97
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
mengatur penghasilan secukupnya dilakukan oleh responden keluarga provinsi Riau sebesar 79,31 persen dan Lampung sebesar 73,43 persen dan
Kalimantan Barat sebesar 72,78 persen.
Secara nasional upaya keluarga dimaksud agar kebutuhan kesehatan dapat terpenuhi dilakukan dengan cara berikut :
Gambar 4.31: Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan pada keluarga kurang terpenuhi
Umumnya upaya keluarga yang kurang terpenuhi kebutuhan kesehatannya dengan cara diatur secukupnya sebesar 63,95 persen, disusul dengan
meminjam atau berhutang sebesar 50,44 persen dan meminta bantuan sebesar 38,47 persen agar kebutuhan keluarga terhadap kesehatan tetap
terpenuhi.
E. PERUBAHAN SOSIAL
Pada dimensi perubahan sosial terdapat 2 indikator yaitu 1 struktur ekonomi dan sosio demograi dengan parameter demograi, pekerjaan
dan penghasilan, 2 Sikap dan nilai dengan parameter menjaga lingkungan alam, kegotongroyongan, kesetiakawanan dan partisipasi politik. Pada
indikator struktur ekonomi dan sosio demograi dibahas pada proil responden sehingga pada sub bab ini membahas indikator sikap dan nilai
terutama dengan melihat partisipasi keluarga dalam kegiatan lingkungan melalui kegiatan rapat, arisan, ibadah bersama, kerja bakti, siskamling,
perayaan hari besar dan posyandu.
98
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Gambar 4.32 : Partisipasi keluarga dalam Kegiatan lingkungan
Partisipasi keluarga terhadap kegiatan lingkungan banyak terdapat pada perayaan hari besar dan ibadah bersama, masing-masing sebesar
85,09 persen dan 84,65 persen, disusul dengan kerja bakti sebesar 72,88 persen. Berikut beberapa kegiatan partisipasi keluarga terhadap kegiatan
lingkungan beserta alasan mereka tidak mengikuti kegiatan dimaksud.
Pada kegiatan rapat di lingkungan RTRW setempat dalam 3 bulan terakhir, sebesar 46,82 persen anggota keluarga mengikuti rapat, artinya sebesar
53,18 persen tidak mengikuti kegiatan dimaksud. Provinsi Sumatera Utara sebesar 33,42 persen anggota keluarga mengikuti rapat di lingkungan RTRW
setempat sedangkan yang paling banyak anggota keluarga mengikuti rapat di lingkungan RTRW setempat yaitu Provinsi Papua Barat 85,28 persen.
Berbagai alasan keluarga, tidak mengikuti kegiatan dimaksud seperti tidak ada waktu yaitu sebesar 40,36 persen, setelah itu malas sebesar 25,05 persen
dan 18,96 persen merasa rapat itu tidak bermanfaat.
Arisan merupakan kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk
menentukan siapa yang memperolehnya. Kegiatan dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya.
Selain manfaat ekonomi tersebut arisan juga sebagai sarana untuk mempertemukan anggotanya secara rutin.
99
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015 Tabel 4.52 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Rapat di Lingkungan RTRW dan
Alasan Tidak Mengikuti Rapat
Provinsi Rapat
Malas Tidak
suka, tidak bermanfaat
Tidak ada
waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA 33,42
27,48 50,38
3,82 1,15
17,18 RIAU
55,81 23,83
6,54 60,75
1,40 7,48
LAMPUNG 49,53
30,57 20,00
30,00 4,57
14,86 JAWA BARAT
48,84 21,81
18,99 41,91
2,51 14,77
JAWA TIMUR 44,59
30,05 13,54
33,23 6,15
17,03 BALI
73,21 56,76
5,41 21,62
0,00 16,22
NUSA TENGGARA BARAT
36,13 21,84
17,13 50,60
3,81 6,61
KALIMANTAN BARAT
59,58 31,51
23,79 31,19
3,22 10,29
KALIMANTAN TIMUR
55,44 16,88
9,38 65,63
1,25 6,88
SULAWESI SELATAN 42,82
23,47 15,13
44,81 3,30
13,29 SULAWESI BARAT
41,77 21,65
15,15 60,17
0,43 2,60
PAPUA BARAT 85,28
35,71 14,29
38,10 2,38
9,52 INDONESIA
46,82 25,05
18,96 40,36
3,28 12,34
Tabel 4.53: Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Arisan dan Alasan Tidak Mengikuti Arisan
Provinsi Arisan
Enggan, malas
Tidak suka,
tidak
manfaat Tidak ada
waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA 37,19
37,85 11,27
37,32 3,35
10,21 RIAU
60,03 22,75
14,81 52,38
2,65 7,41
LAMPUNG 36,42
28,73 31,36
26,10 4,82
8,99 JAWA BARAT
29,80 30,79
29,15 26,19
4,60 9,27
JAWA TIMUR 55,86
26,59 22,02
28,76 5,05
17,57 BALI
34,53 71,64
7,46 8,96
0,00 11,94
NUSA TENGGARA BARAT
22,29 31,27
19,75 39,59
4,07 5,31
KALIMANTAN BARAT
40,47 36,78
27,25 21,80
7,08 7,08
KALIMANTAN TIMUR
39,04 22,20
16,25 53,78
0,92 6,86
SULAWESI SELATAN
32,04 26,40
20,52 38,45
3,39 11,24
SULAWESI BARAT 16,50
16,29 23,96
57,83 0,64
1,28 PAPUA BARAT
28,86 27,03
47,57 20,54
2,16 2,70
INDONESIA 36,64
29,31 22,86
34,80 3,85
9,17
100
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Penduduk di Indonesia sebanyak 36, 64 persen anggota keluarga mengikuti arisan, Provinsi Riau merupakan provinsi yang paling banyak mengikuti
arisan yaitu sebanyak 60,03 persen dan paling sedikit mengikuti arisan di Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebanyak 16,50 persen. Alasan utama tidak
mengikuti arisan adalah karena tidak ada waktu yaitu sebanyak 34,80 persen.
Ibadah merupakan perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama dan merupakan segala usaha
lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya. Ibadah bisa dilakukan secara sendiri-sendiri dan bisa juga dilakukan secara
bersama-sama. Pada ajaran agama Islam ada beberapa ibadah agama yang lebih utama dilaksanakan secara bersama-sama, selain menjalin hubungan
dengan sang Pencipta, ibadah bersama dapat meningkatkan hubungan antar umat manusia.
Tabel 4.54 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Ibadah Bersama dan Alasan Tidak Mengikuti Ibadah Bersama
Provinsi Ibadah
Bersama Enggan,
malas Tidak
suka, tidak
manfaat Tidak ada
waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA
83,84 28,40
4,94 40,74
2,47 23,46
RIAU 86,01
24,68 3,90
58,44 5,19
7,79 LAMPUNG
89,27 35,06
20,78 27,27
0,00 16,88
JAWA BARAT 87,64
38,10 14,85
29,13 2,52
15,41 JAWA TIMUR
84,18 23,49
8,19 34,52
5,69 28,11
BALI 94,62
58,33 8,33
16,67 0,00
16,67 NUSA
TENGGARA BARAT
83,28 23,40
19,86 39,36
2,13 15,25
KALIMANTAN BARAT
90,92 41,77
17,72 29,11
2,53 8,86
KALIMANTAN TIMUR
80,69 16,08
5,59 65,73
1,40 11,19
SULAWESI SELATAN
73,54 17,48
5,75 52,65
2,88 21,24
SULAWESI BARAT
83,80 23,38
9,09 64,94
0,00 2,60
PAPUA BARAT 96,66
42,86 14,29
42,86 0,00
0,00 INDONESIA
84,65 26,07
10,77 42,57
2,79 17,80
101
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Berbeda dengan rapat dan arisan dimana anggota keluarga di Indonesia relatif sedikit yang mengikuti rapat dan arisan maka pada ibadah bersama
anggota keluarga di Indonesia sebagian besar 84,65 persen ibadah bersama. Di Provinsi Papua 96,66 persen dan Provinsi Bali 94,62 persen merupakan
provinsi yang paling banyak melaksanakan ibadah bersama. Sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan 73,54 persen merupakan provinsi dengan ibadah
bersama paling sedikit.
Kerja bhakti atau gotong royong merupakan kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama tanpa mendapat imbalan jasa secara langsung, akan tetapi
dirasakan manfaatnya secara bersama-sama. Nilai-nilai kebersamaan lebih diutamakan pada kegiatan kerja bhakti, pada keluarga Indonesia sebanyak
72,88 persen mengikuti kerja bhakti. Provinsi Lampung merupakan provinsi paling banyak anggota keluarganya mengikuti kerja bhakti yaitu sebanyak
89,27 persen sedangkan Provinsi Sulawesi Selatan paling sedikit yaitu 61,47 persen. Alasan utama tidak ikut kerja bhakti sebanyak 42,3 persen adalah
tidak ada waktu.
Tabel 4.55 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Kerja Bhakti dan Alasan Tidak Mengikuti Kerja Bhakti
Provinsi Kerja
bakti Enggan,
malas Tidak
suka, tidak
manfaat Tidak
ada waktu
Malu Masalah
kesehatan
SUMATERA UTARA 62,51
29,00 5,67
39,00 1,33
25,00 RIAU
79,52 15,32
5,41 62,16
1,80 15,32
LAMPUNG 86,86
25,96 13,46
17,31 1,92
41,35 JAWA BARAT
78,42 26,15
16,11 31,38
1,46 24,90
JAWA TIMUR 72,27
25,34 10,02
27,31 4,32
33,01 BALI
85,71 65,38
7,69 11,54
0,00 15,38
NUSA TENGGARA BARAT
68,99 17,16
17,38 47,40
2,26 15,80
KALIMANTAN BARAT
74,88 38,37
22,09 24,42
1,16 13,95
KALIMANTAN TIMUR
76,29 11,11
4,09 73,10
1,17 10,53
SULAWESI SELATAN
61,47 13,13
9,62 55,27
2,29 19,69
SULAWESI BARAT 66,50
28,57 10,71
56,43 0,00
4,29 PAPUA BARAT
86,29 15,15
24,24 48,48
0,00 12,12
INDONESIA 72,88
22,1 11,9
42,3 2,1
21,5
102
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Berbeda dengan kerja bhakti dimana anggota keluarga sebagian besar melaksanakan kerja bhakti, pada kegiatan Siskamling hanya sebagian
kecil yaitu hanya 37,28 persen anggota keluarga yang mengikuti kegiatan Siskamling. Kegiatan Siskamling yang paling banyak diikuti oleh anggota
keluarga di Provinsi Lampung yaitu sebanyak 78,21 persen sedangkan anggota keluarga yang jarang ikut Siskamling di Provinsi Sumatera Utara
yaitu sebanyak 17,25 persen. Alasan utama tidak mengikuti kegiatan Siskamling adalah engan atau malas mengikuti kegiatan Siskamling
tersebut.
Tabel 4.56 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Siskamling dan Alasan Tidak Mengikuti Siskamling
Provinsi Siskamling
Enggan, malas
Tidak suka,
tidak
manfaat Tidak ada
waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA
17,25 30,94
6,08 34,25
2,21 26,52
RIAU 45,32
22,81 7,02
59,65 1,75
8,77 LAMPUNG
78,21 16,22
10,81 10,81
21,62 40,54
JAWA BARAT 52,50
32,71 24,54
15,61 2,23
24,91 JAWA TIMUR
36,93 31,83
13,79 21,22
5,04 28,12
BALI 28,13
42,86 14,29
7,14 0,00
35,71 NUSA
TENGGARA BARAT
29,53 23,89
21,68 34,51
1,77 18,14
KALIMANTAN BARAT
23,16 31,65
24,05 32,91
3,80 7,59
KALIMANTAN TIMUR
33,91 12,12
4,55 70,45
1,52 11,36
SULAWESI SELATAN
28,99 17,03
8,91 54,06
1,98 18,02
SULAWESI BARAT 28,17
22,22 5,56
68,89 1,11
2,22 PAPUA BARAT
24,08 46,15
23,08 23,08
0,00 7,69
INDONESIA 37,28
23,38 13,28
46,92 1,54
14,88
Kegiatan perayaan hari besar meliputi perayaan hari besar keagamaan dan hari besar nasional seperti peringatan hari kemerdekaan. Partisipasi
anggota keluarga dalam peringatan hari-hari besar cukup besar yaitu sebanyak 85,09 persen, dengan partisipasi terbesar di Provinsi Lampung
yang mencapai 95,06 persen.
103
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015 Tabel 4.57 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti Perayaan Hari Besar dan
Alasan Tidak Mengikuti Perayaan Hari Besar
Provinsi Perayaan
Hari Besar
Enggan, malas
Tidak suka,
tidak
manfaat Tidak ada
waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA
79,64 34,90
6,75 40,34
0,94 17,07
RIAU 90,27
16,40 5,82
66,67 1,06
10,05 LAMPUNG
95,06 29,25
10,20 14,97
2,04 43,54
JAWA BARAT 90,29
29,57 12,05
36,15 1,61
20,62 JAWA TIMUR
80,36 23,88
12,28 38,17
3,01 22,66
BALI 94,20
68,75 2,08
16,67 2,08
10,42 NUSA
TENGGARA BARAT
83,32 17,23
11,91 61,17
1,60 8,09
KALIMANTAN BARAT
86,46 37,39
23,15 28,78
1,78 8,90
KALIMANTAN TIMUR
81,59 10,61
7,45 69,30
0,68 11,96
SULAWESI SELATAN
70,41 17,67
15,12 50,98
1,44 14,78
SULAWESI BARAT
80,36 20,45
20,07 57,99
0,00 1,49
PAPUA BARAT 94,63
28,06 35,20
34,18 0,00
2,55 INDONESIA
85,09 25,05
13,43 38,28
2,93 20,30
Sedangkan partisipasi paling rendah di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu sebesar 70,41 persen. Hanya sebagian kecil anggota keluarga tidak
berpartisipasi dalam mengikuti perayaan hari besar, adapun alasan utama tidak mengikuti perayaan hari besar karena tidak ada waktu sebanyak 38,28
persen.
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berbagai upaya dilakukan untuk memelihara kesehatan baik
dilakukan oleh individu, keluarga, masyarakat maupun pemerintah.
Salah satu upaya pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat secara swadaya adalah Pos Pelayanan Terpadu Posyandu, PKK
dan Pos Lansia. Hanya sebagian kecil yaitu sebanyak 39,67 persen anggota keluarga mengikuti PosyanduPKKPos lansia. Provinsi Sumatera Utara
merupakan provinsi dengan anggota keluarga paling sedikit mengikuti Posyandu, PKK, dan Pos Lansia.
104
Surv ei K
esejaht eraan Sosial Dasar
Tahun 2015 Tabel 4.58 : Prosentase Anggota Keluarga Mengikuti PosyanduPKKPos Lansia dan Alasan Tidak Mengikuti PosyanduPKKPos Lansia
Provinsi PosyanduPKK
Pos Lansia Enggan, malas
Tidak suka, tidak manfaat
Tidak ada waktu Malu
Masalah kesehatan
SUMATERA UTARA 27,30
37,96 9,25
38,76 1,91
12,12 RIAU
53,49 17,82
9,41 63,37
0,99 8,42
LAMPUNG 40,21
25,00 23,06
34,47 6,07
11,41 JAWA BARAT
38,25 30,93
19,60 33,12
4,21 12,15
JAWA TIMUR 42,44
27,87 15,48
31,57 9,29
15,78 BALI
43,30 65,71
2,86 21,43
0,00 10,00
NUSA TENGGARA BARAT 47,32
17,58 16,62
53,98 2,88
8,93 KALIMANTAN BARAT
44,15 35,31
32,20 19,49
4,80 8,19
KALIMANTAN TIMUR 41,95
18,55 11,33
62,65 0,72
6,75 SULAWESI SELATAN
29,24 22,10
25,94 39,08
2,13 10,75
SULAWESI BARAT 37,82
15,74 19,15
62,55 0,85
1,70 PAPUA BARAT
52,51 28,10
31,40 33,88
0,00 6,61
INDONESIA 39,67
26,54 18,87
39,88 3,83
10,88
105
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Hubungan keluarga dengan lingkungan setempat, secara umum sangat baik 15,46 persen dan baik sebesar 78,79 persen. Dengan demikian hubungan
keluarga dengan lingkungan setempat tidak ada permasalahan.
Gambat 4.33 . Hubungan Keluarga dengan lingkungan setempat.
Tabel 4.59 : Prosentase Hubungan Keluarga dengan Lingkungan Setempat
Provinsi Sangat baik
Baik cukup baik
Kurang baik
Tidak baik
SUMATERA UTARA 12,27
83,07 3,91
0,69 0,07
RIAU 9,86
78,03 11,42
0,69 0,00
LAMPUNG 25,43
68,80 5,56
0,11 0,11
JAWA BARAT 19,01
75,58 4,98
0,33 0,10
JAWA TIMUR 10,49
85,20 4,04
0,22 0,04
BALI 12,56
84,30 3,14
0,00 0,00
NUSA TENGGARA BARAT
16,00 78,76
4,43 0,59
0,22 KALIMANTAN BARAT
22,09 70,70
6,46 0,74
0,00 KALIMANTAN TIMUR
7,17 83,55
8,70 0,35
0,24 SULAWESI SELATAN
10,23 83,77
5,77 0,12
0,12 SULAWESI BARAT
22,45 74,67
2,61 0,00
0,26 PAPUA BARAT
29,25 65,99
4,42 0,34
0,00 INDONESIA
15,46 78,79
5,27 0,38
0,10
106
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Dalam kaitannya dengan partisipasi anggota keluarga terhadap pemberian suara di pemilihan umum, pemilihan kepala daerah dan pemilihan lokal
baik RTRWKepala Desa dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Pada pemilihan umum terakhir, partisipasi responden sangat baik sebesar 97,71
persen. Berbagai alasan tidak berpartisipasi politik, yaitu sibuk bekerja bepergian sebesar 31,13 persen.
Apabila dilakukan analisis gap antara kegiatan lingkungan setempat berupa kegiatan PosyanduPKKPos Lansia, Arisan, Siskamling, Rapat, Perayaan
Hari Besar, Kerja bhakti dan ibadah bersama dengan hubungan keluarga dengan lingkungan setempat. Ternyata hanya perayaan hari besar, kerja
bhakti dan ibadah bersama mempunyai hubungan yaitu keikutsertaaan pada kegiatan lingkungan sekitar mempengaruhi keharmonisan hubungan
dengan lingkungan sekitar, meskipun hubungan tersebut lemah. Dengan demikian jika anggota keluarga tersebut mengikuti kegiatan perayaan hari
besar, kerja bhakti dan ibadah bersama maka hubungan dengan lingkungan setempat juga sangat baik.
Oleh karena itu jika ingin melakukan intervensi sosial berbasis komunitas, misalnya ketika terjadi konlik antar warga maka dapat menggunakan wahana
kegiatan berupa perayaaan hari besar, kerja bhakti dan ibadah bersama
Analisis hubungan keluarga dengan Lingkungan setempat, menunjukkan bahwa pada kegiatan perayaan hari besar, kerja bakti an ibadah bersama
pada hubungan keluarga dengan lingkungan setempat, meski hubungan dimaksud cukup signiikan masing masing memiliki nilai signiikan sebesar
0.001. Nilai dan sikap sosial terhadap lingkungan sekitar juga dicerminkan dengan anggota keluarga memberikan pertolongan kepada warga lain yang
membutuhkan, yang akan diukur melalui pemberian pertolongan dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Secara umum anggota keluarga di Indonesia suka memberi pertolongan kepada warga lain jika warga lain membutuhkan pertolongan. Sebanyak
83,04 persen anggota keluarga memberikan pertolongan kepada warga lain yang membutuhkan. Hal tersebut mencerminkan bahwa nilai-
nilai saling mengasihi, tolong-menolong dan toleransi anggota keluarga di Indonesia masih tinggi. Hanya sebanyak 16,96 persen saja anggota
keluarga di Indonesia tidak memberikan pertolongan kepada warga lain itupun alasan utamanya karena dalam kondisi sakit. Dengan demikian
nilai-nilai kesetiakawanan sosial antar sesama warga masih tinggi dan tugas negara untuk tetap senantiasa memupuk dan memelihara nilai-nilai
kesetiakawanan sosial tersebut.
107
Surv ei K
esejaht eraan Sosial Dasar
Tahun 2015 Tabel 4.60 : Prosentase Anggota Keluarga Memberi Pertolongan pada Warga Lain Selama 12 bulan terakhir dan Alasan Tidak Memberi
Pertolongan pada Warga Lain
Provinsi Anggota Keluarga
memberi pertolongan warga lain
Sibuk Sakit
Enggan, malas tidak manfaat
Tidak punya kemampuan
SUMATERA UTARA 63,62
7,42 3,60
2,75 2,97
83,26 RIAU
78,06 8,77
3,51 6,14
1,75 79,82
LAMPUNG 78,89
9,38 3,13
4,38 0,63
82,50 JAWA BARAT
85,53 19,58
21,93 4,48
1,18 52,83
JAWA TIMUR 87,84
14,86 13,65
2,81 2,41
66,27 BALI
91,86 0,00
0,00 0,00
0,00 100,00
NUSA TENGGARA BARAT 85,61
13,91 11,28
3,01 0,00
71,80 KALIMANTAN BARAT
85,15 22,09
8,72 4,65
0,00 64,53
KALIMANTAN TIMUR 91,71
29,85 10,45
1,49 5,97
52,24 SULAWESI SELATAN
82,52 8,56
6,16 2,05
2,40 80,82
SULAWESI BARAT 80,87
12,50 1,39
2,78 2,78
80,56 PAPUA BARAT
89,53 26,09
4,35 0,00
0,00 69,57
INDONESIA 83,04
15,46 78,79
5,27 0,38
0,10
108
Surv ei K
esejaht eraan Sosial Dasar
Tahun 2015 Tabel 4.61: Prosentase Partisipasi pada Pemilu Terakhir dan Alasan tidak memberikan suara
Provinsi Pemilu
Terakhir Tidak punya
hak pilih, TNI, POLRI
Sibuk bekerja,
berpergian Sakit
Enggan Merasa
tidak ada manfaatnya
Tidak ada calon yang
sesuai Ditolak
KPPS Tidak tahu
ada kegiatan ini
SUMATERA UTARA 96.91
20.83 20.83
29.17 12.50
4.17 4.17
0.00 8.33
RIAU 97.96
16.67 33.33
16.67 0.00
0.00 16.67
16.67 0.00
LAMPUNG 98.64
30.00 70.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
JAWA BARAT 97.93
59.52 25.00
8.33 2.38
2.38 2.38
0.00 0.00
JAWA TIMUR 97.56
30.00 30.00
25.00 5.00
2.50 7.50
0.00 0.00
BALI 93.72
87.50 0.00
12.50 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
NUSA TENGGARA BARAT 97.24
15.05 65.59
13.98 2.15
1.08 1.08
0.00 1.08
KALIMANTAN BARAT 98.63
30.77 23.08
23.08 0.00
23.08 0.00
0.00 0.00
KALIMANTAN TIMUR 97.72
37.50 25.00
18.75 6.25
12.50 0.00
0.00 0.00
SULAWESI SELATAN 97.91
30.00 25.00
30.00 0.00
5.00 5.00
0.00 5.00
SULAWESI BARAT 97.23
75.00 8.33
8.33 8.33
0.00 0.00
0.00 0.00
PAPUA BARAT 98.66
50.00 50.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
INDONESIA 97.71
29.87 31.13
18.55 4.40
4.40 5.03
0.31 6.29
Responden yang memberikan suara pada pemilihan kepala daerah sebanyak 97,09 persen dan alasan terbanyak tidak memberikan suara karena sibuk bekerjabepergian.
109
Surv ei K
esejaht eraan Sosial Dasar
Tahun 2015 Tabel 4.62: Prosentase Partisipasi pada Pilkada Terakhir dan alasan tidak memberikan suara.
Provinsi Pilkada
Terakhir Tidak
punya hak pilih, TNI,
POLRI Sibuk
bekerja, berpergian
Sakit Enggan
ada manfaatnya
Tidak ada calon
sesuai Ditolak
KPPS Tidak tahu
SUMATERA UTARA 95.36
13.51 29.73
18.92 8.11
2.70 8.11
0.00 18.92
RIAU 95.59
7.69 38.46
0.00 7.69
7.69 15.38
7.69 15.38
LAMPUNG 98.53
45.45 27.27
9.09 9.09
0.00 0.00
0.00 9.09
JAWA BARAT 97.43
46.59 28.41
12.50 3.41
2.27 3.41
0.00 3.41
JAWA TIMUR 97.00
19.57 34.78
26.09 6.52
2.17 6.52
0.00 4.35
BALI 93.27
100.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
NUSA TENGGARA BARAT 96.95
15.38 51.28
20.51 2.56
2.56 2.56
0.00 5.13
KALIMANTAN BARAT 98.47
21.43 21.43
28.57 0.00
21.43 0.00
0.00 7.14
KALIMANTAN TIMUR 97.60
31.58 15.79
21.05 5.26
21.05 5.26
0.00 0.00
SULAWESI SELATAN 97.44
25.00 28.57
32.14 0.00
3.57 7.14
0.00 3.57
SULAWESI BARAT 95.45
46.67 13.33
20.00 6.67
0.00 6.67
0.00 6.67
PAPUA BARAT 97.99
25.00 75.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
INDONESIA 97.09
29.87 31.13
18.55 4.40
4.40 5.03
0.31 6.29
Partisipasi responden dalam memberikan suara di pemilihan lokal RTRW atau Pemilihan Kepala Desa sebanyak 89,08 persen. Alasan terbanyak tidak memberikan suara karena tidak mengetahui ada kegiatan ini 65,60 persen.
110
Surv ei K
esejaht eraan Sosial Dasar
Tahun 2015 Tabel 4.63 : Prosentase Partisipasi pada Pemilihan lokal dan alasan tidak memberikan suara
Provinsi Pemilihan
Lokal Tidak
punya hak pilih, TNI
POLRI Bekerja,
sibuk, pergi
Sakit Enggan
tidak ada manfaat
Tidak ada calon
sesuai Tidak ada
imbalan Ditolak
KPPS Tidak tahu
SUMATERA UTARA 67.07
3.64 3.64
2.52 1.40
0.00 0.84
0.00 0.00
87.96 RIAU
88.61 2.08
20.83 2.08
2.08 0.00
6.25 0.00
2.08 64.58
LAMPUNG 96.12
8.70 30.43
4.35 8.70
0.00 0.00
0.00 0.00
47.83 JAWA BARAT
94.14 10.34
29.31 9.48
5.17 0.86
4.31 0.00
0.00 40.52
JAWA TIMUR 92.72
12.37 16.49
11.34 4.12
1.03 1.03
0.00 0.00
53.61 BALI
87.89 54.55
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 45.45
NUSA TENGGARA BARAT 92.44
4.60 22.99
5.75 1.15
2.30 0.00
0.00 0.00
63.22 KALIMANTAN BARAT
93.97 9.76
19.51 4.88
4.88 4.88
4.88 0.00
0.00 51.22
KALIMANTAN TIMUR 88.71
5.45 23.64
9.09 9.09
23.64 0.00
0.00 0.00
29.09 SULAWESI SELATAN
86.09 4.50
10.81 6.31
0.90 0.90
0.90 0.90
0.00 74.77
SULAWESI BARAT 74.75
8.51 19.15
6.38 6.38
6.38 8.51
2.13 0.00
42.55 PAPUA BARAT
93.98 10.00
50.00 10.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 30.00
INDONESIA 89.08
6.68 14.66
5.58 2.99
2.29 1.89
0.20 0.10
65.60
111
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI