3. Bahaya mempelajari filsafat Setelah mempelajari sistem-sistem filsafat kita pada kenyataan
terdapatnya sistem nilai ganda. Artinya dikembangkan baik penegah hukum, maupun pelanggar hukum. Dengan kata lain perbedaan antara kedua jenis
manusia di atas tidak terletak pada tingkah lakunya, tapi ditentukan oleh kenyataan sudut tinjaunya.
Kemudian bahaya kedua adalah deviasi filosofis memberikan akibat fatal dalam kenyataan tingkah laku manusia baik sebagai individu atau warga
negara. Bagi orang idealisme yang absolut seperti Hegel martabat manusia hanya terealisir apabila manusia meluluhkan diri pada sang absolut, yang
transcendental, sedang Max Marx berpandangan bahwa manusia dapat bergelar manusia selama mereka meluluhkan diri ke dalam organisme negara
absolut dan materialistis. Tetapi Dewey menentang semua deminasi apapun, dia berkeyakinan bahwa manusia pada dasarnya bernilai absolut, artinya
sangat menjunjung martabat individu. Bahaya ketiga adalah dengan selesainya mata kuliah filsafat, manusia
merasa telah memiliki jiwa ilmu filsafat, bahkan mengangkat diriya sebagai filosof. Oleh sebab semakin manusia ahli teori ethika tambah tidak ethis
secara filosofis.
B. Ilmu Filsafat Pendidikan
1. Ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif Postulat di atas memberikan gambaran bagaimana hubungan antara
agama, filsafat dan kebudayaan yang dapat dijadikan atau mendasari pertimbangan dalam merumuskan pendidikan dan tujuan-tujuan
pendidikan yang secara umum merupakan pokok-pokok masalah dalam ilmu filsafat pendidikan.
Untuk menjelaskan postulat di atas, dapat dibaca pokok-pokok pikiran di bawah ini :
a. Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah-kaidah atau ukuran tingkah laku perbuatan manusia.
b. Sebagai ilmu pengetahuan praktis, tugas pendidikan menanamkan norma perbuatan yang didasarkan pada filsafat yang dijunjung oleh
lembaga pendidikan. c. Ilmu pengetahuan yang dapat dimasukkan ke dalam ilmu pengetahuan
normatif meliputi agama, filsafat dengan segala cabang yaitu metafisika, ethika, esthethika dan logika.
2. Mengapa filsafat pendidikan Mengapa ilmu filsafat pendidikan harus dipelajari oleh setiap
gurupendidik. Pokok-pokok pikiran tersebut adalah sebagai berikut : a. Bahwa setiap manusia individu harus bertindak secara sadar dan
terarah tujuan yang pasti serta atau keputusan batinnya sendiri. b. Setiap individu harus bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab
dalam pendidikan yang tinggi rendahnya nilai mutu tanggung jawab tersebut akan banyak ditentukan oleh sistem dasar nilai norma yang
melandasinya. 3. Pendekatan-pendekatan filsafat pendidikan
a. Pendekatan tradisional 1 Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah filsafat, sehingga untuk
mempelajari filsafat pendidik haruslah memiliki pengetahuan dasar tentang filsafat.
2 Bahwa kenyataan yang essensial baik dan benar adalah kenyataan yang tetap, kekal dan abadi.
3 Bahwa nilai norma yang benar adalah yang absolut, universal dan obyektif.
b. Pendekatan progresif 1 Bahwa dasar-dasar pendidikan adalah sosiologi, atau filsafat sosial
humanisme ilmiah yang skeptis terhadap kenyataan yang bersifat metafisis transcendental.
2 Bahwa kenyataan adalah perubahan, artinya kenyataan hidup yang esensial adalah kenyataan yang selalu berubah dan berkembang.
4. Nilai manfaat filsafat pendidilan a. Bahwa unexamined life is not worth while living, artinya hidup
tanpa perenungan adalah suatu kehidupan yang kurang bobot. b. Bahwa berbuat salah tetapi tahu atau sadar akan kesahannya, lebih baik
dari pada berbuat baik tapi tidak tahu letak kebaikannya.
BAB IV DASAR-DASAR SOSIAL PENDIDIKAN