atau belum. Pemberian tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKS dengan pendekatan matematika
realistik pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
G. Teknik Analisis Data
Data proses pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS dengan Pendekatan Matematika Realistik untuk materi persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel pada siswa SMP kelas VII sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dianalisis secara deskriptif. Data hasil validasi ahli materi,
ahli media, data hasil angket respon siswa, dan nilai tes hasil belajar siswa dianalisis sehingga diketahui kelayakan LKS dilihat dari segi kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan. Berikut penjelasan dari langkah-langkah menganalisis
kevalidan, kepraktisan,
dan keefektifan
LKS yang
dikembangkan. 1.
Analisis kevalidan Untuk mengukur kevalidan LKS yaitu berdasarkan hasil analisis
data lembar penilaian LKS oleh ahli materi dan pembelajaran dan ahli media dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Data kuantitatif yang diperoleh lembar penilaian LKS oleh dari ahli
materi dan pembelajaran dan ahli media yang disusun dengan skala Likert interval 1 sampai 5 dengan kriteria penilaian yang digunakan
adalah “sangat sesuai” skor 5, “sesuai” skor 4, “cukup sesuai” skor
3, “kurang sesuai” skor 2, dan “sangat tidak sesuai” skor 1 akan
dihitung skor rata-ratanya untuk tiap butir pernyataan dalam lembar evaluasi. Skor rata-rata penilaian diperoleh dengan rumus:
Skor rata-rata
=
� � � �� ����� ���
Skor rata-rata keseluruhan
=
� � ℎ � � ���� −����
����� � ���
b. Mengkonversikan skor rata-rata ke dalam nilai pada skala 5 yang
diperoleh menjadi nilai kualitatif dapat dilihat pada Tabel 1.
Interval skor Kriteria
� �
�
+ 1,8
�
Sangat baik �
�
+ 0,6
�
� ≤ �
�
+ 1,8
�
Baik �
�
− 0,6
�
� ≤ �
�
+ 0,6
�
Cukup baik �
�
− 1,8
�
� ≤ �
�
− 0,6
�
Kurang baik � ≤ �
�
− 1,8
�
Tidak baik Tabel 1. Konversi skor ke dalam nilai pada skala 5
Eko Putro Widoyoko, 2013: 238
Keterangan: �
�
: rerata =
1 2
skor maksimal + skor minimal
�
: simpangan baku =
1 6
skor maksimal - skor minimal � : skor rata-rata
skor maksimal = 5 skor minimal = 1
c. Berdasarkan rumus konversi pada Tabel 1 diperolah gambaran yang
jelas dalam mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif. Tabel 2 merupakan pedoman pengubahan data kuantitatif menjadi data
kualitatif, diperoleh dari pengembangan Tabel 1 dengan skor minimal 1 dan skor maksimal 5.
Interval skor Kriteria
�
4,2
Sangat valid 3,4
� ≤
4,2
Valid
2,6
� ≤
3,4
Cukup valid
1,8
� ≤
2,6
Kurang valid � ≤
1,8
Tidak valid Tabel 2. Pedoman pengubahan data kuantitatif menjadi data
kualitatif Eko Putro Widoyoko, 2013: 243
d. Nilai rata-rata dari para ahli dicocokkan dengan kriteria kevalidan
produk pengembangan pada Tabel 2. Data dari lembar penilaian LKS yang berupa saran digunakan
sebagai landasan untuk merevisi setiap komponen terhadap LKS yang telah dibuat. Analisis juga digunakan untuk mengetahui kevalidan LKS
dengan kriteria penilaian sebagai berikut. 1 = layak diproduksi tanpa revisi
2 = layak diproduksi dengan revisi 3 = tidak dapat diproduksi
LKS yang dikembangkan dikatakan memiliki derajat validitas yang baik, jika minimal tingkat validitas yang dicapai adalah tingkat
valid dan validator minimal menyatakan bahwa LKS layak diproduksi
dengan revisi .
2. Analisis kepraktisan
Analisis kepraktisan dengan angket respon siswa dapat dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut
a. Data kuantitatif yang diperoleh dari angket respon siswa yang
disusun dengan skala Likert interval 1 sampai 5 dihitung skor rata- ratanya untuk tiap butir pernyataan dengan pedoman penskoran
sebagai berikut:
Respon Skor untuk
Pernyataan Positif Skor untuk
Pernyataan Negatif
Sangat Sesuai 5
1 Sesuai
4 2
Cukup Sesuai 3
3 Kurang Sesuai
2 4
Sangat Tidak Sesuai 1
5
Tabel 3. Pedoman penskoran angket respon siswa
Skor rata-rata penilaian diperoleh dengan rumus: Skor rata-rata
=
� � � �� ����� ���
Skor rata-rata keseluruhan
=
� � ℎ � � ���� −����
����� � ���
b. Mengkonversi skor rata-rata ke dalam nilai pada skala 5 yang
diperoleh menjadi nilai kualitatif dapat dilihat pada tabel 1. c.
Berdasarkan rumus konversi pada Tabel 1 diperoleh gambaran yang jelas dalam mengubah data kuantitatif menjadi data kualitatif. Tabel
3 merupakan pedoman pengubahan data kuantitatif menjadi data
kualitatif, diperoleh dari pengembangan Tabel 1 dengan skor minimal 1 dan skor maksimal 5.
Interval skor Kriteria
�
4,2
Sangat praktis 3,4
� ≤
4,2
praktis
2,6
� ≤
3,4
Cukup praktis
1,8
� ≤
2,6
Kurang praktis � ≤
1,8
Tidak praktis Tabel 4. Kriteria kepraktisan
d. Nilai rata-rata dari angket respon siswa kemudian dicocokkan
dengan kriteria kepraktisan produk pengembangan pada Tabel 4. LKS yang dikembangkan dikatakan memiliki kepraktisan yang
baik, jika minimal tingkat kepraktisan yang dicapai adalah tingkat
Praktis .
3. Analisis keefektifan
Untuk mengukur keefektifan LKS yang dikembangkan, yaitu berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar siswa. Langkah-langkahnya
sebagai berikut. a.
Memberikan skor jawaban setiap butir soal yang diperoleh masing- masing siswa.
b. Menghitung jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa.
c. Menghitung nilai yang diperoleh masing-masing siswa.
d. Mengkategorikan nilai siswa berdasarkan nilai KKM di kelas yaitu
70.
e. Menghitung banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil
belajar kemudian menghitung persentasenya dengan rumus: � = × 100
Keterangan: = banyak siswa yang tuntas
= Banyak siswa dalam kelas f.
Mengkategorikan persentase ketuntasan siswa berdasarkan Tabel 5 kriteria penilaian kecakapan akademik menurut Eko Putro Widoyoko
2013: 242.
Persentase Ketuntasan Kriteria
� 80 Sangat Efektif
60 � ≤ 80
Efektif 40
� ≤ 60
Cukup Efektif 20
� ≤ 40
Kurang Efektif
� ≤ 20
Tidak Efektif Tabel 5. Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik
Keterangan: � = persentase ketuntasan
LKS dinyatakan memiliki tingkat keefektifan yang baik jika
minimal persentase ketuntasan yang diperoleh adalah Efektif.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN