Permasalahan yang Berkaitan dengan Kesejahteraan Sosial

3 Pendapatan sektor subsisten, yaitu pendapatan yang terjadi ketika produksi dan konsumsi terletak di satu tangan. Dalam hal ini, hasil produksi akan dikonsumsi sendiri. Istilah sendiri yang dimaksud tidak hanya merujuk pada satu orang individu, tetapi dapat pula produksi dan konsumsi dilakukan dalam satu keluarga, satu masyarakat kecil, ataupun satu kelompok orang

c. Pendapatan Rumah Tangga

Menurut Badan Pusat Statistik 1998 pendapatan dan penerimaan rumah tangga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang diterima oleh seluruh anggota rumah tangga ekonomi yang terdiri atas: 1 Pendapatan dari upahgaji yang mencakup upahgaji yang diterima seluruh anggota rumah tangga ekonomi yang bekerja sebagai buruh dan merupakan imbalan bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu perusahaanmajikaninstansi tersebut baik uang maupun barang dan jasa. 2 Pendapatan dari usaha seluruh anggota rumah tangga yang berupa pendapatan kotor yaitu selisih jual barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya produksinya. 3 Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar gajiupah yang menyangkut usaha lain dari: a Perkiraan sewa rumah milik sendiri, b bunga, deviden, royalti, paten, sewakontrak, lahan, rumah, gedung, bangunan dan peralatan. Pendapatan rumah tangga dapat berasal dari lebih dari satu pendapatan. Sumber pendapatan yang beragam tersebut dapat terjadi karena anggota rumah tangga yang bekerja melakukan lebih dari satu pekerjaan atau masing-masing anggota rumah tangga mempunyai kegiatan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kumpulan pendapatan dari berbagai sumber pendapatan tersebut merupakan total pendapatan rumah tangga BPS 2003. Pada umumnya, rumah tangga penduduk yang memiliki pendapatan rendah kemudian akan diikuti dengan pengeluaran yang rendah pula. Hal demikian menyebabkan sebagian besar pendapatan yang diperoleh akan dialokasikan pada kebutuhan makan pangan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan angka kemiskinan dalam masyarakat. kemiskinan tersebut dapat terjadi karena keterbatasan pemilikan sumber daya alam, keterbatasan penguasaan dan penerapan teknologi serta unsur pendukungnya, sumber daya manusia yang berkaitan dengan rendahnya pendidikan dan produktivitas kerja, serta prasarana dan permodalan termasuk kelembagaan yang tidak memadai Dillon, 1999. Sementara itu, pendapatan rumah tangga dalam hal ini dapat diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga, baik suami, istri, maupun anak Mubyarto, 1998. Pada kondisi pendapatan yang terbatas, sebagaimana telah disinggung sebelumnya, akan lebih dahulu diutamakan pemenuhan untuk kebutuhan konsumsi pangan. Oleh sebab itu, dapat dilihat pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pada perkembangannya, seiring dengan terjadinya pergeseran peningkatan pendapatan maka proporsi pola pengeluaran untuk pangan akan menurun dan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan non pangan Sugiarto, 2008. Ukuran pendapatan yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil kerja tiap anggota keluarga berusia kerja yang ada pada tiap keluarga akan terdorong bekerja untuk kesejahteraan keluarganya. Beberapa studi menunjukkan bahwa anggota keluarga seperti isteri dan anak- anak adalah sebagai penyumbang dalam berbagai kegiatan baik dalam pekerjaan maupun dalam mencari nafkah Mangkuprawira, 1984. Tingkat pendapatan rumah tangga akan bergantung pada jenis- jenis kegiatan usaha yang dilakukan. Jenis kegiatan yang memiliki produktivitas tenaga kerja tinggi pada umumnya akan memberikan pendapatan yang lebih besar. Sementara itu, pendapatan masing- masing individu dalam hal ini merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk menghitung jumlah penghasilan individu atau rumah tangga. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur pendapatan adalah dengan melihat aspek nilai penerimaan berupa upah, gaji, sewa rumah, sewa tanah, laba, bunga, dan sumber