Deskripsi Data Peningkatan keterampilan Berpakaian pada anak pasca
46
Dalam tahap refleksi ini peneliti dan guru kolaborator juga melakukan evaluasi dari pembelajaran keterampilan bina diri berpakaian yang telah
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan peningkatan kemampuan keterampilan bina diri berpkaian pada anak tunagrahita
ringan dengan media model. Berdasarkan hasil pos tes atau setelah dilakukan tindakan siklus I dalam tes
peningkatan keterampilan bina diri berpakaian mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil pre tes atau sebelum diberi tindakan, namun
peningkatan tersebut belum optimal sesuai dengan apa yang diharapkan karena belum dapat mencapai kriteria bisa berpakaian tanpa memerlukan bantuan dari
orang lain. Pelaksanaan tindakan siklus I dapat terlaksana dengan baik, namun terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan selama proses pembelajaran. Berasarkan pengamatanhal yang harus diperhatikan tersebut adalah:
a. Pemberian reward dapat meningkatkan antusias belajar anak
b. Dalam pelaksanaannya terkadang menemui hambatan atau gangguan dari
murid kelas lain yang ikut masuk dan mengganggu jalannya proses pembelajaran
c. Salah satu subyek yaitu subyek Y mengalami gangguan daam kosenterasi
jadi subyek masih sangat susah untuk duduk diam ataupun mengikutu apa yang guru perintahkan.
Hambatan-hambatan diatas harus lebih diperhatikan dalam prosen pembelajaran keterampilan bina diri berpakaian dan sebaiknya peneliti
mengatasi masalah tersebut supaya upaya untuk meningkatkan keterampilan bina diri berpakaian dengan menggunakan media model untuk anak
47
tunagrahita ringan dapat berhasil sesuai dengan yang telah direncanakan. Meski terdapat hambatan-hambatan diatas secara keseluruhan pelaksanaan
metode model sebagai media meningkatkan keterampilan bina diri berpakaian pada siswi tunagrahita ringan dapat berjalan dengan lancer.
Seiring dengan hambatan yang terjadi juga dapat berdampak positifnya yaitu dengan menerapkn media model sebagai meted guna meningkatkan
keterampilan bina diri berpakaian pada ana tunagrahita ringansiswa sangat atusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa juga merasa senang karena
temannya sendiri yang menjadi model percontohan jadi siswa tida merasa canggung ataupun malu-malu. Selain itu siswa juga lebih aktif dalam
berpartispasi selama proses pembelajaran. Berdasarkan dari hasil tes dari tindakan siklus I, pengamatan dan
refleksi yang telah dilakukan, hasil belajar yang diperoleh siswa dirasa kurang maksimal dengan yang diharapkan. Dilihat dari hasil tes tersebut
guru kolabolator dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan siklus II.