Filsafat sebagai Ilmu dan Metode Berfikir

BAB III DASAR-DASAR FILOSOFIS KEPENDIDIKAN

Apabila orang tua menyarankan anaknya agar melanjutnya ke IKIP, maka mereka berharap agar anaknya menjadi seorang guru yang baik. Oleh sebab pekerjaan guru adalah pekerjaan paling mulya. Sesuai dengan filsafat hidupnya yang menjunjung tinggi nilai sikap pengabdian, yaitu memberikan pelayanan jasa pada masyarakat dan kemanusiaan. Dengan demikian, setiap tingkah laku manusia selalu didapatkan dan diwarnai oleh nilai-nilai yang bersumber dari filsafat hidupnya dan selalu berusaha untuk menanamkan sistem nilai tersebut pada orang lain. Itulah sebabnya setiap kegiatan mendidik dipandang sebagai kegiatan yang bersifat normatif, yaitu proses menanamkan norma-norma kehidupan sesuai dengan dan bersumber pada dasar-dasar filsafat yang dimilikinya.

A. Filsafat sebagai Ilmu dan Metode Berfikir

1. Anekdote ruang kuliah filsafat a. Bahwa bahan filsafat memang sebenarnya ada, tetapi daya kemampuan berfikir manusia sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengadakan sambungan pemikiran. b. Bahwa bahan filsafat tidak dapat dipahami karena kesalahan dalam cara bekerjanya pikiran mahasiswa, sehingga bahan ada tidak ditemukan. c. Bahwa mungkin bahannya tidak ada karena hanya hasil spekulasi, tetapi mahasiswa percaya bahwa bahan itu ada, sehingga dasarnya bukan pengertian tetapi kepercayaan, paradok bukan, tetapi kenyataan memberikan bukti betapapun benar kenyataan tentang sesuatu bila tidak dilandaskan kepercayaan menjadi tidak benar. d. Bahwa bahannya tidak ada, tetapi mahasiswa percaya ada dan benar, meskipun salah, dan tidak ada memang. 2. Apakah filsafat dan metode filsafat a. Definisi konsepsional filsafat J.A. Leighton mendefinisikan filsafat sebagai a word view, or reasoned conception of the whole cosmos, and life view, or doctrine of the values, meanings, and purposes of human life. Yang merupakan sistematika filsafat yaitu metafisika, ethika, dan logika yang artinya secara berturut-turut adalah teori tentang kosmologi dan ontology, tentang nilai moral dan ajaran berfikir filosofis, yaitu logika formal aristoteles dan logika materiak, instrumental dan logika simbolis dari George Boole dkk. Tentang nilai yang disebutkan sebagai ethos, maka definisi filsafat adalah the symbolic expression of culture, sebagai arti suatu konsep tidak mungkin berdiri sendiri dan selalu dikaitkan dan berkaitan dengan latar belakang. b. Definisi analisis operasional Filsafat sebagai metode berpikir, salah satu daya jiwa manusia yang paling dapat dipercaya dan yang telah menghasilkan ilmu filsafat adalah piker dan pikiran, tetapi dikenal berbagai jenis dan tingkat pikir. Filsafat sebagai sistem, sejalan dengan filsafat sebagai metode berpikir, maka filsafat dalam pengertian sistem terdiri atas tiga aspek yang saling berkaitan. Tiga aspek kategori metafisika yang menjawab masalah kosmologi dan ontology ethika yang menjawab persoalan nilai agama atau tingkah laku dan kategori logika yang menjelaskan sumber, alat dan kriteria ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui proses berpikir logis rasional. Filsafat sebagai aliran dan atau teori, karena variasi teori tentang kategori-kategori sistematika filsafat di atas, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam aliran filsafat seperti idealisme, rasionalisme, realisme, empirisme, pragmatisme, materialisme, dan eksistensialisme. 3. Bahaya mempelajari filsafat Setelah mempelajari sistem-sistem filsafat kita pada kenyataan terdapatnya sistem nilai ganda. Artinya dikembangkan baik penegah hukum, maupun pelanggar hukum. Dengan kata lain perbedaan antara kedua jenis manusia di atas tidak terletak pada tingkah lakunya, tapi ditentukan oleh kenyataan sudut tinjaunya. Kemudian bahaya kedua adalah deviasi filosofis memberikan akibat fatal dalam kenyataan tingkah laku manusia baik sebagai individu atau warga negara. Bagi orang idealisme yang absolut seperti Hegel martabat manusia hanya terealisir apabila manusia meluluhkan diri pada sang absolut, yang transcendental, sedang Max Marx berpandangan bahwa manusia dapat bergelar manusia selama mereka meluluhkan diri ke dalam organisme negara absolut dan materialistis. Tetapi Dewey menentang semua deminasi apapun, dia berkeyakinan bahwa manusia pada dasarnya bernilai absolut, artinya sangat menjunjung martabat individu. Bahaya ketiga adalah dengan selesainya mata kuliah filsafat, manusia merasa telah memiliki jiwa ilmu filsafat, bahkan mengangkat diriya sebagai filosof. Oleh sebab semakin manusia ahli teori ethika tambah tidak ethis secara filosofis.

B. Ilmu Filsafat Pendidikan