Latar Belakang Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas pada Minyak Kelapa Murni (VCO) dan Minyak Inti Kelapa Sawit (PKO)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak nabati adalah minyak yang dihasilkan dari ekstrak kandungan asam lemak dari tumbuh - tumbuhan. Minyak nabati yang popular dikonsumsi manusia adalah hasil olahan dari ekstrak minyak yang berasal dari sawit, kelapa, kacang tanah, kedelai, jagung, bunga matahari, lobak. Di Indonesia, lebih dari 95 minyak goreng yang berasal dari minyak nabati adalah berasal dari sawit dan kelapa Amang, 1996. Potensi buah kelapa dengan segala keunggulannya ternyata selama ini masih banyak diselubungi oleh berbagai permasalahan dalam pengembangannya. Gencarnya American Soybean Association ASA dalam mempromosikan minyak kedelai di samping minyak jagung adalah kendala utama. Sebagai pesaing, minyak kedelai dinilai paling aman bagi kesehatan untuk dikonsumsi sebagai minyak goreng. Sementara minyak kelapa divonis sebagai penyebab penyakit - penyakit degeneratif. Minyak yang banyak dikembangkan oleh negara tropis ini mengandung asam lemak jenuh yang membahayakan bagi kesehatan tubuh. Sebenarnya yang membahayakan bagi kesehatan tubuh adalah asam lemak jenuh yang memiliki rantai panjang sehingga tubuh kesulitan dalam menguraikannya. Akibatnya, terjadi penumpukan didalam darah, yang terbentuk adanya kolesterol Setiaji dan Prayugo, 2006. Universitas Sumatera Utara Ada juga bermunculan issue - issue negatif untuk produk-produk pangan minyak sawit antara lain kasus kolesterol, trans fatty acid, dan tidak efektifnya beta karoten. Hal ini merupakan tantangan yang cukup berat karena sebenarnya issue negatif ini tidak benar. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa minyak sawit sebagai salah satu jenis minyak nabati tidak mengandung kolesterol, yang ada adalah fitosterol yang sebenarnya akan dapat menurunkan LDL Low Density Lipoprotein dan meningkatkan HDL High Density Lipoprotein Seto, 2001. Minyak kelapa sawit oil palm berkaitan dengan nama asam lemak yang dikandungnya, yakni asam lemak jenuh palmitat C:16, sedangkan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil PKO kaya akan asam laurat C:12 seperti minyak kelapa Silalahi dan Nurbaya, 2011.Minyak inti sawit berperan penting dalam perdagangan dunia. Berbagai industri, baik pangan maupun nonpangan banyak menggunakannya sebagai bahan baku. Berdasarkan peranan dan kegunaan minyak inti sawit tersebut, maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai komoditasnya Mangoensoekarjo, 2000. Minyak kelapa mengandung Medium Chain Fatty Acid MCFA yang terdiri dari: asam laurat, asam kaprat, asam miristik, asam palmitik, asam stearik, asam linoleik. MCFA bersifat unik karena bisa langsung diserap oleh hati dan dibakar sebagai bahan bakar. Lemak lain memerlukan enzim pankreatik untuk memecah menjadi unit-unit yang lebih kecil. Lemak ini diserap dalam dinding usus dan disimpan menjadi bentuk lipoprotein karena langsung di bakar menjadi energi Trubus, 2012. Universitas Sumatera Utara Asam lemak bebas diperoleh dari proses hidrolisis, yaitu penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari 0,2 dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang - kadang dapat meracuni tubuh Ketaren, 1996.

1.2 Tujuan