F. Instrumen Penelitian
1. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen penelitian terdiri dari beberapa indikator yang sesuai dengan butir-butir pernyataan pada angketkuesioner, kisi-
kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen
No Variabel
Indikator Item
1
Kinerja karyawan Prawirosentono,
2008 Kualitas pekerjaan
K1,K2,K3 Kuantitas pekerjaan
K4,K5,K6 Ketepatan waktu kerja
K7,K8,K9, K10 Kerjasama dengan rekan
kerja K11,K12
2
Komunikasi organisasi
Ruslan, 2005 Keterbukaan
KO1,KO2 Saling menghormati
KO3,KO4 Kesadaran dan pengakuan
pentingnya timbal balik KO5,KO6
Media komunikasi yang baik
KO7,KO8
3
Disiplin kerja karyawan
Simanjuntak, 2001
Kehadiran D1,D2,D3
Ketepatan D4,D5
Ketaatan terhadap peraturan
D6,D7,D8 Ketaatan terhadap
prosedur kerja D9,D10
Melaksanakan tugas dan kewajiban
D11,D12
2. Hasil Uji Instrumen
Uji instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji realibilitas, hasil uji instrumen dijabarkan sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan
Confirmatory Factor Analysis
CFA. CFA akan menghasilkan suatu model, dan dari model tersebut dapat diuji validitasnya. Adapun metode
estimasi yang digunakan dalam CFA adalah metode dengan data yang diperoleh sebagai data ordinal berdasarkan skala Likert 1-
5. CFA digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengonfirmasikan sebuah konstruk atau
variable Ghozali, 2005. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
KMO MSA dan uji validitas dengan
Confirmatory Factor Analysis
CFA ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Sumber: Data Primer Diolah 2014 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai
Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
KMO MSA
Tabel 4.
KMO and Bartletts Test tahap 1
.594 1947.197
496 .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square df
Sig. Bartletts Test of
Sphericity
adalah 0,594, nilai ini lebih besar dari 0,50; ini menunjukkan bahwa data yang ada layak untuk dilakukan faktor analisis,
sedangkan pada hasil uji
Bartletts Test of Sphericity
diperoleh taraf signifikansi 0,000, artinya antar variabel terjadi korelasi
signifikansi 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah
memenuhi kriteria. Selanjutnya pada tabel di bawah ini menunjukkan bahwa
semua item
pernyataan pada
masing-masing variabel
mengelompok menjadi satu, dengan nilai
loading factor
di atas dan di bawah 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut
merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya
diprediksi.
Tabel 5.
Rotated Component Matrix
tahap 1
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa, item Kinerja 1, Kinerja 2, Kinerja 3, Kinerja 4, Kinerja 5, Kinerja 6, Kinerja 7,
Kinerja 8, Kinerja 9, Kinerja 10, Kinerja 11, dan Kinerja 12, merupakan indikator dari Kinerja Karyawan yang mengelompok
pada faktor 2. Item Komunikasi Organisasi 1, Komunikasi Organisasi 2, Komunikasi Organisasi 3, Komunikasi Organisasi
4, Komunikasi Organisasi 5, Komunikasi Organisasi 6, Komunikasi Organisasi 7, dan Komunikasi Organisasi 8,
a
.878 .883
.924 .856
.819 .825
.913 .453
.893 .867
.782 .437
.792 .802
.838 .852
.461 .824
.871 .797
.934 .949
.953 .946
.928 .487
.851 .912
.942 .910
.872 .822
K1 K2
K3 K4
K5 K6
K7 K8
K9 K10
K11 K12
KO1 KO2
KO3 KO4
KO5 KO6
KO7 KO8
D1 D2
D3 D4
D5 D6
D7 D8
D9 D10
D11 D12
1 2
3 Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 4 iterations. a.
merupakan indikator dari variabel Komunikasi Organisasi yang mengelompok pada faktor 3. Item Disiplin 1, Disiplin 2, Disiplin
3, Disiplin 4, Disiplin 5, Disiplin 6, Disiplin 7, Disiplin 8, Disiplin 9, Disiplin 10, Disiplin 11, dan Disiplin 12 merupakan
indikator dari variabel Disiplin Kerja yang mengelompok pada faktor 1.
Meskipun semua item telah mengelompok sesuai dengan indikatornya, masih ada pertanyaan yang tidak valid. Item Kinerja
8, Kinerja 12, Komunikasi Organisasi 5, dan Disiplin 6 dinyatakan gugur karena memiliki nilai
loading factor
kurang dari 0,50.
Oleh karena uji CFA pada tahap 1 ada butir pertanyaan yang gugur maka perlu dilakukan uji CFA tahap 2. Hasil
Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
KMO MSA dan uji validitas dengan
Confirmatory Factor Analysis
CFA tahap 2 ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Sumber: Data Primer Diolah 2014 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai
Kaiser- Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
KMO MSA
Tabel 6. KMO and Bartletts Test
tahap 2
.710 1819.272
378 .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Approx. Chi-Square df
Sig. Bartletts Test of
Sphericity
adalah 0,710 angka ini naik setelah dikurangi nilai yang gugur, ini berarti data menjadi lebih baik dan lebih valid lagi. Nilai 0,710
lebih besar dari 0,50 ; ini menunjukkan bahwa data layak untuk dianalisis, sedangkan pada hasil uji
Bartletts Test of Sphericity
diperoleh taraf signifikansi 0,000, artinya antar variabel terjadi korelasi signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa semua
variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria.
Pada tabel di bawah ini menunjukkan bahwa semua item pernyataan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi
satu, dengan semua nilai
loading factor
di atas 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan
alat ukur yang mengukur satu konstruk yang sama dan dapat memprediksi apa yang seharusnya diprediksi.
Tabel 7.
Rotated Component Matrix
tahap 2
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil uji CFA tahap dua menunjukan hasil setiap komponent diatas 0,50, artinya
semua pertanyaan layak diujikan dan valid.
.874 .880
.925 .856
.836 .828
.919 .894
.877 .788
.804 .799
.849 .870
.814 .875
.792 .939
.953 .955
.947 .922
.847 .908
.940 .915
.873 .828
K1 K2
K3 K4
K5 K6
K7 K9
K10 K11
KO1 KO2
KO3 KO4
KO6 KO7
KO8 D1
D2 D3
D4 D5
D7 D8
D9 D10
D11 D12
1 2
3 Component
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Rotation converged in 4 iterations. a.
b. Uji Realiabilitas
Uji realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang mempunyai imdikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu Ghozali, 2005. Dalam penelitian reliabilitas diukur dengan cara
one shot
atau pengukuran sekali saja dengan membandingkan hasilnya terhadap pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. Uji realibilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha
dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha
0.70 Ghozali, 2005. Hasil perhitungan uji reliabilitas:
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan
Kinerja Karyawan
0, 964 Reliabel
Komunikasi Organisasi
0,922 Reliabel
Disiplin Kerja 0,980
Reliabel Sumber: Data Primer Diolah 2014
Hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa instrumen untuk mengukur ketiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena
memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas lebih besar dari 0,7.
G. Teknik Analisis Data