Skala Perilaku Agresi METODE PENGUMPULAN DATA

33 akan melakukan penomoran kembali pada aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

2. Skala Perilaku Agresi

Perilaku Agresi diukur dengan menggunakan skala Perilaku Agresi yang disusun berdasarkan aspek-aspek dari perilaku agresi menurut Medinnus dan Johnson 1977 yaitu menyerang secara fisik, menyerang suatu objek, menyerang secara verbal, dan pelanggaran hak milik dengan menggunakan penskalaan likert dengan lima pilihan jawaban, yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N” netral, “TS” tidak setuju, atau “STS” sangat tidak setuju. Setiap aitem favourable akan diberikan skor 5 = “SS”, 4 = “S”, hingga 1 = “STS”. Sedangkan untuk aitem unfavourable akan diskor terbalik yaitu, 1 = “SS”, 2 = “S”, hingga 5 = “STS”. Blueprint skala BFI akan disajikan sebagai berikut : Tabel 2. Blue Print Skala Perilaku Agresi Sebelum Uji Coba No Dimensi Nomor Butir Aitem Skala Jumlah Aitem Aitem Favorable Aitem Unfavorable 1 Menyerang Fisik 13, 15, 24, 29 2, 8, 16, 28 8 26.66 2 Menyerang Suatu Benda 3, 7, 19, 27 4, 12, 22 7 23.33 3 Menyerang Secara Verbal 1, 5, 9, 21 10, 14, 18, 23 8 26.66 4 Pelanggaran Hak Milik 11, 17, 25, 30 6, 20, 26 7 23.33 Jumlah 30 100 Universitas Sumatera Utara 34 Skala perilaku agresi terlebih dahulu diuji coba sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukkan oleh koefisien kolerasi yang tinggi antar aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem r ix . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem dengan jumlah skor total dari seluruh aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0.30 dianggap memiliki daya beda aitem yang baik. Selain aitem-aitem tersebut pada skala juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi suku bangsa, usia dan jenis kelamin. Data identitas ini akan digunakan sebagai gambaran subjek penelitian. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti akan melakukan penomoran kembali pada aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.

E. VALIDITAS DAN REALIBILITAS ALAT UKUR