Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Normatif Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat TeoritisPraktis

BAB II ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

Menurut sistemnya ilmu pengetahuan dibedakan sebagai berikut ; 1. Ilmu-ilmu murni berhadapan dengan ilmu pengalaman empiri. Ilmu-ilmu murni berdiri sendiri lepas dari empiri, misalnya matematika. 2. Ilmu-ilmu pengalaman, berdasarkan pengalaman jadi obyeknya ialah gejala kehidupan umpamanya : alam, gejala-gejala hidup atau situasi pendidikan.

A. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Normatif

Mengapa ilmu pendidikan bersifat normatif ? karena memang ilmu pendidikan bercorak normatif. Ilmu pendidikan itu selalu berurusan dengan soal siapakah manusia itu. Pembahasan mengenai siapakah manusia biasanya termasuk bidang filsafat, yaitu filsafat antropologi. Karena pandangan filsafat itu menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau suatu bangsa yang melaksanakan pendidikan. nilai yang dijunjung tinggi ini dijadikan norma untuk menentukan cirri-ciri manusia yang ingin dicapai melalui praktek pendidikan. Untuk menjelaskan sistem nilai menjadi norma bagi pendidikan maka di bawah ini disajikan beberapa uraian sebagai berikut : 1. Mengapa di Yunani kuno orang sangat mementingkan tujuan pendidikan yaitu pembentukan warga negara yang kuat. Jadi yang utama adalah pendidikan jasmani, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat mensana incorporore sano. 2. Bila kita melihat pada abad 17, 18, dan 19 di Eropa Barat nampak pengaruh rasionalisme yang sangat kuat. Mereka memandang manusia adalah makhluk berfikir homo sapien. Orang sangat menjunjung tinggi akal, baik akal teoritis dan praktis. Dengan akal manusia menghasilkan pengetahuan. Dan dengan pengetahuan manusia dapat berbuat baik dalam pengertian sempurna. Dengan demikian ilmu pendidikan diarahkan pada perbuatan mendidik yang bertujuan. Dan tujuan itu ditentukan oleh nilai yang dijunjung tinggi oleh seseorang sedang nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normative maka dapat ita tegaskan bahwa ilmu pendidikan masalah ilmu yang bersifat normatif.

B. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat TeoritisPraktis

Pada umumnya ilmu mendidik tidak hanya mencari pengetahuan deskriptif tentang obyek didiknya. Jadi dilihat dari maksud dan tujuannya, ilmu mendidik boleh disebut ilmu yang praktif, sebab ditujukan kepada praktek dan kepada perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Tetapi dalam ilmu mendidik secara teoritis para cerdik pandai mengatur dan mensistemkan di dalam swa pikirnya yang tersusun sebagai pola pemikiran pendidikan. pemikiran teoritis ini disusun dalam satu sistem pendidikan dan biasanya disebut ilmu mendidik teoritis. Para pendidik Genial itu sebenarnya juga menggunakan teorinya sendiri. Walaupun teori itu belum disistematiskan, seorang maha guru ilmu mendidik Jra Guming pernah berkata : teori tanpa praktek adalah baik bagi kaum cerdik cendikiawan dan praktek tanpa teori hanya terdapat pada orang gila dan para penjahat. 1. Bidang yang menyangkut tujuan pendidikan Gambaran manusia bagi bangsa Indonesia ialah manusia Indonesia seutuhnya atau manusia Pancasilais. Untuk mewujudkan tujuan itu maka melalui pendidikan formal disekolah didirikan berbagai tingkat sekolah. Tiap tingkat sekolah mempunyai tujuan tersendiri dalam rangka mencapai tujuan nasional. Biasanya rumusan tujuan terdapta dalam kurikulum tiap tingkat sekolah dan disebut institusional. Setelah dirumuskan tujuan institusional, maka ada tujuan kurikuler. Jabaran tujuan kurikuler itu menjadi tujuan instruksional umum. 2. Anak didik Yang terpenting dalam uraian ini ialah pengenalan tentnag anak. Bahwa setiap anam mempunyai persamaan tetapi juga perbedaan. Anak itu merupakan suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Dan ada pada anak itu kemungkinan untuk dididik. Sebagai contoh : bagaimana kita dapat mempelajari proses pengidentifikasian dari seorang anak pada umur 3 tahun sampai masa dewasa. Pengelolaan tentang anak sangat diperlukan dalam mempelajari ilmu pendiidikan. 3. Pengetahuan tentang diri pendidik sendiri Saloman seorang tokoh pendidikan zaman percetakan aufklarung menuturkan dalam bukunya yang bernama Buku Kepiting terlihat suatu gambar pada halaman buku seekor induk kepiting dan anaknya yang sedang mengikuti induknya. Induk berkata pada anaknya : Nak, jalan ikut ibu, anak menjawab : Ya, Bu, saya memang mengikuti jalannya Ibu, karena ibu berjalan begitu maka saja juga berjalan demikian. Dari anecdote ini ini dapat belajar untuk mendidik, bahwa contoh si pendidik sangat besar pengaruhnya dalam proses didik. Oleh karena itu si pendidikan itu perlu mempunyai pengetahuan tentang dirinya sendiri. 4. Pengetahuan tentang alat pendidikan Alat pendidikan adalah segala usaha atau tindakan yang dengan sengaja digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan itu sangat perlu dipelajari karena ia merupakan salah satu pembantu proses didik. 5. Pengetahuan tentang lingkungan Penelitian terhadap lingkungan dan penciptaaan lingkungan yang memungkinkan berlangsungnya proses didik adalah satu tugas ilmu pendidikan karena lingkungan juga ikut membentuk pribadi anak didik.

BAB III DASAR-DASAR FILOSOFIS KEPENDIDIKAN