurut Sumarmo indikator komunikasi matematis meliputi kemampuan siswa: 1 menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; 2 menjelaskan ide, situasi dan relasi matematik secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; 3 menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbul matematika; 4 mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; 5 membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis; 6 membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; 7 menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. 41 Indikator komunikasi matematis tertulis yang dikembangkan oleh Ross adalah sebagai berikut: 1 menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, bagan, tabel, dan secara aljabar; 2 menyatakan hasil dalam bentuk tertulis. 3 menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan konsep matematika dan solusinya. 4 membuat situasi matematika dengan menyatakan ide dan keterangan dalam bentuk tertulis. 5 menggunakan bahasa matematika dan simbol secara cepat. 42 Selanjutnya indikator komunikasi matematis menurut NCTM dapat dilihat dari: 1 kemampuan mengekspresikan ide- ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 2 kemampuan 40 H. Hujatul Islam, Skripsi Sarjana: “Penerapan Model Pemebelajaran Pendidikan Matematika Realistik PMR Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP”. Bandung: Universitas Pasundan, 2016, 24. 41 Humun Syaban, “Menumbuhkan Daya Matematis Siswa”, Educare Jurnal FKIP Unla, 5:2, Februari:2008, 62 42 H. Hujatul Islam, Op. Cit., 24 25. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memahami, mengiterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; 3 kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi- notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide- ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi. 43 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi matematis adalah kemampuan menyampaikan ide-ide matematika dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sedangkan indikator komunikasi matematis dalam memecahkan masalah matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Indikator Komunikasi Matematis Dalam Pemecahan Masalah Matematika No. Indikator 1. 2. 3. 4. Menggambarkan situasi masalah menggunakan gambar, bagan, tabel, dan secara aljabar. Menggunakan representasi untuk menyatakan solusi dari pemecahan masalah Menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat dalam memecahkan masalah Menyatakan hasil dari pemecahan masalah dalam bentuk tertulis.

E. Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah matematika merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah. 44 Pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting, baik oleh para guru 43 Humun Syaban, Op. Cit., 62. 44 Waminton Rajagukguk, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Penerapan Teori Belajar Bruner Pada Pokok Bahasan Trigonometri Di Kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Hulu Aek Kanopan”., 19:1, Februari, 2011, 431-432. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id maupun siswa di semua tingkatan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. 45 Krulik dan Rudnik mengatakan pemecahan masalah matematika adalah suatu usaha individu menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan solusi dari suatu masalah matematika. 46 Menurut Polya dalam menyelesaikan masalah harus memiliki sikap yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu mengatasi berbagai jenis masalah, tidak hanya masalah sederhana yang diselesaikan dengan ketrampilan setingkat sekolah dasar, tetapi dapat menyelesaikan yang lebih komplek yang dikembangkan pada sekolah tinggi. 47 Selanjutnya Polya menetapkan menetapkan empat langkah yang dapat dilakukan agar siswa lebih terarah dalam menyelesaikan masalah matematika, yaitu understanding the problem, devising plan, carrying out the plan, dan looking back yang diartikan sebagai memahami masalah, membuat perencanaan, melaksanakan rencana, dan melihat kembali hasil yang diperoleh. 48 Dengan menerapkan langkah Polya siswa akan terbiasa untuk mengerjakan soal-soal yang tidak hanya mengandalkan ingatan yang baik saja, tetapi siswa diharapkan dapat mengaitkannya dengan situasi nyata yang pernah dialaminya atau yang pernah dipikirkannya. 49 Siswa juga dapat memiliki sifat yang dapat menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat mempelajari serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 50 45 Ibid, halaman 429-430. 46 Dindin Abdul Muiz Lidnillah, “Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika dan Pembelajaran nya Di Sekolah Dasar”, UPI Education, 3. 47 Pendapat Polya dalam Dindin Abdul Muiz Lidnillah, “Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika dan Pembelajaran nya Di Sekolah Dasar”, UPI Education, 3. 48 Pendapat Polya dalam Leni Marlina, “Penerapan Langkah Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegipanjang”., Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1:1, September: 2013, 44 49 Pendapat Saiful dalam Leni Marlina, “Penerapan Langkah Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegipanjang”., Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1:1, September: 2013, 44 50 Leni Marlina, “Penerapan Langkah Polya Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Keliling dan Luas Persegipanjang”., Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1:1, September: 2013, 44

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE DI MAN 1 MEDAN.

0 4 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN THINK-TALK-WRITE PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT KELAS VII SMP.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 17 ME.

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW).

0 0 53

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 16

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 32