14 5
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau
dan mampu merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif.
6 Tulisan yang baik mencerminkan kebanggan sang penulis dalam naskah
atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara seksama, memeriksa makna kata hubungan ketatabahasaan dalam
kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal kecil seperti itu dapat
memberi akibat yang kurang baik terhadap karyanya.
Sesuai pendapat Adelstein Prival, Mc. Mahan Day Tarigan, 1986: 7 merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik seperti berikut.
1 Jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda.
2 Jelas: jangan membingungkan para pembaca.
3 Singkat: jangan memboroskan waktu para pembaca.
4 Usahakan keanekaragaman: panjang kalimat yang beranekaragam,
berkarya dengan penuh kegembiraan. Berdasarkan berbagai macam pendapat di atas dapat disimpulkan
karakteristik tulisan yang baik yaitu, menggunakan kalimat yang efektif sehingga mudah untuk dipahami, tidak memalsukan atau meniru karya orang
lain, tidak membingungkan pembaca, sebaiknya menggunakan kalimat-kalimat yang dapat meyakinkan atau menarik pembaca dan dapat menggugah perasaan
gembira para pembaca.
e. Tahap Menulis
Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang dimana dalam menulis itu ada sebuah proses. Sabarti Akhadiah,
dkk. 1988: 2 mengemukakan tahapan menulis sebagai berikut. 1
Tahap Prapenulisan Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan
mencakup beberapa langkah kegiatan. Kegiatan awal yang dilakukan ketika mau menulis karangan adalah menentukan topik. Ini berarti,
15 bahwa menentukan apa yang akan dibahas nantinya dalam tulisan.
Setelah menentukan topik, maka langkah selanjutnya adalah membatasi topik. Hal ini dilakukan supaya topik yang sudah ditemukan belum
cukup terbatas. Membatasi topik berarti mempersempit dan memperkhusus lingkup pembicaraan.
Langkah berikutnya adalah menentukan bahan atau materi penulisan. Kemudian, langkah yang paling penting yaitu menyusun kerangka
karangan. Penyusunan kerangka karangan merupakan kegiatan akhir pada tahap persiapan atau pra penulisan.
2 Tahap Penulisan Pada tahap ini membahas setiap topik yang akan dibahas atau disusun.
Pemilihan kata yang tepat harus diperhatikan, kata-kata itu nanti akan dirangkai menjadi sebuah kalimat yang efektif. Selanjutnya kalimat-
kalimat itu nanti disusun menjadi sebuah paragraf.
3 Tahap Revisi Jika suatu tulisan sudah selesai dikerjaan, maka tulisan tersebut dibaca
kembali untuk mengetahui apakah perlu untuk dilakukan revisi mengenai tulisan tersebut. Pada tahap ini, biasanya yang direvisi
mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki, daftar pustaka dan sebagainya. Jika
sudah tidak ada lagi yang direvisi, maka selesai sudah tulisan tersebut.
Sependapat dengan Sabarti Akhadiah, Rini Kristiantari 2004: 105 mengungkapkan tahap-tahap utama dalam proses menulis sebagai berikut.
1 Pramenulis : a Menemukan pokok atau topik, b menentukan
pembaca, c membuat kerangka, dan d menemukan rincian. 2
Pengedrafan : a penulisan 3
Perbaikan : a mengamati ulang, b menulis ulang, dan c membuat kerangka.
4 Penyuntingan : a membuat kerangka dan b publikasi.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan mengenai tahap-tahap menulis adalah pramenulis, penulisan, perbaikan dan penyuntingan.
2. Karangan Deskripsi