2.5 Minyak Inti Kelapa Sawit atau Palm Kernel Oil PKO 2.5.1 SistematikaTanaman
Sawit
Sistematika tanaman sawit menurut Suwarto, 2010 adalah sebagai berikut: Kingdom
: Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Elaeis
Species : Elaeis guineensis Jacq.
2.5.2 Morfologi Tanaman
Sawit
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah dan repirasi tanaman. Akar tanaman kelapa sawit tidak berbuku, ujungnya
runcing, dan berwarna putih atau kekuningan. Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat karena tumbuh kebawah dan kesamping
membentuk akar primer, sekunder tersier, dan kuartener Fauzi, 2006. Batang kelapa sawit tidak mempunyai kambium dan umumnya tidak
bercabang. Batang berfungsi sebagai tajuk seperti menyimpan dan mengangkut bahan makanan. Batang kelapa sawit berbenuk silinder dengan diameter 20 - 75
cm. Tinggi maksimum yang ditanam diperkebunan antara 15 - 18 m, sedangkan yang di alam mencapai 30 m. Daun kelapa sawit membentuk susunan daun
Universitas Sumatera Utara
majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun - daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5 - 9 m. Kelapa sawit merupakan
tanaman monoecious berumah satu Fauzi, 2006 Buah kelapa sawit digolongkan sebagai buah drupe, terdiri dari pericarp
yang terbungkus oleh exocarp atau kulit, mesocarp, dan endocarp cangkang yang membungkus 1 - 4 intikernel umumnya hanya satu. Inti memiliki teesta
kulit, endosperm yang pada, dan sebuah embrio Pahan, 2011.
2.5.3 Definisi Minyak Inti Sawit PKO
Inti kelapa sawit adalah bagian dari buah tanaman Elaeis guineensis Jacq yang telah dipisahkan dari daging buah dan tempurung serta dikeringkan SNI 01-
0002-1987.
2.5.4 Kandungan Minyak Inti Sawit PKO
Komposisi kimia minyak yang berada dalam mesocarp CPO – Crude Palm Oil berbeda dengan minyak yang ada dalam endosperm matang PKO -
palm kernel oil dan secara komersial biasanya di ekstrak terpisah. Minyak dalam mesocarp mulai disintesis pada periode 120 hsa dan mulai berhenti pada saat buah
terlepas dari tangkainya membrondol Pahan, 2011. Minyak inti sawit mengandung asam lemak jenuh seperti 2 - 4 asam
oktanoat, 3 - 7 asam dekanoat, 41 - 55 asam laurat, 14 - 19 asam miristat, 6 - 10 asam palmitat, 1 - 4 asam stearat. Sedangkan asam lemak tidak jenuhnya
seperti 10 - 20 asam oleat, 1 - 5 asam linoleat dan 1 - 5 asam linolenat Fauzi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.5.5 Manfaat Minyak Inti Kelapa Sawit PKO
Minyak inti kelapa sawit dan minyak kelapa merupakan sumber utama suatu asam lemak rantai pendek. Produk kelapa sawit dapat dikelompokkan
menjadi bahan makanan dan bhan nonmakanan oleokimia. Bentuk olahan sebagai bahan makanan salah satunya sebagai pemberi rasa segar pada produk
yang mengandung lemak cokelat, serta berbagi turunannya digunakan dalam pelapis perisai cokelat. Bentuk oleokimia pada industri ringan minyak kelapa
sawit diolah menjadi sabun, deterjen, semir sepatu, lilin, tinta cetak, dan lain – lain Anonim, 2014.
Kandungan minor dalam minyak sawit berjumlah kurang lebih 1, antara lain terdiri dari karoten, tokoferol, sterol, alkohol, triterpen, fosfolipida.
Kandungan minor tesebut menjadikan minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi. Diantara kandungan minor yang sangat berguna
antara lain karoten dan tokoferol yang dapat mencegah kebutaan defisiensi vitamin A dan pemusnahan radikal bebas yang selanjutnya juga bermanfaat
untuk mencegah kanker, arteoskleresis, dan memperlambat penuaan Fauzi, 2006.
Minyak inti sawit yang kaya akan laurat merupakan bahan dasar pembuatan lemak alkohol. Lemak alkohol merupakan hasil lanjut dari pengolahan
asam lemak. Lemak alkohol sebagai bahan dasar pembuatan detergen, yang umumnya berasal dari metil ester asam laurat. Minyak inti sawit juga digunakan
sebagai bahan baku pembuatan palm biodiesel melalui transesterifikasi minyak sawit dengan metanol Fauzi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Asam lemak jenuh rantai medium mempunyai atom karbon 6 - 12, dengan sumber utamanya adalah minyak sawit crude palm oil–CPO dan minyak inti
sawit palm kernel oil-PKO. Asam lemak rantai medium ini telah banyak mendapat perhatian karena sifatnya yang mudah diserap dibandingkan asam
lemak rantai panjang. Selain itu, jenis asam lemak ini diangkut dengan mudah melalalui pembuluh darah balik vena portal menuju hati karena ukuran lebih
kecil dan lebih larut dibandingkan asam lemak rantai panjang. Asam lemak ini cenderung tidak disimpan dalam jaringan adiposa sehingga dapat mengendalikan
kegemukan Estiasih, 2009. Karena kadar karotennya yang tinggi dan merupakan sumber alami
provitamin A jumlah provitamin A per gram minyak sawit setara dengan 900 IU vitamin A, maka industri farmasi banyak memanfaatkan minyak sawit ini. Selain
digunakan untuk pembuatan obat-obatan, dalam industri kosmetika minyak sawit sangat mudah diserap oleh kulit manusia dibandingkan minyak nabati dan hewan
lainnya. Dalam hal ini minyak sawit dijadikan bahan penting dalam pembuatan beauty cream, shampoo, lotion
, campuran bahan pelembab kulit, dan produk kosmetika lain Seto, 2001.
2.5.6 Parameter Syarat Mutu Minyak Inti Sawit
Menurut Standart Nasional Indonesia minyak inti sawit memiliki syarat mutu yang dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2 : Parameter Syarat Mutu Minyak Inti Sawit PKO SNI 01-0002- 1987
No Kriteria Uji
Satuan Persyaratan
1. Kadar Minyak, bb kering
Min. 46
Universitas Sumatera Utara
2. 3.
4 Kadar Asam Lemak Bebas, bb
dihitung sebagai asam laurat Kadar air
Kadar Kotoran Maks. 3
Maks. 8,0 Maks. 6
2.4 Penentuan Kualitas Minyak