d. Ketaatan karyawan terhadap peraturan-peraturan yang telah
ditentukan. e.
Menaati prosedur kerja yang telah ditentukan. f.
Melaksanakan segala tugas dan kewajiban yang sudah ditentukan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian yang menyangkut pengaruh komunikasi organisasi dan disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan
menunjukan hasil yang beraneka ragam, diantaranya: 1.
Purwanto 2013 yang meneliti Pengaruh Komunikasi, Motivasi dan Komunikasi Organisasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Studi pada
Proyek Pondasi Tower di Timor Leste PT Cahaya Inspirasi Indonesia menyimpulkan bahwa variabel komunikasi secara signifikan
berpengaruh terhadap variabel kinerja dengan nilai koefisien beta standard 0,023 positif.
2. Reza 2010 yang menganalilis Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Sentosa Perkasa Banjarnegara menyatakan bahwa
disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dengan nilai
koefisien sebesar 0,222 dan nilai t hitung 2,665 dengan taraf signifikansi hitung sebesar 0,009.
3. Mulyantomo 2012 yang meneliti tentang Pengaruh Komunikasi dan
Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Kresnatel Indonesia Semarang menyimpulkan bahwa disiplin kerja dominan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Kresnatel Indonesia Semarang dengan hasil penelitian menunjukkan t-hitung
3,428 dengan signifikansi 0,001
C. Kerangka Pikir
1. Pengaruh komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan
Komunikasi merupakan sarana utama dalam berinteraksi, termasuk interaksi dalam organisasi atau perusahaan. Perusahaan harus
mengelola dan mengontrol komunikasi dengan baik. Tidak hanya komunikasi formal, komunikasi informal juga harus dikelola dengan
baik. Gangguan komunikasi dapat menghambat laju kinerja. Laju kinerja yang yang terhambat mengakibatkan terhambatnya pencapaian
tujuan perusahaan. Ketika karyawan merasa tidak nyaman ataupun ada hal yang mengganggu proses kinerja, hendaknya disampaikan dengan
terbuka kepada pimpinan untuk dimusyawarahkan solusi terbaiknya, demikian sebaliknya. Tidak hanya hal negatif, hal yang positif seperti
kabar baik dan motivasi juga harus dikomunikasikan agar menemukan solusi terbaik yang disepakati bersama. Oleh sebab itu, untuk
mendapatkan kinerja yang optimal, harus ada komunikasi organisasi yang baik, yaitu saling menghormati, adanya timbal balik, dan tersedia
media komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik dicirikan dengan timbal balik, dengan adanya timbal balik komunikasi bisa berjalan
dengan baik dan mampu menunjang pencapaian kinerja yang optimal.
2. Pengaruh disiplin kerja karyawan terhadap kinerja karyawan
Disiplin kerja karyawan merupakan kekuatan utama untuk mencapai hasil kinerja yang optimal. Tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap organisasi ataupun peruhasaan pasti memiliki aturan disiplin beserta
reward
dan
punishment
-nya. Namun pada kenyataannya, masih banyak karyawan yang mengabaikan bahkan melanggar aturan disiplin
tersebut. Keadaan ini yang mengganggu proses pencapaian tujuan dan terciptanya
kinerja yang
optimal. Kehadiran
tepat waktu
mempengaruhi kuantitas
kinerja yang
dihasilkan. Ketepatan
penyelesaian tugas menentukan kinerja. Begitu juga dengan ketaatan terhadap
peraturan, ketaatan
terhadap prosedur
kerja, dan
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai peraturan. Disiplin kerja karyawan akan berdampak positif apabila
perusahaan mampu mengelolanya. Namun sebaliknya, disiplin akan bersifat merusak dan berdampak buruk apabila perusahann tidak
mampu menangani dan mengelola aturan dan pelaksanaan yang terjadi dengan baik. Karyawan akan merasa tidak nyaman bahkan terkekang
dengan aturan disiplin yang terlalu ketat. Untuk itu, agar proses yang terjadi dalam perusahaan tetap berjalan dengan baik, perusahaan harus
mengelola dan menyesuaikan aturan disiplin dengan kebutuhan karyawan maupun perusahaan. Apabila disiplin kerja mampu dikelola,
kinerja tidak terganggu dan perusahaan mampu mencapai tujuan dengan baik.
D. Paradigma Penelitian