D. Pengujian Asumsi Klasik
Analisis data dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu, komunikasi organisasi dan disiplin kerja terhadap
variabel dependen, kinerja karyawan. Pada teknik analisis regresi linier berganda digunakan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa pada
model regresi tidak terjadi berbagai penyimpangan baik normalitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data model regresi data memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov Test.
Kriteria penerimaan normalitas adalah jika nilai signifikansi hasil perhitungan lebih besar dari
α = 0.05 maka distribusinya dinyatakan normal, sebaliknya jika lebih kecil dari α = 0.05 maka distribusi dinyatakan tidak normal Ghozali,
2005. Hasil penghitungan untuk semua variabel disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 17. Hasil Uji Normalitas Variabel
Sig. Kesimpulan
Kinerja Karyawan 0,441
Normal Komunikasi Organisasi
0,393 Normal
Disiplin Kerja 0,560
Normal Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi tiap-tiap variabel lebih besar
dari α = 0.05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel penelitian ini berdistribusi normal, sehingga dapat dianalisa
lebih lanjut. 2.
Uji Linieritas Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat linier atau tidak Ghozali, 2005. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai signifikasi lebih besar dari
0,05, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Hasil rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini:
Tabel 18. Hasil Uji Linieritas Variabel
Sig. Kesimpulan
Kinerja Karyawan Komunikasi Organisasi
0,060 Linier
Kinerja Karyawan Disiplin Kerja
0,211 Linier
Sumber: Data Primer Diolah, 2014. Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel di atas, dapat diketahui
bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen Ghozali, 2005. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai
tolerance
dan VIF
Variance Inflation Factor
. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas
untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 19. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Tolerance VIF
Kesimpulan
Komunikasi Organisasi
Disiplin Kerja 0,866
1,155 Tidak ada
korerlasi Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas atau tidak ada korelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
Glejser
. Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik dan tidak memengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas terhadap model regresi
pada penelitian ini.
Tabel 20. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig.
Kesimpulan X1
Y 0,694
Bebas heteroskedastisitas
X2 Y
0,312 Bebas
heteroskedastisitas
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. E.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat tiga
hipotesis yang diujikan. Untuk menjawab hipoteis yang telah dibuat sebelumnya maka menggunakan statistik uji regresi linear berganda.
Berikut ini hasil dari uji hipotesis:
Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Koefisien Regresi B
t
hitung
Sig. Komunikasi Organisasi
0,241 5,255 0.000
Disiplin Kerja 0,609 6,966
0.000 Konstanta
9,389 2,987 0.003
F
hitung
= 59,484 R = 0,682
R
2
= 0,465
Adjusted
R
2
= 0,457 Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 9,398 + 0,241X
1
+ 0,609X
2
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak maka akan dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
1.
Uji t Signifikan Parsial
Uji t merupakan pengujian untuk menunjukkan signifikansi pengaruh secara individu variabel bebas yang ada didalam model
terhadap variabel terikat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas menjelaskan variasi variabel terikat.
Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
sig
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Penjelasan hasil uji t untuk masing- masing variabel bebas adalah sebagai berikut:
Tabel 22. Hasil Uji t
Variabel B
Harga t Sig.
Keter anga
n t
hitung
t
tabel
Komunikasi Organisasi
0,241 5,255 1,977 0,000 Positif dan
signifikan Disiplin Kerja 0,609 6,966
1,977 0,000 Positif dan signifikan
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hipotesis diterima jika, nilai signifikansi kurang dari 0,05, t
hitung
kurang dari t
tabel
dan koefisien regresi bernilai positif. Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa:
a. Pengujian hipotesis: komunikasi organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Variabel komunikasi organisasi berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai t
hitung
5,255 t
tabel
1,977 dan koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Komunikasi
organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan” terbukti. b.
Pengujian hipotesis: disiplin kerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Variabel disiplin kerja karyawan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari nilai
signifikan 0,000 lebih kecil dari 0.05 dengan nilai t
hitung
6,966 t
tabel
1.977 dan koefisien regresi bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Disiplin kerja
karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan” terbukti.
2.
Uji F Uji Simultan Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel komunikasi
organisasi dan disiplin kerja secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel komunikasi organisasi dan disiplin kerja memiliki F hitung sebesar 59,484 dengan nilai signifikan 0,000. Dari nilai ini dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Komunikasi organisasi dan disiplin kerja karyawan secara simultan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan” terbukti. Hasil Uji-F pada penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 23. Hasil Uji Simultan Uji-F
R R
2
Df Harga F
Sig. Hitung
Tabel 0,682 0,465
2:139 59,484
3,06 0,000
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
3.
Pengujian Koefisien Determinasi
Adjusted
R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi R
2
antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 24. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Variabel R
R
2
Adjusted
R
2
Kinerja karyawan 0,682
0,465 0,457
Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Hasil uji
Adjusted
R
2
pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,457. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh
variabel komunikasi organisasi dan disiplin kerja sebesar 45,7, sedangkan sisanya sebesar 54,3 dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak termasuk dalam penelitian ini.
F. Pembahasan