Pengertian Pendapatan Kajian tentang Pendapatan Rumah Tangga

kebutuhan konsumsi pangan. Oleh sebab itu, dapat dilihat pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Pada perkembangannya, seiring dengan terjadinya pergeseran peningkatan pendapatan maka proporsi pola pengeluaran untuk pangan akan menurun dan meningkatnya pengeluaran untuk kebutuhan non pangan Sugiarto, 2008. Ukuran pendapatan yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil kerja tiap anggota keluarga berusia kerja yang ada pada tiap keluarga akan terdorong bekerja untuk kesejahteraan keluarganya. Beberapa studi menunjukkan bahwa anggota keluarga seperti isteri dan anak- anak adalah sebagai penyumbang dalam berbagai kegiatan baik dalam pekerjaan maupun dalam mencari nafkah Mangkuprawira, 1984. Tingkat pendapatan rumah tangga akan bergantung pada jenis- jenis kegiatan usaha yang dilakukan. Jenis kegiatan yang memiliki produktivitas tenaga kerja tinggi pada umumnya akan memberikan pendapatan yang lebih besar. Sementara itu, pendapatan masing- masing individu dalam hal ini merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk menghitung jumlah penghasilan individu atau rumah tangga. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur pendapatan adalah dengan melihat aspek nilai penerimaan berupa upah, gaji, sewa rumah, sewa tanah, laba, bunga, dan sumber pendapatan lain Warpani, 1984. Pada sisi lain, Sumardi dan Evers 1982 secara lebih luas menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan individu dan rumah tangga meliputi jenis pekerjaan, jabatan atau posisi, pendidikan, masa kerja, jumlah anggota keluarga, volume kerja, dan kemampuan pribadi bakat, ketrampilan, dan motivasi. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pendapatan merupakan indikator terpenting untuk melihat tingkat kesejahteraan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam masyarakat kemudian dikenal adanya istilah stratifikasi masyarakat berdasarkan pendapatannya, yaitu Dumairy, 1997: 1 Lapisan paling miskin dan papa the destitute 2 Lapisan miskin poor 3 Lapisan tengah the middle income group 4 Lapisan kaya the rich 5 Lapisan super kaya super rich Penggolongan masyarakat tersebut adalah berdasarkan tingkat pendapatan yang diterima. Pada sisi lain, penggambaran pendapatan untuk menentukan penggolongan masyarakat tersebut relatif sulit untuk diukur mengingat akan muncul keterbatasan pada proses pengukuran pendapatan dalam masyarakat. oleh karena itu, indikator pengeluaran dalam hal ini juga sering digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan. Indikator pengeluaran yang dimaksud misalnya