aktivitas lipoprotein lipase dan trigliserida lipase. Beberapa penelitian mendapat bahwa kondisi hiperparatiroid juga dapat meningkatan keparahan dislipidemia.
5. Gangguan nutrisi
Pasien penyakit ginjal kronis memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dan adanya gangguan metabolisme protein, air, garam, dan potasium. Perubahan ini dapat
menyebabkan penghasilan energi yang tidak efektif walaupun dengan asupan protein dan karbohidrat yang cukup.
2.1.6 Perawatan
Perencanaan tatalaksana penyakit ginjal kronik sesuai dengan derajatnya seperti pada tabel 3.
Tabel 3. Rencana tatalaksana penyakit ginjal kronis sesuai derajatnya.
10
Derajat LFG mlmnt1,73m
2
Rencana tatalaksana 1
≥ 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
evaluasi pemburukan fungsi ginjal, memperkecil risiko kardiovaskular
2 60 – 89
Menghambat pemburukan fungsi ginjal 3
30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15 – 29
Persiapan untuk terapi pengganti ginjal 5
15 atau dialisis Terapi pengganti ginjal
Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti ginjal dengan tujuan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme protein dan koreksi gangguan keseimbangan air
dan elektrolit. Hemodialisis terbukti sangat bermanfaat dalam memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit ginjal kronis derajat 5. Dalam
suatu proses hemodialisis, darah penderita dipompa oleh mesin ke dalam kompartemen darah pada dialyzer. Dialyzer mengandung ribuan serat sintesis yang
berlubang kecil di tengahnya. Darah mengalir ke dalam lubang serat, sedangkan dinding serat bertindak sebagai membran semipermeabel tempat terjadinya proses
Universitas Sumatera Utara
ultrafiltrasi. Ultrafiltrasi terjadi dengan cara meningkatkan tekanan hidrostatik melintasi membran dialsisis dengan cara menerapkan tekanan negatif ke dalam
kompartemen.
15
Indikasi hemodialisis antara lain sebagai berikut:
16
1. Asidosis metabolik yang sulit dikoreksi 2. Uremia 200mgdL
3. Hiperkalemia 7 mEqL 4. Kelebihan cairan
5. Encephalopati uremikum 6. Intoksikasi obat
7. LFG 15 mLmenit1,73m
2
Masalah yang paling sering dialami oleh pasien hemodialisis berkaitan dengan akses vaskuler seperti trombosis fistula, pembentukan aneurisma, dan infeksi
terutama dengan graft sintetik atau akses vena sentral sementara. Infeksi sistemik dapat timbul pada lokasi akses atau didapat dari sirkuit dialisis. Transmisi infeksi
yang ditularkan melalui darah seperti virus hepatitis dan HIV merupakan suatu bahaya potensial.
17
Pada dialisis jangka panjang, deposit protein amiloid dialisis yang mengandung mikroglobulin dapat menyebabkan sindrom terowongan karpal dan
artropati destruktif dengan lesi tulang kistik. Senyawa pengikat fosfat yang mengandung aluminium dan kontaminasi aluminium dari cairan dialisat dapat
menyebabkan toksisitas aluminium dengan demensia, mioklonus, kejang, dan penyakit tulang.
17
2.2 Xerostomia
2.2.1 Definisi
Xerostomia berasal dari bahasa Yunani, yaitu xeros yang artinya kering, dan stoma yang artinya mulut.
18
Xerostomia merupakan kumpulan keluhan subjektif mulut kering yang disebabkan oleh penurunan produksi saliva.
19
Universitas Sumatera Utara