32
Universitas Indonesia
Sedangkan data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original Kuncoro,
2003. Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang selengkapnya disajikan dalam lampiran 1 dan 2 yang ditujukan kepada kelompok
masyarakat penerima manfaat Kelompok Aksi dan kelompok masyarakat bukan penerima manfaat Kelompok Kontrol. Selain kuesioner, untuk memperdalam
pemahaman terhadap masalah yang sedang diteliti, penulis juga melakukan wawancara interview pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan
program PUAP di Gapoktan Rukun Tani, antara lain dengan: Kepala Gapoktan Rukun Tani dan pengurusnya, pendampingpenyuluh yang mendampingi
gapoktan Rukun Tani, dan pengurus Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKM-A.
3.3. Metode Pengambilan Contoh
Gapoktan Rukun Tani dipilih secara purposive sebagai lokasi contoh dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Keberadaan Gapoktan PUAP sudah terbentuk sejak awal dimulainya program PUAP sebagai lembaga otonom dari unit usaha Gapoktan penerima bantuan
dana Bantuan Langsung Masyarakat BLM PUAP. Gapoktan Rukun Tani merupakan gapoktan yang sudah lama berdiri di antara rata-rata gapoktan
lainnya. 2. Kelengkapan administrasi juga merupakan salah satu penilaian didalam
menentukan gapoktan yang dipilih untuk penelitian. 3. Jumlah anggota penerima dana bantuan Program PUAP Gapoktan Rukun
Tani adalah terbanyak di Kabupaten Bogor yaitu sebanyak 236 orang. 4. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Citapen adalah buruh dan
petani dengan jumlah warga miskinnya hampir merata. Pengambilan sampel lokasi dilakukan dengan metode sensus, yaitu tiap
unit populasi dihitung dalam penelitian complete enumeration Nazir, 2009. Jumlah populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 61 petani
yang terdiri dari 25 petani dari Desa Citapen kelompok aksi dan 36 petani dari Desa Cibedug kelompok kontrol.
Kriteria untuk kelompok aksi adalah petani
Analisis dampak..., Triane Widya Anggriani, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, 2012
33
Universitas Indonesia
rumah tangga miskin yang telah mendapatkan pinjaman dana bergulir Program PUAP pada tahun 2009 dan tidak mendapatkan bantuan program lainnya. Dan
untuk kriteria responden kelompok kontrol adalah petani rumah tangga miskin yang tidak mendapatkan bantuan program pemerintah.
Kelompok yang dijadikan kontrol adalah petani dari Desa Cibedug. Alasan pertimbangan pemilihan desa Cibedug sebagai kelompok kontrol adalah
1. Petani rumah tangga miskin yang menjadi sampel adalah petani miskin
yang mempunyai tingkat kemiskinan sama dengan petani miskin penerima manfaat kegiatan pinjaman bergulir program PUAP. Kesamaan tingkat
kemiskinan dilihat dari tingkat pendapatan per kapita per bulan pada tahun 2009 baseline.
2. Karakteristik mata pencaharian masyarakat yang menjadi kelompok kontrol
adalah sama dengan kelompok aksi, yaitu sebagian besar mata pencahariannya adalah pertanian, dengan luas lahan penggunaan area
pertanian yang relatif sama. 3.
Petani miskin kelompok kontrol tidakbelum pernah menerima program PUAP dan yang lainnya.
Tabel 3.1. Penerima Dana Program PUAP Tahun 2009 di Gapoktan Rukun Tani Status Usaha
Tahap I Tahap II
Total Petani
18 10
28 Bakulan
2 2
4 Industri RT
1 -
1 Peternak
10 -
10 Jumlah
31 12
43
Sumber : Gapoktan Rukun Tani, 2009
Setelah melihat database profil warga miskin Desa Citapen Tahun 2009, terdapat tiga orang petani tidak termasuk dalam daftar database warga miskin.
Sehingga jumlah petani miskin yang menerima dana PUAP pada tahun 2009 adalah sebanyak 25 orang.
Analisis dampak..., Triane Widya Anggriani, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, 2012
34
Universitas Indonesia
Tabel 3.2. Profil Warga Miskin Desa Cibedug Tahun 2009 Pekerjaan
RW Total
01 02
03 04
05 06
Petani 3
- 2
19 3
9 36
Buruh 16
118 145
123 65
201 668
Jasaojegsupir 12
- -
9 -
- 21
Pedagang 3
4 5
8 7
33 60
Pengangguran -
21 28
35 23
57 164
Karyawan -
- 2
9 6
11 28
Peternak -
- -
3 -
- 3
Industri RT -
- -
1 -
- 1
Jumlah 34
143 182
207 104
311 981
Sumber : Desa Cibedug, 2009
Alasan petani miskin dijadikan sebagai responden adalah karena tujuan utama program PUAP adalah untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan, dimana
sebagaian besar masyarakat miskin di pedesaan adalah penduduk miskin yang bekerja di sektor pertanian. Selain itu efek multifier pemberian subsidi modal
usaha kepada petani miskin lebih besar efek peningkatan outputnya dibandingkan dengan petani tidak miskin, mengingat petani miskin rata-rata tambahan
penggunaan untuk konsumsinya lebih besar dibandingkan dengan tingkat tabungannya. Efek multiplier adalah berbanding lurus dengan Marginal
Propensity to Consume MPC, dimana semakin besar nilai MPC maka tambahan
efek multipliernya juga semakin besar.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data