38
karena berkisar antara 15–18 tahun. Pada masa ini, siswa mengalami banyak perubahan seperti yang diungkapkan Hurlock 1991: 208 yaitu,
ada empat macam perubahan yang terjadi pada remaja, yaitu meningginya emosi, perubahan tubuh, minat serta peran yang diharapkan, minat dan
pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap suatu perubahan. Sedangkan dalam bidang akademik, perubahan minat siswa terdapat pada
minat pendidikan dan minat pada prestasi. Menurut Hurlock 1991: 208 pada minat pendidikan, siswa mulai
bersikap kritis terhadap sekolah, guru, maupun cara guru mengajar. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran. Salah satu peran penting guru dalam pembelajaran yaitu memotivasi siswa dalam belajar. Ngainun Naim 2009: 15 mengatakan
bahwa guru sebaiknya mampu membuat tertarik siswa dan mendorong siswa untuk senang dan menyukai pelajaran atau kegiatan dalam
pembelajaran. Rasa senang akan menjadi dasar bagi siswa untuk belajar agar tidak merasa bosan dan malas untuk belajar, sehingga siswa akan
selalu bergairah dan bersemangat dalam belajar.
D. Bimbingan Belajar
1. Pengertian Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar adalah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang membantu siswa dalam mengembangkan diri, sikap
dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan serta menyiapkannya untuk pendidikan yang lebih tinggi
39
Muhammad Nur Wangid, 2007: 4. Sedangkan Farida Harahap dan Kartika Nur Fathiyah 2009: 127 menjelaskan bahwa bimbingan
belajar merupakan salah satu upaya yang dilakukan supaya siswa dapat menguasai pelajaran dan bisa menyesuaikan dengan baik dalam
situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi, bakat dan kemampuan yang ada pada dirinya.
Dari pendapat para ahli tesebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar merupakan bidang pelayanan bimbingan dan
konseling yang membantu siswa dalam mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan
bisa menyesuaikan dengan baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi, bakat, dan kemampuan yang ada pada
dirinya.
2. Tujuan Bimbingan Belajar
Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang baik dalam situasi belajar sehingga
setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai perkembangan yang optimal Farida
Harahap dan Kartika Nur Fathiyah, 2009: 127. Secara khusus tujuan bimbingan belajar Ahmadi dan Supriyono dalam Farida Harahap dan
Kartika Nur Fathiyah, 2009: 127 adalah : a. Mencari cara belajar yang efisien dan efektif
b. Menunjukkan cara-cara mempelajari dan menggunakan buku
40
c. Memberikan informasi saran atau petunjuk bagi yang memanfaatkan pustaka.
d. Menunjukkan cara menghadapi kesulitan dalam studi atau pelajaran tertentu.
e. Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajar. Jadi dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan belajar tidak
hanya dilakukan pada siswa yang mengalami hambatan tetapi juga bisa dilakukan untuk mempercepat proses penguasaan pengetahuan
belajar atau ketrampilan Farida Harahap dan Kartika Nur Fathiyah, 2009: 127. Bidang layanan bimbingan belajar dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok. Penelitian ini menggunakan bidang layanan bimbingan belajar secara kelompok untuk mencari cara
belajar yang efisien dan efektif agar siswa lebih termotivasi dalam belajarnya.
3. Keuntungan Bimbingan belajar dalam kelompok
Beberapa keuntungan yang diperoleh melalui belajar secara kelompok menurut Gibbs Farida Harahap dan Kartika Nur Fathiyah, 2009: 127
adalah : a. Menggunakan anggota kelompok sebagai sumber belajar
b. Belajar untuk mengevaluasi hasil kerja diri sendiri dan pekerjaan orang lain.
c. Berbagi pengalaman metode belajar, ide dan perhatian.
41
d. Mengekspresikan ide, mendiskusikan, mengembangkan dan menguji dalam kelompok.
e. Mengembangkan ketrampilan negosiasi. f. Memberi dan menerima dukungan sosial.
g. Memberikan sinergi dan semangat yang lebih besar daripada kontribusi yang dihasilkan secara perorangan.
E. Kerangka Berfikir