11
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
E. ALOKASI SAMPEL
Alokasi sampel berdasarkan alokasi blok sensus dan kabkota per provinsi adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Alokasi Sampel berdasarkan Blok Sensus dan Jumlah Petugas Pengumpul Data
Provinsi Sampel
Sampel BS
Sampel JUMLAH
Kelg 10
kelg Kab
Kota Kec
KT PW
SUMATERA UTARA 1,700
170 6
83 5
30 RIAU
800 80
4 37
2 12
LAMPUNG 1,000
100 4
50 3
18 JAWA BARAT
3,200 320
13 225
9 54
JAWA TIMUR 2,600
260 12
158 6
36 BALI
300 30
3 15
1 6
KALIMANTAN BARAT 1,400
140 4
43 4
24 KALIMANTAN TIMUR
1,000 100
3 32
3 18
SULAWESI SELATAN 2,200
220 7
75 5
30 SULAWESI BARAT
400 40
2 20
1 6
NUSA TENGGARA BARAT 2,100
210 5
55 5
30 PAPUA BARAT
300 30
2 13
2 12
INDONESIA 17,000
1,700 65
806 46
276
F. PENGENALAN SKETSA PETA BLOK SENSUS
Peta Blok Sensus atau disebut SP2010-WB adalah peta yang dibuat pada persiapan SP2010. Peta ini dalam SKSD digunakan sebagai dasar untuk
mengenali wilayah kerja petugas lapangan. Dalam peta tersebut sudah tercantum legenda, landmark, dan posisi bangunan isiksensus yang
dapat digunakan oleh petugas untuk menelusurimengidentiikasi lokasi rumah tangga terpilih. Seiring dengan perubahan keadaan sejak 2010,
maka untuk praktisnya maka kegunaan peta blok sensus adalah untuk mengenali batas-batas blok sensus dimaksud. Identiikasi sampel rumah
tangga sudah tertera di daftar sampel rumah tangga melalui identiikasi nama kepala rumah tangga, alamat, dan sebagainya.
12
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Gambar 2.1: Peta Blok Sensus
G. DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA
Kerangka sampel yang digunakan untuk pemilihan rumah tangga adalah daftar rumah tangga biasa hasil pemutakhiran Susenas Maret 2015.
Ukuran sampel rumah tangga yang dipilih di setiap blok sensus terpilih DSBS adalah 10 rumah tangga. Namun, untuk mengantisipasi adanya
nonresponse disediakan cadangan sampel sebanyak 5 lima rumah tangga per blok sensus sehingga dalam setiap blok sensus terpilih akan di-generate
15 sampel rumah tangga yang terdiri dari 10 sampel utama dan 5 sampel cadangan. Pencacahan harus dilakukan terhadap 10 sampel utama dahulu,
ketika dari 10 sampel utama tersebut ternyata ada rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai maka harus diganti dengan sampel cadangan.
Sampel cadangan yang dipilih untuk menggantikan sampel utama yang nonresponse
harus sesuai dengan urutannya. Misalkan, dari 10 sampel utama ternyata ada 2 dua rumah tangga yang tidak bisa diwawancarai,
maka sampel penggantinya adalah sampel nomor urut 11 dan 12 sampel cadangan ke-1 dan ke-2. Berikut contoh DSBS dan DSRT :
13
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Gambar 2.2 : Daftar Sampel Rumah Tangga DSRT
14
Survei Kesejahteraan Sosial Dasar Tahun 2015
Gambar 2.3 : Daftar Sampel Blok Sensus DSBS
H. DESAIN SAMPLING