sisa-sisa tanaman sebelumnya, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan lahan yang diantaranya pembajakan agar diperoleh tanah yang
gembur, untuk tanah yang keras perlu dibajak sedalam 30cm sedangkan tanah yang lunak cukup 15-20cm. Setelah diolah, setiap 3
meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran sekitar 25-30cm dengan kedalaman 30cm. Pada lahan dengan
pH kurang dari 5, harus diberi kapur, jumlah kapur yang diberikan berkisar antara 1-3 ton per-hektar Purwono dan Hartono,
2011. Waktu yang paling tepat untuk menanam jagung adalah pada awal musim hujan
September-November dan pada awal kemarau Februari-April. Jarak tanam bergantung pada varietas. Varietas berumur lama ditanam
dengan jarak 100 x 40cm sehingga populasi mencapai 50.000 tanam per ha. Kondisi iklim mempengaruhi pola tanam, lahan kering
beriklim basah, tumpang sari adalah pilihan terbaik. Agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, cara tanam jagung
mempertimbangkan beberapa hal seperti, kedalaman penempatan benih berkisar 2,5-5cm, bergantung pada kondisi tanah, populasi
tanam antara 20.000-200.000 tanamanha, cara tanam adalah dengan alur-alur yang dibuat teratur atau jarak tanam yang teratur dalam
alur sehingga memungkinkan penyiangan mekanis dua arah Tim Karya Tani Mandri, 2010.
Pemeliharaan tanaman jagung di lapangan meliputi kegiatan pokok seperti, penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam dengan cara
Universitas Sumatera Utara
mengganti benih yang tidak tumbuh atau tumbuh abnormal. Selain penyulaman ada pengairan yang biasanya dilakukan 1-2 kali seminggu
atau tergantung pada keadaan air tanah. Penjarangan tanaman dengan mencabut tanaman yang tumbuh kurang baik, untuk disisakan
1-2 tanaman paling baik perlubang tanam, waktu penjarangan dilakukan 2-3 minggu setelah tanam atau bersama-sama saat
penyiangan. Penyiangan dilakukan pada tanaman jagung yang berumur ± 15 hari setelah tanaman atau pertumbuhan tanaman
mencapai setinggi lutut Rukmana, 2008. Selama pertumbuhan, tanaman jagung membutuhkan ketersediaan unsur hara
yang memadai. Untuk memenuhinya dilakukan pemupukan, jenis dan dosis pupuk harus mengacu pada hasil analisis tanah ataupun tanaman
di labratorium Rukmana, 2008. Banyak macam hama yang dapat menggagalkan panen jagung. Bagian-bagian
tanaman yang sering diserang pun sangat bervariasi. Ada hama yang menyukai daun yang masih muda, pucuk daun, pangkal batang, dan
akar tanaman. Hampir semua bagian tanaman jagung dapat menjadi sasaran serangan hama. Jadi, mencegah ataupun memberantasnya
merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam membudidayakan tanaman jagung Tim Karya Tani Mandiri, 2010.
Hasil panen jagung tidak semua berupa jagung tuamatang fisiologis, tergantung dari tujuan panen. Seperti pada tanaman padi, tingkat kemasakan
buah jagung juga dapat dibedakan dalam empat tingkat : masak susu, masak lunak, masak tua, dan masak keringmasak mati. Ciri jagung
Universitas Sumatera Utara
yang siap di panen adalah : umur panen adalah 86-96 hari setelah tanam, jagung siap dipanen dengan tongkol atau kelobot mulai
mengering yang ditandai dengan adanya lapisan hitam pada biji bagian lembaga, biji kering, keras, dan mengkilat, apabila ditekan
tidak membekas Tim Karya Tani Mandiri, 2011.
2.2 Landasan Teori Produksi adalah suatu kegiatan dalam penciptaan nilai tambah dari input atau masukan
untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa yang diperoleh dengan suatu kegiatan yang namanya proses produksi, dengan sasaran menetapkan cara yang optimal
dalam menggabungkan masukan untuk meminimumkan biaya, sehingga perusahaan dapat mampu menciptakan kualitas produk yang lebih baik dan efisien yang lebih tinggi
dalam proses produksinya Hernanto, 1991. Proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau yang dapat digunakan dalam
sumber daya yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai hasil maksimum. Ukuran dari terjadinya peningkatan produksi pertanian secara nasional adalah nilai
pertumbuhan produksi hasil-hasil pertanian dalam harga konstan. Kemampuan tanaman memberikan suatu hasil produksi ditentukan oleh bibit, iklim dan lahan Simanjuntak,
2004. Faktor produksi adalah input produksi seperti, alam, tenaga kerja, modal, pengelolaan
manajemen yang akan mempengaruhi produksi usahatani jagung. Faktor produksi alam dan tenaga kerja sering disebut faktor produksi primer, faktor produksi modal dan
pengelolaan disebut faktor produksi sekunder. Ada literatur yang menambahkan faktor produksi teknologi sebagai faktor ke lima. Namun di sini dinyatakan bahwa faktor
Universitas Sumatera Utara
teknologi itu bukan terpisah, melainkan masuk ke masing-masing faktor produksi di atas. Maksudnya ada teknologi yang berhubungan dengan alam, ada teknologi tersendiri
dalam tenaga kerja, dalam modal dan dalam manajemen. Dengan demikian faktor-faktor produksi tetap empat Tarigan, 2007.
Mubyarto 1995, mengatakan suatu fungsi produksi akan berfungsi ketika terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi output, dalam sektor pertanian
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi output yaitu sebagai berikut :
1. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi Pertanian
Lahan sebagai salah satu faktor yang merupakan pabriknya hasil pertanian yang mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap usahatani. Besar kecillnya
produksi dari usahatani antara lain dipengaruhi oleh luas sempitnya lahan yang digunakan.
2. Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Pertanian
Tenaga Kerja merupakan penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaaan dan melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus
rumah tangga. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia masih menggantungkan hidupnya di sector pertanian. Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal
dari keluarga sendiri yang terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, istri dan anak- anak petani. Tenaga kerja dari dalam keluarga petani merupakan sumbangan
keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai dengan uang.
3. Pengaruh Penggunaan Pupuk Terhadap Produksi Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Pemberian dosis pupuk yang tepat akan menghasilkan produk berkualitas. Pupuk yang sering digunakan adalah pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik berasal
dari penguraian bagian-bagian atau sisa-sisa tanaman dan binatang, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk kompos. Sementara itu pupuk anorganik adalah
pupuk yang sudah mengalami proses di pabrik misalnya urea, TSP dan KCL. 4.
Pengaruh obat-obatan Terhadap Produksi Pertanian Obat-obatan dapat menguntungkan usahatani namun disisi lain pestisida dapat
merugikan petani. Obat-obatan dapat kerugian bagi petani jika terjadi kesalahan pemakaian baik dari cara maupun komposisi. Kerugian tersebut antara lain
pencemaran lingkungan, rusaknya buah, keracunan. Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk mencegah serangan hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan
turunnya produksi dan kualitas buah. 5.
Pengaruh Bibit Terhadap Produksi Pertanian Bibit menentukan keunggulan dari suatu komoditas. Bibit yang unggul cenderung
menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, sehingga semakin unggul bibit maka semakin baik produksi yang akan dicapai.
Fungsi produksi adalah sebuah deskripsi matematis atau kuantitatif dari berbagai macam kemungkinan-kemungkinan produksi teknis yang dihadapi oleh suatu
perusahaan Soekartawi, 1995. Di dalam ilmu ekonomi dikenal dengan yang namanya fungsi produksi yaitu fungsi
yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik dengan faktor-faktor produksi. Dalam bentuk matematika sederhana fungsi produksi ini ditulis sebagai berikut:
Pada regresi sederhana : Y = f X
Universitas Sumatera Utara
Pada regresi berganda : Y = f X1, X2, X3,……, Xn
Dimana : Y
= hasil produksi fisik X, X1, …, Xn = faktor-faktor produksi
Mubyarto,1995.
Dalam teori ekonomi diambil satu asumsi dasar mengenai sifat dari fungsi produksi yaitu fungsi produksi dimana semua produsen dianggap tunduk pada suatu hukum yang
disebut The Law Of Diminishing Returns. Erat kaitannya dengan diminishing returns adalah produk marginal MP, yaitu perubahan jumlah output sebagai akibat perubahan
1 satuan input variabel. Dengan demikian bentuk dari kurva MP mula-mula meningkat kemudian kembali menurun. Sedangkan Produk Total TP menunjukkan tingkat
produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variabel. Produk Rata-rata AP merupakan hasil rata-rata persatuan input variabel pada berbagai tingkat persamaan
input itu, atau produk total dibagi dengan
jumlah satuan dari input variabel.
Gambar 1. kurva Law of Diminishing Returns
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 menunjukkan pada kurva TPP titik A merupakan titik inflection point, titik B merupakan titik optimum point dengan nilai EP = 1 dan pada saaat tenaga kerja bernilai
5 pada kurva TPP dikatakan maximum point dengan nilai EP = 0. Bagian 1 menunjukkan bahwa elastisitas produksinya EP 1, kondisi tersebut dikatan tidak
efisien, bagian 2 menunjukkan bahwa kondisi tersebut dikatakan efisien karena daerah tersebut berada pada garis optimum dan maximum point dengan nilai 0
≥ EP ≤ 1, sedangkan bagian 3 menunjukkan nilai EP 0 karena semakin jauh nilai dari titik
maksimum maka nilai nya akan semakin kecil. Pengertian efisiensi sangat relatif, efisiensi diartikan sebagai penggunaan input sekecil-
kecilnya untuk mendapatkan produksi yang sebesar-besarnya. Situasi yang demikian akan terjadi kalau petani mampu membuat suatu upaya kalau nilai produk marginal
NPM untuk suatu input sama dengan harga input atau dapat ditulis NPM= Px Soekartawi, 2003.
Prinsip optimalisasi penggunaan faktor produksi pada prinsipnya adalah bagaimana menggunakan faktor produksi tersebut seefisien mungkin. Pengertian efisien ini dapat
digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Efisiensi Teknis yaitu suatu kondisi yang jumlah pemakaian input tertentu mempunyai average product dalam keadaan maksimum.
2. Efisiensi Ekonomi yaitu jika nilai produk marginal sama dengan harga faktor produksi Tarigan, K dan L. Sihombing, 2007.
Ilmu usahatani biasanya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu dan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki sebaik-baiknya dan
Universitas Sumatera Utara
dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber tersebut menghasilkan pengeluaran yang melebihi masukan Soekartawi, 1995.
2.3 Kerangka Pemikiran