Karakteristik Remaja KAJIAN PUSTAKA

36 baik dapat memaksimalkan guru BK untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

C. Karakteristik Remaja

Hurlock 1991: 206 menjelaskan bahwa awal masa remaja berlangsung kira – kira dari 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia matang secara hukum. Sedangkan Piaget Hurlock. 1991: 206 menyebutkan secara psikologis masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, serta anak- anak tidak lagi merasa berada di tingkatan yang lebih bawah dengan kalangan dewasa, namun berada di posisi yang sejajar, membaur, berinteraksi, serta berintegrasi dalam kehidupan sosialnya. Hurlock 1991: 207 menyebutkan ciri-ciri khusus remaja yang membedakan masa sebelum dan sesudahnya sebagai berikut : 1. Masa remaja sebagai masa yang penting, artinya setiap hal yang terjadi pada masa remaja akan berakibat langsung pada sikap dan perilaku serta fisik dan psikologisnya untuk jangka panjang. 2. Masa remaja sebagai periode peralihan, masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, sehingga mereka harus mampu meninggalkan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan mulai mengenal pola perilaku dan sikap baru. 3. Masa remaja sebagai periode perubahan, artinya pada masa remaja terjadi perubahan fisik, perilaku dan sikap yang berlangsung pesat dan sebaliknya. 37 4. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, artinya pada masa ini remaja berusaha mencari identitas agar berbeda dengan yang lain. Namun, pada beberapa kasus remaja ini juga mengalami krisis identitas. 5. Usia bermasalah, artinya ketika mengalami masalah, remaja mulai menyelesaikannya secara mandiri. Mereka menolak bantuan dari orang tua dan guru lagi. 6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan kekuatankesulitan. Artinya pada masa remaja sering timbul pandangan yang bersifat negatif. Hal ini mempengaruhi konsep diri dan sikap remaja terhadap dirinya, sehingga sulit melakukan peralihan menuju dewasa. 7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Pada masa ini remaja cenderung memandang dirinya dan orang lain sebagaimana yang diinginkan bukan sebagaimana adanya. Hal ini menyebabkan emosi meninggi dan mudah marah bila yang diinginkan tidak terpenuhi. 8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Pada masa ini remaja sulit untuk meninggalkan usia belasan tahunnya. Mereka belum cukup berperilaku sebagai orang dewasa, oleh karena itu mereka mulai berperilaku sebagai status orang dewasa seperti cara berpakaian, merokok dll, yang dipandang dapat memberikan citra yang diinginkannya. Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Purbalingga termasuk dalam masa remaja 38 karena berkisar antara 15–18 tahun. Pada masa ini, siswa mengalami banyak perubahan seperti yang diungkapkan Hurlock 1991: 208 yaitu, ada empat macam perubahan yang terjadi pada remaja, yaitu meningginya emosi, perubahan tubuh, minat serta peran yang diharapkan, minat dan pola perilaku serta adanya sikap ambivalen terhadap suatu perubahan. Sedangkan dalam bidang akademik, perubahan minat siswa terdapat pada minat pendidikan dan minat pada prestasi. Menurut Hurlock 1991: 208 pada minat pendidikan, siswa mulai bersikap kritis terhadap sekolah, guru, maupun cara guru mengajar. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Salah satu peran penting guru dalam pembelajaran yaitu memotivasi siswa dalam belajar. Ngainun Naim 2009: 15 mengatakan bahwa guru sebaiknya mampu membuat tertarik siswa dan mendorong siswa untuk senang dan menyukai pelajaran atau kegiatan dalam pembelajaran. Rasa senang akan menjadi dasar bagi siswa untuk belajar agar tidak merasa bosan dan malas untuk belajar, sehingga siswa akan selalu bergairah dan bersemangat dalam belajar.

D. Bimbingan Belajar

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD SISWA KELAS IV Upaya Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Stad Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Krajan Jatinom Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Metode Kepala Bernomor Terstruktur Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetiskarangpung 2 Kecamat

0 3 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Melalui Metode Kepala Bernomor Terstruktur Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jetiskarangpung 2 Kecamat

0 3 13

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 6 SINDUREJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 5 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III Peningkatan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Metode Bermain Peran Pada Siswa Kelas Iii Sekolah Dasar Negeri 2 Banyusri Kecamatan

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 18

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI-IPA 1 SMA NEGERI 1 KRETEK BANTUL.

0 1 269

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA MELALUI METODE PROJECT-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS X IPA 6 SMA MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA.

0 1 175

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PASA SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 1 6

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK MELALUI MODEL BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 18