Batasan Penelitian Perbandingan penalaran dan komunikasi matematis siswa dalam memecahkan masalah matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Anchored dan model pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write di kelas VII SMP PGRI 9 Sidoarj

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✞ ✟ pembelajaran anchored lebih banyak menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat bekerja secara mandiri, walaupun tidak lepas dari bimbingan guru. Terlebih lagi, permasalahan yang akan dikerjakan oleh siswa berbentuk cerita sehingga siswa tidak akan merasa bosan selama mengikuti proses belajar mengajar. Model pembelajaran ini meliputi penyimpulan informasi sekitar permasalahan yang ada, melakukan sintesis dan merepresentasikan apa yang didapat dari orang lain. 9 Ibrahim mengatakan secara umum model pembelajaran Anchored memiliki tahap-tahap sebagai berikut: 1 pemberian masalah; 2 bekerja kelompok; 3 diskusi; 4 presentasi oleh setiap kelompok. Jika dilihat sepintas, model pembelajaran Anchored ini tidak ada perbedaannya dengan model pembelajaran PBL, walaupun kenyataannya tidak begitu. 10 Model pembelajaran Anchored ini memiliki ciri khas yang berbeda yakni, penggunaan perangkat multimedia pada tahap pemberian masalah. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis dan inisiatif atas materi pelajaran yang disajikan. Selain itu, masalah yang diberikan berbentuk sebuah cerita sehingga siswa dituntut untuk menyaring data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah. 11 Bransford mengatakan model pembelajaran Anchored didasarkan pada teori kontruktivisme. Hal ini sebenarnya sebuah paradigma dalam Problem Based Intruction PBI dan didasarkan pada model umum pemecahan masalah. Model pembelajaran Anchored telah ditetapkan di tingkat sekolah dasar dalam membaca, 9 Edy Saputra. Tesis Magister: “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Anchored Instruction Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Self-Concept Siswa.” Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, 8. 10 Syerli Yulanda, Skripsi: “Pengaruh Penggunaan Model Anchored Intruction terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Pada siswa SMP”. Bandung: UPI, 2014, 3 11 Ibid, halaman 4. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ✠ ✡ kemampuan matematika, dan kemampuan bahasa. Model pembelajaran Anchored berasal dari teknik merancang kegiatan pembelajaran di sekitar makna dari suatu masalah yang mungkin menjadi tema, studi kasus, atau masalah yang akan dipecahkan. Guru terlibat dalam eksplorasi dan pembelajaran penemuan. 12 Bransford juga mengatakan model pembelajaran Anchored muncul untuk memecahkan kebutuhan guru, yang meliputi: 1 keterbatasan waktu dalam menyelesaikan banyak materi, sehingga lebih cepat dalam proses pembelajarannya; 2 upaya untuk membuat informasi dan belajar lebih relevan, berguna, dan bermakna; 3 memberikan siswa penghargaan terhadap penguasaan materi umum 4; penerapan berbagai perspektif ketika pemecahan masalah. 13 Oliver menjelaskan bahwa model pembelajaran Anchored adalah sesuatu bentuk situated learning pembelajaran terkondisikan yang menggunakan open-ended problem permasalahan terbuka. Model pembelajaran anchored juga mengubah permasalahan yang akan dikerjakan dalam bentuk cerita. Setiap data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan sudah terdapat di dalam cerita, sehingga siswa didorong untuk mengeksplor atau mengkaji lebih dalam cerita tersebut sehingga mendapatkan solusi yang baik. Solusi mungkin saja tidak satu, mengingat permasalahan- permasalahan yang diberikan bersifat open-ended. 14 Oliver merumuskan 5 langkah model pembelajaran Anchored Instruction yaitu sebagai berikut: 1 Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok; 2 Siswa diberikan sebuah masalah berbentuk cerita yang disajikan dalam multimedia; 3 Siswa memecahkan masalah 12 Syerli Yulanda, “Model Pembelajaran Anchored Intruction.” Diakses dari https:celiyulanda.wordpress.com20131207model-pembelajaran-anchored-

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

1 5 56

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE DI MAN 1 MEDAN.

0 4 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN THINK-TALK-WRITE PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT KELAS VII SMP.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 17 ME.

0 2 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW).

0 0 53

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 16

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH Peningkatan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Dalam Memecahkan Masalah Melalui Strategi Think-Talk-Write (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII B Semester Genap SMP Negeri 2 Colo

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 32