30
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
III.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN SASARAN KINERJA FISKAL
Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
tujuan otonomi
daerah yang
luas, nyata
dan bertanggungjawab.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemenuhan
sumber-sumber keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2014 anggaran Belanja Daerah Kota Tangerang ditetapkan sebesar Rp3.510.664.614.205,00 dan
direncanakan didanai melalui penerimaan pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp1.156.097.821.081,00, Pendapatan
Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sebesar Rp1.142.431.199.128,00 dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar
Rp679.070.295.948,00, sehingga akan menghasilkan defisit anggaran yang sebesar Rp533.065.298.048,00 yang ditutup melalui SiLPA tahun anggaran
sebelumnya.
Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kota Tangerang selama Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini:
Tabel III.1. Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2014
dalam milyar rupiah
Uraian Target
Anggaran Realisasi
Selisih Rp
I. Pendapatan 2.977,599
3.016,402 38,803
1,30
I.1. Pendapatan Asli Daerah 1.156,097
1.258,738 102,641
8,88 I.2. Dana Perimbangan
1.142,431 1.093,831
48,600 4,25
I.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 679,070
663,832 15,237
2,24
II. Belanja 3.510,664
2.657,440 853,224
24,30
II.1 Belanja Tidak Langsung 1.121,661
966,063 155,597
13,87 II.2 Belanja Langsung
2.389,003 1.691,376
697,627 29,20
SurplusDefisit 533,065
358,961 892,027
167,34 III. Pembiayaan
533,065 533,065
0,000 100,00
III.1 Penerimaan 533,065
533,065 0,000
100,00 III.2 Pengeluaran
0,000 0,000
0,000 0,00
SiLPA Tahun Berjalan 0,000
892,027 892,027
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
31
Tabel 2 di atas memperlihatkan bahwa realisasi Pendapatan Daerah sebesar Rp3.016.402.369.860,00 melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu
sebesar Rp2.977.599.316.157,00 atau 101,30. Pelampauan tertinggi realisasi terhadap target terdapat pada pos penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD
dengan realisasi sebesar Rp1.258.738.853.834,00 atau 108,87 dari target yang telah ditetapkan.
Untuk melihat perkembangan target dan realisasi penerimaan PAD dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 3 dan
Grafik 5 berikut ini:
Tabel III.2. Perkembangan PAD Tahun Anggaran 2010 2014
dalam milyar rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
tase Perkembangan Target
Realisasi
2010 188,406
230,634 2011
380,071 499,080
101,73 116,39
2012 461,383
631,519 21,39
26,54 2013
653,182 815,733
41,57 29,17
2014 1.156,097
1.258,738 76,99
54,31
Secara Keseluruhan dari tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2014 baik target maupun realisasi PAD Kota Tangerang terus menerus
mengalami kenaikan.
Dilihat dari sisi target anggaran, dari tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp191,665 milyar
atau 101,73, dari tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun anggaran 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp81,312 milyar atau 21,39, dari tahun anggaran
2012 sampai dengan tahun anggaran 2013 mengalami kenaikan Rp191,799 milyar atau 41,57, dan tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun anggaran
2014 mengalami kenaikan Rp502,915 milyar atau 76,99.
Kemudian apabila dilihat dari sisi realisasi penerimaan PAD, pada tahun anggaran 2010 sampai dengan tahun anggaran 2011 mengalami kenaikan
sebesar Rp268,446 milyar atau 116,39, kenaikan sebesar Rp132,439 milyar atau 26,54 terjadi dari tahun anggaran 2011 sampai tahun anggaran 2012,
kemudian tahun anggaran 2012 sampai tahun anggaran 2013 sebesar Rp184,214 milyar atau 29,17 dan terakhir tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun
anggaran 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp443,055 milyar atau 54,31.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
32
Untuk Dana Perimbangan, realisasi penerimaan adalah sebesar Rp1.093.831.122.465,00
95,74 dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.142.431.199.128,00. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang
berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4 dan grafik 6 berikut ini:
Tabel III.3. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014
dalam milyar rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
tase Perkembangan Target
Realiasi
2010 826,763
793,362 2011
856,197 823,213
3,56 3,76
2012 800,275
819,401 6,53
0,46 2013
1.038,314 1.069,716
29,74 30,55
2014 1.142,431
1.093,831 10,03
2,25
Grafik III.1. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014 dalam milyar rupiah
Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, terjadi
peningkatan realisasi sebesar Rp24,12 milyar atau 2,25. Untuk pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dari target penerimaan
sebesar Rp679.070.295.948,00
dapat direalisasikan
200 400
600 800
1000 1200
2010 826.763
856.197 793.362
32
Untuk Dana Perimbangan, realisasi penerimaan adalah sebesar Rp1.093.831.122.465,00
95,74 dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.142.431.199.128,00. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang
berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4 dan grafik 6 berikut ini:
Tabel III.3. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014
dalam milyar rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
tase Perkembangan Target
Realiasi
2010 826,763
793,362 2011
856,197 823,213
3,56 3,76
2012 800,275
819,401 6,53
0,46 2013
1.038,314 1.069,716
29,74 30,55
2014 1.142,431
1.093,831 10,03
2,25
Grafik III.1. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014 dalam milyar rupiah
Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, terjadi
peningkatan realisasi sebesar Rp24,12 milyar atau 2,25. Untuk pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dari target penerimaan
sebesar Rp679.070.295.948,00
dapat direalisasikan
2011 2012
2013 2014
856.197 800.275
1,038.31 1,142.43
793.362 823.213
819.401 1,069.72
1,093.83 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG 2014
32
Untuk Dana Perimbangan, realisasi penerimaan adalah sebesar Rp1.093.831.122.465,00
95,74 dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.142.431.199.128,00. Perkembangan target dan realisasi penerimaan yang
berasal dari Dana Perimbangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014 secara jelas dapat dilihat pada Tabel 4 dan grafik 6 berikut ini:
Tabel III.3. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014
dalam milyar rupiah
Tahun Anggaran
Target Realisasi
tase Perkembangan Target
Realiasi
2010 826,763
793,362 2011
856,197 823,213
3,56 3,76
2012 800,275
819,401 6,53
0,46 2013
1.038,314 1.069,716
29,74 30,55
2014 1.142,431
1.093,831 10,03
2,25
Grafik III.1. Perkembangan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2010
2014 dalam milyar rupiah
Apabila dibandingkan dengan tahun anggaran 2013, terjadi
peningkatan realisasi sebesar Rp24,12 milyar atau 2,25. Untuk pos Lain-lain Pendapatan yang Sah dari target penerimaan
sebesar Rp679.070.295.948,00
dapat direalisasikan
1,093.83
Target Realisasi
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
33
sebesarRp663.832.393.561,00 atau 97,75. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis
pendapatan yang mencakup:
1. Hibah
berasal dari
pemerintah, pemerintah
daerah lainnya,
badanlembagaorganisasi swasta
dalam negeri,
kelompok masyarakatperorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
2. Dana
darurat dari
pemerintah dalam
rangka penanggulangan
korbankerusakan akibat bencana alam; 3.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota; 4.
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
5. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi belanja daerah,pada Tahun
Anggaran 2014
belanja daerah
dialokasikan sebesar
Rp3.510.664.614.205,00 dan direalisasikan sebesar Rp2.657.440.391.653,00 atau 75,69 sehingga masih terdapat sisa anggaran belanja daerah sebesar
Rp853.224.222.552,00 atau 24,30. Berdasarkan tabel III.1 di atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana yang terbesar dibandingkan
dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 68,05 dari total APBD tahun anggaran 2014.
Grafik III.2. Persentase Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap APBD Tahun Anggaran 2014
68.05 LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG 2014
33
sebesarRp663.832.393.561,00 atau 97,75. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis
pendapatan yang mencakup:
1. Hibah
berasal dari
pemerintah, pemerintah
daerah lainnya,
badanlembagaorganisasi swasta
dalam negeri,
kelompok masyarakatperorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
2. Dana
darurat dari
pemerintah dalam
rangka penanggulangan
korbankerusakan akibat bencana alam; 3.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota; 4.
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
5. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi belanja daerah,pada Tahun
Anggaran 2014
belanja daerah
dialokasikan sebesar
Rp3.510.664.614.205,00 dan direalisasikan sebesar Rp2.657.440.391.653,00 atau 75,69 sehingga masih terdapat sisa anggaran belanja daerah sebesar
Rp853.224.222.552,00 atau 24,30. Berdasarkan tabel III.1 di atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana yang terbesar dibandingkan
dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 68,05 dari total APBD tahun anggaran 2014.
Grafik III.2. Persentase Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap APBD Tahun Anggaran 2014
31.95 68.05
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG 2014
33
sebesarRp663.832.393.561,00 atau 97,75. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 lain-lain pendapatan yang sah dibagi menurut jenis
pendapatan yang mencakup:
1. Hibah
berasal dari
pemerintah, pemerintah
daerah lainnya,
badanlembagaorganisasi swasta
dalam negeri,
kelompok masyarakatperorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
2. Dana
darurat dari
pemerintah dalam
rangka penanggulangan
korbankerusakan akibat bencana alam; 3.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupatenkota; 4.
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
5. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Dalam kaitannya dengan anggaran dan realisasi belanja daerah,pada Tahun
Anggaran 2014
belanja daerah
dialokasikan sebesar
Rp3.510.664.614.205,00 dan direalisasikan sebesar Rp2.657.440.391.653,00 atau 75,69 sehingga masih terdapat sisa anggaran belanja daerah sebesar
Rp853.224.222.552,00 atau 24,30. Berdasarkan tabel III.1 di atas tampak bahwa belanja langsung mendapatkan alokasi dana yang terbesar dibandingkan
dengan belanja tidak langsung, yaitu sebesar 68,05 dari total APBD tahun anggaran 2014.
Grafik III.2. Persentase Alokasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Terhadap APBD Tahun Anggaran 2014
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
34
Berdasarkan kebijakan belanja daerah serta proporsi masing-masing belanja dapat dilihat bahwa komitmen Pemerintah Kota Tangerang terhadap
pelayanan publik sangat besar. Hal ini terlihat dari persentase belanja langsung yang cukup besar dibandingkan dengan belanja tidak langsung. Hal ini juga
membuktikan bahwa penyusunan anggaran berbasis kinerja guna pencapaian standar
pelayanan minimum
kepada masyarakat
cukup dapat
dipertanggungjawabkan. Belanja
Tidak Langsung
dianggarkan sebesar
Rp1.121.661.012.158,93dan dana
yang direalisasikan
sebesar Rp966.063.810.603,00 atau sebesar 86,12. Anggaran dan realisasi Belanja Tidak
Langsung ini terdiri atas:
Tabel III.4. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung TA 2014
dalam rupiah
NO JENIS BELANJA
ANGGARAN REALISASI
1. Belanja Pegawai
1.093.763.341.058,93 944.866.098.316,00
86,38 2.
Belanja Hibah 22.219.000.000,00
19.295.000.000,00 86,84
3. Belanja Bantuan Sosial
616.250.000,00 616.250.000,00
100,00 4.
Belanja Bantuan Keuangan Kepada ProvinsiKabKota
dan Pemerintah Desa 1.062.421.100,00
1.062.421.005,00 100,00
5. Belanja Tidak Terduga
4.000.000.000,00 224.041.282,00
5,60
J u m l a h 1.121.661.012.158,93
966.063.810.603,00 86,12
Belanja langsung diperuntukkan membiayai pelaksanaan kegiatan- kegiatan dan program. Pada tahun anggaran 2014, Belanja Langsung mendapat
alokasi anggaran sebesar Rp2.389.003.602.046,07 dan terealisasi sebesar Rp1.691.376.581.050,00 atau 70,79, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel III.5.Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung TA 2014
dalam rupiah
NO JENIS BELANJA
ANGGARAN REALISASI
1. Belanja Pegawai
256.097.288.636,00 229.956.910.622,00
89,79 2.
Belanja Barang dan Jasa 1.503.116.704.218,07
1.013.071.433.854,00 67,39
3. Belanja Modal
629.789.609.192,00 448.348.236.574,00
71,19
J u m l a h 2.389.003.602.046,07
1.691.376.581.050,00 70,79
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
35
Dalam hal Pembiayaan Daerah sebagai pos untuk menutup defisit anggaran dan memanfaatkan surplus anggaran, dari target Penerimaan
Pembiayaan sebesar Rp533.065.298.048,00 dapat direalisasikan seluruhnya atau 100,00, realisasi penerimaan ini seluruhnya berasal dari SILPA tahun anggaran
sebelumnya. Untuk tahun anggaran 2014, Pemerintah Kota Tangerang tidak menganggarkan pengeluaran pembiayaan.
III.2. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN
KINERJA
Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja keuangan Tahun Anggaran 2014, yaitu:
1. Belum optimalnya kinerja pelaksanaan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dalam menyusun Analisis Beban
Kerja dan target SKPD; 2. Belum optimalnya kinerja Kerjasama Informasi dan Media Massa dalam
jumlah kerjasama bidang informasi dan komunikasi yang dilaksanakan oleh Pemda dengan media cetak dengan kecenderungan masyarakat lebih
menyukai informasi yang berasal dari media elektronik dibandingkan dengan media cetak;
3. Kualitas dan profesionalisme SDM aparatur belum memadai; 4. Kelembagaan perangkat daerah yang belum ramping struktur dan kaya
fungsi; 5. Kapasitas keuangan daerah yang belum optimal;
6. Belum optimalnya pengelolan aset; 7. Belum optimalnya penyusunan produk hukum daerah;
8. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan. Sedangkan faktor-faktor penunjang pencapaian kinerja adalah:
1. Adanya perbaikan sistem kerja dan sarana prasarana yang mendukung pencapaian target kinerja;
2. Adanya peningkatan kapasitas sumber daya aparatur baik melalui pembinaan dan pelatihan internal, ataupun melalui peningkatan jenjang
pendidikan; 3. Semakin meningkatnya koordinasi antara dinaskantorbadan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi;
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
36
4. Semakin meningkatnya koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, dan instansi vertikal lainnya; dan
5. Dengan meningkatnya penyebarluasan informasi pentingnya membayar pajak dan retribusi daerah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
membayar pajak dan retribusi daerah.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
37
BAB IV IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM