Tahap Analisis Analysis Hasil Penelitian

78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang bahan ajar yang berupa Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika kelas VII semester I materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan Pendekatan Matematika Realistik, diperoleh hasil dan pembahasan sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

Pengembangan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa LKS matematika kelas VII semester I materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dengan Pendekatan Matematika Realistik ini meliputi lima tahap, yaitu: analisis analysis, desain design, pengembangan development, implementasi implementation, dan evaluasi evaluation.

1. Tahap Analisis Analysis

Hal-hal yang dianalisis dalam pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS ini meliputi analisis kebutuhan, analisis materi, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. a. Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika sebelum melakukan penelitian dan pengamatan yang dilakukan peneliti saat pembelajaran di kelas VII di SMP Muhammadiyah 1 Kalasan, diketahui bahwa bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah buku teks yang berjudul “Matematika: Konsep dan Aplikasinya 1 untuk SMPMTs Kelas VII” yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Isi dari buku teks tersebut cukup lengkap dan sesuai dengan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Selain itu, dalam pembelajaran di kelas juga menggunakan LKS yang secara umum masih berisi latihan soal. Akan tetapi, bahan ajar tersebut kurang mengajak siswa aktif untuk membangun pengetahuan baru mereka. Selain itu, saat proses pembelajaran matematika di kelas, guru masih menggunakan metode ceramah dan pemberian informasi, yaitu guru menerangkan dan mendemonstrasikan di depan kelas, kemudian siswa mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas sesuai apa yang diperintahkan guru. Akibatnya siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu mengembangkan bahan ajar yang dapat memotivasi siswa aktif dalam proses pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan yaitu LKS dengan Pendekatan Matematika Realistik. b. Analisis Materi Berdasarkan data dari Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen pendidikan Nasional tahun 2011, diketahui persentase kemampuan menyelesaikan masalah pada materi persamaan linear satu variabel di SMP Muhammadiyah 1 Kalasan tahun 20102011 untuk propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebesar 49,36 , sedangkan persentase nasional sebesar 70,38 . Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam penguasaan materi persamaan linear satu variabel masih belum optimal. Adapun hasil pre test yang dilakukan oleh peneliti sebelum penelitian dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 70, diperoleh hasil persentase ketuntasan sebesar 23,5 sehingga menunjukkan kriteria ketuntasan kurang baik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan guru dari sekolah tersebut bahwa siswa sering mengalami kesulitan untuk membuat model matematika dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel cocok disajikan dalam LKS dengan Pendekatan Matematika Realistik karena materi ini sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hasil wawancara guru juga menunjukkan bahwa bahan ajar yang efektif digunakan dalam pembelajaran matematika pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yaitu LKS yang berisi materi ajar realistik atau berhubungan dengan kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari. Dari hasil analisis tersebut, materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dipilih peneliti dalam pengembangan LKS dengan Pendekatan Matematika Realistik. c. Analisis Kurikulum Analisis kurikulum yang dilakukan mencakup identifikasi Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD, dan indikator ketercapaian kompetensi pembelajaran pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Kurikulum yang dipakai oleh SMP Muhammadiyah 1 Kalasan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 1 Standar Kompetensi 3. Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah. 2 Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 3.1 Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel 1. Memahami masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel 2. Menentukan variabel dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel. 3. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk persamaan linear satu variabel 4. Memahami masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. 5. Menentukan variabel dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel. 6. Mengubah masalah ke dalam model matematika berbentuk pertidaksamaan linear satu variabel 3.2 Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel 1. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan linear satu variabel 2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linear satu variabel Tabel 6. Kompetensi Dasar dan Indikator Ketercapaian Kompetensi d. Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa diperoleh dari mengkaji teori mengenai karakteristik siswa pada umumnya, wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika di SMP dan berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil analisis yang diperoleh dari mengkaji teori mengenai karakteristik siswa pada umumnya. Siswa SMP yang umumnya berusia 11-15 tahun masuk dalam tahap operasional formal yaitu perkembangan ranah kognitif sehingga siswa dapat menggunakan prinsip-prinsip abstrak untuk mempelajari materi-materi yang abstrak seperti matematika Jean Piaget, dalam Muhibbin Syah 1999: 67. Pada kenyataannya siswa belum sepenuhnya dapat berpikir abstrak sehingga menimbulkan kesulitan siswa dalam belajar matematika Niken Wahyu Utami, 2006: 11. Hasil analisis siswa yang diperoleh dari hasil wawancara kepada guru matapelajaran matematika di SMP bahwa siswa SMP kelas VII pada dasarnya sudah dapat berpikir secara simbolis dan telah memahami hal-hal yang bersifat abstrak seperti pada saat mempelajari matematika. Siswa SMP dapat memecahkan masalah matematika dengan memikirkan alternatif pemecahan masalah beserta hasilnya. Pengamatan saat kegiatan pembelajaran berlangsung digunakan untuk memperkuat hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika di SMP. Hasil analisis siswa yang diperoleh dari pengamatan saat kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa siswa SMP sudah dapat memecahkan masalah matematika dengan baik. Namun memang kenyataannya masih membutuhkan bantuan guru ataupun media dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan kemampuan kecerdasan yang dimiliki siswa menyebabkan tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran juga berbeda.

2. Tahap Desain Design