Perubahan Rata-Rata Pendapatan per kapita per bulan Pada Perubahan Tingkat Kemiskinan dan Pergeseran Status Kemiskinan

62 Universitas Indonesia

4.4.2. Perhitungan Selisih Rata-rata Tingkat Pendapatan Kelompok Aksi

Setelah diperoleh kesamaan rata-rata pendapatan per kapita per bulan melalui uji t langkah berikutnya adalah menghitung selisih rata-rata tingkat pendapatan per kapita per bulan pada Kelompok Aksi. Selisih diperoleh dengan cara mengurangkan rata-rata pendapatan per kapita per bulan pada saat impact setelah intervensi program yaitu tahun 2012 dengan rata-rata pendapatan per kapita per bulan pada saat baseline sebelum intervensi program yaitu tahun 2009. Data pendapatan per kapita per bulan dan Status Kemiskinan rumah tangga pada Kelompok Aksi terdapat pada Lampiran 5. Dari tabel tersebut dilakukan pengukuran perubahan nilai indikator yaitu tingkat pendapatan per kapita per bulan pada Kelompok Aksi. Status kemiskinan diperoleh dengan cara membandingkan rata-rata pendapatan per kapita per bulan dengan Garis Kemiskinan.

4.4.2.1. Perubahan Rata-Rata Pendapatan per kapita per bulan Pada

Kelompok Aksi Intervensi kegiatan program PUAP terhadap perubahan rata-rata pendapatan rumah tangga penerima manfaat dapat dilihat pada Tabel 4.11. Dari tabel tersebut intervensi kegiatan pinjaman bergulir Program PUAP mengakibatkan peningkatan rata-rata pendapatan per kapita per bulan sebanyak Rp. 62.653,- atau 76,48. Untuk memperoleh gambaran riil perubahan pendapatan, diperhitungkan pula inflasi efektif dari tahun 2010 sampai Agustus 2012 saat pelaksanaan penelitian, yaitu 14 BPS. Dengan demikian, dibandingkan dengan keadaan tahun 2009 maka rata-rata pendapatan per kapita per bulan meningkat sebesar Rp. 44.898,- atau sekitar 54.80. Tabel 4.11. Perubahan Rata-rata Pendapatan per kapita per bulan pada Kelompok Aksi Baseline Impact Perubahan Nominal Riil Nominal Riil Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 81.924 144.576 126.821 62.653 76,48 44.898 54,80 Sumber : Data primer. Telah diolah. Analisis dampak..., Triane Widya Anggriani, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, 2012 63 Universitas Indonesia

4.4.2.2. Perubahan Tingkat Kemiskinan dan Pergeseran Status Kemiskinan

Kelompok Aksi Dengan mempertimbangkan Garis Kemiskinan Jawa Barat di daerah pedesaan tahun 2009 sebesar Rp. 175.193,- dan Garis Kemiskinan Jawa Barat di daerah pedesaan tahun 2012 sebesar Rp. 216.610,- maka perubahan status kemiskinan rumah tangga Kelompok Aksi nominal dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Perubahan Status Tiap Rumah Tangga pada Kelompok Aksi Nominal Baseline Impact Jumlah RT Miskin Jumlah RT Miskin Jumlah RT Tidak Miskin 25 100 21 84 4 16 Sumber : Data primer. Telah diolah. Sebelum adanya intervensi kegiatan Pinjaman Bergulir program PUAP di Kelompok Aksi menunjukkan kemiskinan sebesar 100 atau sebanyak 25 rumah tangga memiliki pendapatan per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Setelah mendapat intervensi program, proporsi rumah tangga Miskin pada kelompok aksi turun sebesar 16, atau berkurang sebanyak 4 rumah tangga, sehingga rumah tangga dengan status Miskin menjadi 84 dan rumah tangga Tidak Miskin 16. Tabel 4.13. Perubahan Status Tiap Rumah Tangga pada Kelompok Aksi Riil Baseline Impact Jumlah RT Miskin Jumlah RT Miskin Jumlah RT Tidak Miskin 25 100 21 84 4 16 Sumber : Data primer. Telah diolah. Dengan mempertimbangkan inflasi sebesar 14 BPS, dapat diketahui perubahan status kemiskinan secara riil setelah intervensi program dibandingkan dengan kondisi awal baseline. Secara riil kemiskinan pada Kelompok Aksi turun menjadi 16 atau berkurang sebanyak 4 rumah tangga miskin dari kondisi awal menjadi rumah tangga tidak miskin. Sehingga rumah tangga Miskin berkurang menjadi 21 responden atau 84. Perubahan tingkat kemiskinan sama apabila dihitung secara nominal dan riil. Analisis dampak..., Triane Widya Anggriani, Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, 2012 64 Universitas Indonesia

4.4.3. Perhitungan Selisih Rata-rata Pendapatan Pada Kelompok Kontrol