24 Sejalan dengan Aditya Perdana, Tarigan 1983: 22 mengungkapkan
faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis karangan deskripsi antara lain: 1 maksud dan tujuan penulisan, yaitu agar pembaca memahami kemana
arah tujuan penulisan karangan deskripsi itu sendiri; 2 kondisi pembaca, artinya karangan deskripsi tersebut ditujukan kepada pembaca yang bagaimana
dalam hal usia, pengetahuan, dan minat sehingga karangan deskripsi yang dibuat akan menjadi sesuatu yang berguna; 3 waktu dan kesempatan, artinya
apakah tulisan yang dibuat oleh penulis karangan deskripsi itu sesuai dengan berlangsungnya suatu kejadian, sehingga menarik untuk dibaca.
Dari faktor-faktor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dalam keterampilan
menulis karangan
deskripsi, seorang
penulis harus
memperhatikan maksud dan tujuan penulisan, kondisi pembaca, serta waktu dan kesempatan. Jika faktor-faktor tersebut dapat terpenuhi, maka seseorang
dapat dikatakan sudah memiliki keterampilan menulis karangan deskripsi dengan baik.
B. Metode Field Trip
1. Pengertian Metode
Nana Sudjana 1987: 76 mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran. Sejalan dengan pendapat Nana Sudjana, Syaiful Djamarah 1987: 84 mengungkapkan metode adalah strategi
pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
25 Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan mengenai metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai
tujuan pengajaran.
2. Pengertian Metode Field Trip
Sebagai calon guru, seharusnya mempunyai beberapa variasi metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang tepat yang
digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah metode field trip
. Field trip dapat diartikan sebagai suatu kunjungan atau karya wisata. Karya wisata yang mempunyai makna tersendiri dalam metode pembelajaran
ini. Roestiyah 1991: 85 menyatakan bahwa field trip bukan sekedar rekreasi,
tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata atau field trip ialah
cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu
seperti meninjau pabrik sepatu, bengkel mobil, toko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan, museum dan sebagainya.
Sejalan dengan pendapat Roestiyah, Nana Sudjana 1987: 87 mengatakan field trip
adalah metode mengajar mempunyai arti tersendiri yaitu berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Metode ini dilakukan di luar
kelas, maka guru harus membimbing dan mengawasi siswanya. Dengan menggunakan metode field trip, diharapkan siswa mampu mengamati objek-
26 objek di sekitar mereka yang kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
Adapun tujuan dari metode ini diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas
milik seseorang, serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran
ataupun pengetahuan umum, Roestiyah 1991: 85. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode field trip
adalah metode pembelajaran yang dilakukan di luar kelas untuk mempelajari objek tertentu dalam rangka belajar.
3. Kelebihan Metode Field Trip