Pendidikan Manusia Seutuhnya Dasar-dasar, Tujuan dan Implikasinya

BAB VI KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Pendidikan adalah lembaga dari usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan, mental, piker, kepribadian manusia seutuhnya. Konsepsi pendidikan seumur hidup life long education mulai dimasyarakat melalui kebijakan negara Ketetapan MPR No. IVMPR1973 JO Ketetapan MPR No. IVMPR1978, tantang GBHN yang menetapkan prinsip- prinsi pembangunan nasional.

A. Pendidikan Manusia Seutuhnya

Teori ilmu jiwa mengajarkan bahwa kepribadian manusia merupakan satu kebulatan antara potensi-potensi lahir bathin bahkan juga jasmani dan penampilannya. Kepribadian manusia ialah suatu perwujudan keseluruhan bagi manusianya yang unik, lahir batih dan dalam antar hubungannya dengan kehidupan sosial dan individualnya. Pengertian demikian tersirat dalam ungkapan ia tidak mempunyai kepribadian. Padahal istilah dan konsepsi kepribadian, hanyalah suatu konsep kejiwaan yang belum diberikan persyarakatan dan predikat apapun. Membahas pendidikan manusia seutuhnya, sebenarnya adalah menganalisa secara konsepsional teoritis dan praktis apa dan bagaimana perwujudan manusia seutuhnya. Konsepsi tradisional, seutuhnya kebulatan dimaksud ialah kebulatan atau integrasi antara aspek jasmaniah dengan rohaniah, antara akal dengan keterampilan.

B. Dasar-dasar, Tujuan dan Implikasinya

1. Dasar-dasar a. Dasar-dasar filosofis Bahwa sesungguhnya secara filosofis filsafat manusia hakekat kodrat martabat manusia merupakan kesatuan kesatuan integral potensi-potensi. b. Dasar-dasar psikofisis Dasar-dasra psikofisi adalah dasar-dasar kejiwaan dan kejasmanian manusia. Realitas psikofisis manusia menunjukkan bahwa pribadi merupakan kesatuan antara beberapa potensi-potensi. c. Dasar-dasar sosio budaya Segi-segi sosio budaya bangsa ini mencakup : 1 Tata, nilai warisan budaya bangsa yang menjadi filsafat hidup rakyatnya seperti nilai ketuhanan, kekeluargaan, musyawarah, mufakat, gotong royong, teposeliro. 2 Nilai-nilai filsafat negaranya yaitu Pancasila 3 Nilai-nilai budaya dan tradisinya seperti bahasa nasional, adat- istiadat, unsure-unsur seni. 4 Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan baik formal ataupun non formal. 2. Tujuan a. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. b. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidkan wajar berlangsung selama hidup. 3. Implikasi a. Pengertian implikasi Ialah akibat langsung atau konsekwensi dari suatu keputusan, jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu kebijakan atau keputusan. b. Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup. 1 Manusia seutuhnya sebagai obyek didik atau sasaran didik 2 Proses berlangsungnya pendidikan, yakni seumur hidup manusia c. Isi yang didirikan : 1 Mengembangkan potensi jasmani dan panca indra 2 Mengembangkan potensi fakir rasional 3 Mengembangkan potensi perasaan 4 Penyaluran potensi karsa kemauan keras dengan sikap raji belajar 5 Mengembangkan potensi cipta dengan menghidupkan daya kreasiimajinasi 6 Mengembangkan potensi karya 7 Mengembangkan budi nurani Dengan mengembangkan ketujuh potensi itu dengan sikap hidup dan isi pendidikan yang secara mendasar, maka pendidikan manusia seutuhnya itu secara teoritis konseptual telah memadai, sekolah dan masyarakat bahkan tanggung jawab individu manusia Indonesia.

BAB VII FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA SOSIAL