IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL PROSEDUR PENELITIAN

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berujud bilangan yang dianalisisi dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variable tertentu mempengaruhi variable yang lain. Lebih lanjut penelitian ini menggunakan rancangan korelasional, yaitu rancangan yang digunakan untuk menguraikan dan mengukur seberapa besar tingkat hubungan antar variable atau antar perangkat data. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lain.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian dan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti Suryabrata, 2002. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variable bebas : Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, dan Neuroticism 2. Variabel tergantung : Perilaku Agresi Universitas Sumatera Utara 27

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2007. Adapun definisi dari variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Big Five Personality

Big Five Personality adalah suatu karakteristik kepribadian yang mengacu pada lima tipe dasar kepribadian manusia yaitu: - Neuroticism, mengindikasikan individu dengan karakteristik yang kuatir, cemas, emosional, kurang penyesuaian, serta kesedihan yang tak beralasan. - Extraversion, mengindikasikan individu dengan karakteristik yang mudah bergaul, aktif, banyak bicara, person-oriented, optimis, menyenangkan, bersahabat dan penuh kasih saying. - Openness, mengindikasikan individu dengan karakteristik yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, ketertarikan luas, kreatif, original, imajinatif, dan tidak ketinggalan jaman. - Agreeableness, mengindikasikan individu dengan karakteristik berhati lembut, baik, suka menolong, mudah percaya, mudah memaafkan, dan terus terang. - Conscientiousness, mengindikasikan individu dengan karakteristik ini biasanya tergolong individu yang bertanggung jawab terhadap tugas, berdisiplin, berhati-hati, terorganisir dan teratur Goldberg, 1999. Universitas Sumatera Utara 28 Orientasi big five personality digambarkan dari jumlah skor total pada setiap faktor yang diperoleh setiap individu pada inventori big five personality.

2. Perilaku Agresi

Perilaku agresi adalah suatu perilaku yang dimaksudkan untuk melukai atau menyakiti yang mengandung unsur kekerasan, serangan atau gangguan baik secara fisik ataupun verbal, dan merusak atau mengambil hak milik orang lain dengan atau tanpa tujuan dan korban tidak menghendaki perilaku tersebut. Perilaku agresif diungkap dengan metode skala dan menggunakan aspek-asek perilaku agresi dari Medinnus dan Johnson 1977 yaitu aspek menyerang secara fisik, menyerang suatu objek, menyerang secara verbal, dan pelanggaran terhadap hak milik orang lain. Skor total yang diperoleh dari perilaku agresif menggambarkan tingkat agresivitas seseorang tersebut, semakin tinggi total skor skala Perilaku Agresif, menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki agresivitas yang tinggi sedangkan semakin rendah total skor skala Perilaku Agresif, menunjukkan bahwa semakin rendah agresivitas individu tersebut.

C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus memiliki ciri- ciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat Universitas Sumatera Utara 29 terdiri dari karakteristik-karakteristik individu Azwar, 2007. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan. Menyadari keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka partisipan penelitian yang dipilih adalah sebagian dari populasi, yang disebut sampel Filed, 2009. Sampel dalam penelitian ini adalah 244 mahasiswa fakultas teknik. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental sampling accidental sampling. Accidental sampling adalah metode pengambilan sampel yang sederhana karena tidak memasukkan individu yang memiliki karakteristik- karakteristik tertentu, keuntungan dari tekhnik ini adalah tidak memakan biaya yang besar dan mudah Champion Black, 1992.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Menurut Azwar 2007, metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian bertujuan mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti. Tujuan untuk mengetahui fakta dicapai dengan menggunakan metode atau cara-cara yang efisien dan akurat. Arikunto 2006 mengatakan bahwa metode tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Suryabrata 2002, menjelaskan bahwa untuk menentukan kualitas data yang dapat dikumpulkan dan kualitas data itu menentukan kualitas penelitiannya, karena itu alat pengambil data itu harus mendapatkan penggarapan yang cermat. Universitas Sumatera Utara 30 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode skala. Skala merupakan salah satu alat ukur psikologis yang dikembangkan demi mencapai validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang tinggi dalam mengukur atribut psikologis. Skala disini berguna sebagai metode pengumpulan data untuk menghubungkan mengenai Big Five Personality dengan Perilaku Agresi. Dalam penelitian ini digunakan skala yaitu skala big five personality dan perilaku agresi.

1. Skala Big Five Personality

Skala yang akan digunakan adalah alat tes kepribadian Big Five Inventory BFI yang merupakan skala adaptasi yang dikemukakan oleh John, Donahue dan Kentle dari penelitian sebelumnya Mariyanti Rahmawati,2012 dan mengacu kepada lima faktor dasar kepribadian manusia yaitu neuroticsm, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness. Skala BFI terdiri dari 46 aitem favourable dan unfavourable yang berisikan frase atau kalimat singkat dan kemudian di rating dengan meminta subjek memilih “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak setuju, atau “STS” sangat tidak setuju. Setiap aitem favourable akan diberikan skor 5 = “SS”, 4 = “S”, hingga 1 = “STS”. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor terbalik yaitu, 1 = “SS”, 2 = “S”, hingga 5 = “STS”. Blueprint skala BFI akan disajikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 31 Tabel 1. Blue Print Skala Big Five Personality Sebelum Uji Coba N o Faktor Kepribadian Nomor Butir Aitem Skala Jumla h Aitem Favorab le Aitem Unfavora ble 1 Extraversion Gregariousness 1, 11, 16, 26, 35 3, 21, 30 8 17,40 Assertiveness Activity Excitement seeking Positive emotions Warmth 2 Agreeableness Trust 7, 17, 22, 31, 41 2, 12, 36, 42, 45 10 21,74 Straightforwardn ess Altruism Compliance Modesty Tendermindedne ss 3 Conscientiousn ess Competence 6, 13, 27, 32, 46 8, 9, 23, 43 9 19,56 Order Dutifulness Achievement striving Self decipline Deliberation Universitas Sumatera Utara 32 Skala Big Five Inventory terlebih dahulu diuji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisien kolerasi yang tinggi antar aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem pada setiap faktor r ix . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem pada setiap faktor menggunakan batasan r ix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0.30 dianggap memiliki daya beda aitem yang baik. Selain aitem-aitem tersebut pada skala juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi suku bangsa, usia dan jenis kelamin. Data identitas ini akan digunakan sebagai gambaran subjek penelitian. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti 4 Neuroticism Anxiety 14, 19, 29, 37, 38, 44 5, 18, 24 9 19,56 Angry hostility Depression Self- consciousness Impulsiveness Vulnerability 5 Openess Fantasy 4, 10, 15, 25, 28, 33, 34, 39 20, 40 10 21,74 Aesthetics Feelings Actions Ideas Values Jumlah 46 100 Universitas Sumatera Utara 33 akan melakukan penomoran kembali pada aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

2. Skala Perilaku Agresi

Perilaku Agresi diukur dengan menggunakan skala Perilaku Agresi yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari perilaku agresi menurut Medinnus dan Johnson 1977 yaitu menyerang secara fisik, menyerang suatu objek, menyerang secara verbal, dan pelanggaran hak milik dengan menggunakan penskalaan likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak setuju, atau “STS” sangat tidak setuju. Setiap aitem favourable akan diberikan skor 5 = “SS”, 4 = “S”, hingga 1 = “STS”. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor terbalik yaitu, 1 = “SS”, 2 = “S”, hingga 5 = “STS”. Blueprint skala BFI akan disajikan sebagai berikut : Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Agresi Sebelum Uji Coba No Dimensi Nomor Butir Aitem Skala Jumlah Aitem Aitem Favorable Aitem Unfavorable 1 Menyerang Fisik 13, 15, 24, 29 2, 8, 16, 28 8 26.66 2 Menyerang Suatu Benda 3, 7, 19, 27 4, 12, 22 7 23.33 3 Menyerang Secara Verbal 1, 5, 9, 21 10, 14, 18, 23 8 26.66 4 Pelanggaran Hak Milik 11, 17, 25, 30 6, 20, 26 7 23.33 Jumlah 30 100 Universitas Sumatera Utara 34 Skala perilaku agresi terlebih dahulu diuji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisien kolerasi yang tinggi antar aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem r ix . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0.30 dianggap memiliki daya beda aitem yang baik. Selain aitem-aitem tersebut pada skala juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi suku bangsa, usia dan jenis kelamin. Data identitas ini akan digunakan sebagai gambaran subjek penelitian. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti akan melakukan penomoran kembali pada aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

E. VALIDITAS DAN REALIBILITAS ALAT UKUR

1. Validitas Alat Ukur

Hadi 2000 mengatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang berarti mampu mengungkapkan apa yang hendak diungkapkan dan mengukur secara tepat apa yang hendak diukur. Menurut Hadi 2000 validitas adalah kejituan, ketepatan atau kekenaan pengukuran mengungkapkan gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur dan ketelitian, keseksamaan atau kecermatan pengukuran dapat menunjukkan status atau keadaan gejala yang diukur dengan sebenarnya. Universitas Sumatera Utara 35 Uji validitas alat ukur bertujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Tujuan pengukuran validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur mengukur dengan tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan ukur Azwar, 2007. Dalam upaya mejaga validitas dari aitem-aitem di dalam alat ukur peneliti berencana membuat blueprint serta proffesional judgement.

2. Realibilitas Alat Ukur

Hadi 2000 mengatakan reliabilitas dilakukan untuk melihat andal atau tidaknya suatu alat ukur apabila diadakan pengamatan ulang hasilnya tetap atau stabil seperti yang diungkapkan semula. Realibilitas alat ukur merupakan sejauh mana hasil pengukuran alat ukur dapat dipercaya, yaitu ketika beberapa kali pengukuran dilakukan terhadap kelompok subjek yang sama maka diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 2007 Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel reliable. Hasil uji realibilitas alat ukur disajikan pada tabel 3. Tabel 3. Reliabilitas Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Koefisien Alfa Openness .789 Conscientiousness .773 Extraversion .693 Agreeableness .658 Neuroticism .693 Perilku Agresi .959 Universitas Sumatera Utara 36

3. Uji Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras dengan fungsi ukur tes atau memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2007. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan indeks daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30, daya pembedanya dianggap baik. Aitem yang memiliki harga r ix 0.30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda aitem rendah Azwar, 2007. Penelitian ini menggunakan batasan r ix ≥ 0.30.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing- masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes Azwar, 2000. Uji coba dilakukan pada 100 mahasiswa Universitas Sumatera Utara USU Medan. Universitas Sumatera Utara 37

a. Skala Big Five Personality

Aitem yang diujicobakan pada skala Big Five Personality ini ada sebanyak 46 aitem dan diperoleh 27 aitem yang memiliki daya beda aitem yang baik dan 19 aitem gugur, yang akan dipaparkan pada tabel 4. Tabel 4. Blue Print Skala Big Five Inventory Sesudah Uji Coba N o Faktor Kepribadian Nomor Butir Aitem Skala Jumla h Aitem Favorab le Aitem Unfavora ble 1 Extraversion Gregariousness 1 , 11, 16, 26, 35 3, 21, 30 8 17,40 Assertiveness Activity Excitement seeking Positive emotions Warmth 2 Agreeableness Trust 7 , 17, 22 , 31, 41

2, 12 , 36,

42, 45

10 21,74 Straightforwardn ess Altruism Compliance Modesty Tendermindedne ss Universitas Sumatera Utara 38 Dari hasil tabel 4 dapat lihat nomor aitem yang ditebalkan adalah aitem yang telah gugur yaitu sebanyak 19 aitem dan sebaliknya nomor aitem yang tidak ditebalkan yaitu ada 27 aitem merupakan aitem yang memiliki daya beda aitem yang baik dan mewakili dari masing-masing dimensi dari Big Five Inventory. 3 Conscientiousn ess Competence 6 , 13, 27, 32, 46 8, 9, 23, 43 9 19,56 Order Dutifulness Achievement striving Self decipline Deliberation 4 Neuroticism Anxiety 14 , 19, 29, 37, 38, 44

5, 18, 24 9

19,56 Angry hostility Depression Self- consciousness Impulsiveness Vulnerability 5 Openess Fantasy 4 , 10, 15, 25, 28 , 33, 34 , 39 20, 40 10 21,74 Aesthetics Feelings Actions Ideas Values Jumlah 46 100 Universitas Sumatera Utara 39 Hasil dari uji coba terhadap skala Openness me nunjukkan reliabilitas α = .789, Conscientiousness menunjukkan reliabilitas α = .773, Extraversion α = .693, Agreeableness α = .693, dan Neuroticism menunjukkan reliabilitas α = .658 , hal ini menunjukkan bahwa setiap skala memiliki reliabilitas yang baik α 0.6 Azwar, 2007. Setelah mendapatkan aitem-aitem yang sesuai dari uji reliabilitas, selanjutnya peneliti melakukan penomoran ulang untuk skala penelitian. Pada tabel 5 akan menunjukkan distribusi aitem skala yang sudah diberi penomoran untuk penelitian. Tabel 5. Blue Print Skala Big Five Inventory Setelah Uji Coba Dengan Penomoran Baru

b. Skala Perilaku Agresi

Aitem yang diujicobakan pada skala perilaku agresi ini ada sebanyak 30 aitem dan diperoleh 30 aitem yang memiliki daya beda aitem yang baik dan tidak ada aitem gugur, yang akan dipaparkan pada tabel 6. No Faktor Kepribadian Nomor Butir Aitem Skala Jumlah Aitem Aitem Favorable Aitem Unfavorable 1 Extraversion 5, 10, 19 1, 14 5 22.22 2 Agreeableness 4, 9, 22 15, 26 5 18.51 3 Conscientiousness 6, 17, 21 12, 24, 27 6 22.22 4 Neuroticism 13, 18, 23 2, 8 5 22.22 5 Openess 3, 16, 7, 20 11, 25 6 22.22 Jumlah 27 100 Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 6. Blue Print Skala Perilaku Agresi Sesudah Uji Coba Pada tabel 6 terlihat semua aitem memiliki daya beda aitem yang baik dan mewakili dari masing-masing dimensi dari perilaku agresi. Hasil dari uji coba terhadap skala perilaku agresi menunjukkan reliabilitas α = 0.959 dengan daya beda aitem yang bergerak dari 0.502 sampai dengan 0.774. Setelah mendapatkan aitem-aitem yang sesuai dari uji reliabilitas, selanjutnya peneliti melakukan penomoran ulang untuk skala penelitian. Pada tabel 7 akan menunjukkan distribusi aitem skala yang sudah diberi penomoran untuk penelitian. Tabel 7. Blue Print Skala Perilaku Agresi Setelah Uji Coba Dengan Penomoran Baru No Dimensi Nomor Butir Aitem Skala Jumlah Aitem Aitem Favorable Aitem Unfavorable 1 Menyerang Fisik 13, 15, 24, 29 2, 8, 16, 28 8 26.66 2 Menyerang Suatu Benda 3, 7, 19, 27 4, 12, 22 7 23.33 3 Menyerang Secara Verbal 1, 5, 9, 21 10, 14, 18, 23 8 26.66 4 Pelanggaran Hak Milik 11, 17, 25, 30 6, 20, 26 7 23.33 Jumlah 30 100 No Dimensi Nomor Butir Aitem Skala Jumlah Aitem Aitem Favorable Aitem Unfavorable 1 Menyerang Fisik 4, 11, 15, 28 2, 8, 18, 22 8 26.66 2 Menyerang Suatu Benda 3, 7, 19, 26 12, 23, 29 7 23.33 3 Menyerang Secara Verbal 1, 6, 13, 24 9, 17, 20, 27 8 26.66 4 Pelanggaran Hak Milik 10, 16, 21, 30 5, 14, 25 7 23.33 Jumlah 30 100 Universitas Sumatera Utara 41

F. PROSEDUR PENELITIAN

1 .Tahap Persiapan Penelitian Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan, uji coba, hingga revisi alat ukur. Penelitian ini menggunakan dua skala alat ukur yaitu big five personality dan perilkau agresif. Skala big five personality sendiri adalah skala adaptasi yang sudah diberikan izin oleh peneliti sebelumnya untuk digunakan, dan skala perilaku agresi disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku agresif disusun berdasarkan teori Buss dan Perry 1992 dengan jumlah 30 aitem. Adapun dalam penyusunan skala tersebut didahului dengan pembuatan blueprint serta bantuan professional judgment oleh dosen pembimbing. 2 .Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini peneliti melakukan penyebaran skala alat ukur kepada subjek penelitian yaitu mahasiswa Fakultas Teknik Univesitas HKBP Nommensen Medan dari beberapa fakultas dengan terlebih dahulu meminta izin pengambilan data. 3 .Tahap Pengolahan Data Penelitian dan Pelaporan Pada tahap ini pengolahan data penelitian yang didapati dianalisa dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0 for windows.

G. METODE ANALISIS DATA