Hubungan Big Five Personality dengan Kecenderungan Perilaku Agresi

22 dapat mengembangkan minat dan bakat mereka dengan memfaatkan fasilitas- fasilitas serta program-program yang telah disediakan oleh Universitas. Bermacam-macam kegiatan yang mereka lakukan selama berada dikampus, mereka, mengisi waktu mereka dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan agama, music, olahraga,BEM dan lain-lain.

D. Hubungan Big Five Personality dengan Kecenderungan Perilaku Agresi

Perilaku agresi merupakan salah satu bentuk perilaku yang dimiliki oleh setiap manusia. Seperti yang dikemukakan Freud, Mc Dougall, dan Lorenz dalam Ekawati,2001 bahwa manusia mempunyai dorongan bawaan atau naluri untuk berkelahi. Menurut Baron dan Byrne 1984 mengemukakan, bahwa agresi adalah dorongan dasar yang dimiliki oleh manusia dan hewan, dengan tujuan menyakiti badan atau melukai perasaan orang lain. Lebih lanjut Baron dan Byrne 1984 mengatakan bahwa perilaku agresi adalah suatu bentuk perilaku yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan orang lain. Salah satu faktor yang menyebabkan prilaku agresi adalah faktor psikologis. Dimana salah satu aspek dalam psikologis adalah kepribadian. Karakteristik kepribadian yang berbeda- beda menjadikan seseorang mempunyai perbedaan emosi dalam suatu peristiwa. Kepribadian merupakan sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan individu termasuk didalamnya usaha-usaha menyesuaikan diri yang beraneka ragam namun khas yang dilakukan oleh tiap individu. Hall Lindzey, 1993. Universitas Sumatera Utara 23 Sedangkan Lersen Bus 2002, menyebutkan bahwa kepribadian merupakan sekumpulan trait psikologis dan mekanisme dalam diri individu yang diorganisasikan, relatif bertahan dan mempengaruhi interaksi juga adaptasi individu dengan lingkungnnya, baik lingkungan fisik maupun sosial. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepribadian seseorang juga dapat berhubungan dengan penyebab munculnya perilaku agresif. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Salah satu teori yang menjelaskan tipe-tipe kepribadian adalah Big Five Personality. Big Five disusun bukan untuk menggolongkan individu ke dalam satu kepribadian tertentu, melainkan untuk menggambarkan sifat-sifat kepribadian yang disadari oleh individu itu sendiri dalam menunjukkan perilakunya di kehidupannya sehari-hari. Big Five Personality terdiri dari lima faktor, yaitu openness, conscientiousness, extraversion, agreeableness dan neuroticism. Tipe openness, adalah faktor yang mempunyai ciri imajinatif, intelektual, mudah bertoleransi, fokus, dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas, mungkin pada tipe ini individu cenderung lebih memiliki emosi yang positif sehingga cenderung tidak berperilaku agresif. Faktor Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, individu yang tergolong pada faktor ini mungkin juga cenderung tidak berperilaku agresif karena mereka orang yang memiliki control terhadap lingkungan yang membuat mereka lebih dapat menahan emosi. Universitas Sumatera Utara 24 Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius. Agreebleness mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik, dan yang terakhir tipe Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman, mungkin individu pada faktor ini cenderung berperilaku agresif, karena pada faktor ini juga menggambarkan individu yang mudah marah apabila mereka dalam keadaan cemas, merasa tidak aman dan depresi.

E. Hipotesis