SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORANKEUANGAN

19 yang disajikan tidak melulu terpaku pada struktur APBD Pemerintah Kota Tangerang, sehingga bisa saja terdapat perbedaan penyajian satu transaksi pada LRA dan LO, contohnya adalah penyajian penerimaan hasil lelang dari aset daerah yang sudah dihapuskan, penyajian penerimaan dan pengeluaran hibah, dan sebagainya.

3. Laporan Perubahan Ekuitas LPE

Perubahan ekuitas disusun dan disajikan berdasarkan transaksi selama tahun anggaran 2013. Penyajian LPE mengacu pada Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 37 Tahun 2012.

4. Catatan atas Laporan Keuangan CaLK

Catatan atas Laporan Keuangan disusun untuk menyajikan penjelasan dan daftar mengenai nilai suatu akun yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan dalam rangka pengungkapan yang memadai. Di tengah keberhasilan Pemerintah Kota Tangerang menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Tahunan Anggaran 2014 berdasarkan basis akrual, perlu diakui bahwa dalam penyusunan dan penyajian LKPD Kota Tangerang Tahun Anggaran 2014 masih ditemui kendala antara lain perbedaan dalam struktur anggaran dengan struktur pelaporan, dan perbedaan penamaan dan format laporan keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 yang mengakibatkan masih diperlukannya proses konversi dalam penyajian laporan keuangan terutama dalam penyajian akun-akun LRA.

I.4. SISTEMATIKA PENYAJIAN CATATAN ATAS LAPORANKEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang disajikan dengan urutan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan I.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan I.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan I.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan I.4. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id 20 Bab II Ekonomi Makro II.1. Ekonomi Makro II.2. Kebijakan Keuangan Daerah II.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang II.4. Indikator Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal III.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal III.2. Faktor Pendukung dan Penghambat pencapaian kinerja Bab IV Ikhtisar Pencapaian Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang IV.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Program Pemerintah Kota Tangerang IV.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja Bab V Kebijakan Akuntansi V.1. Entitas Pelaporan V.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan V.3. Kebijakan Akuntansi Bab VI Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan VI.1. Pendapatan - LRA VI.2. Belanja VI.3. Transfer VI.4. SurplusDefisit VI.5. Pembiayaan VI6. Komponen-komponen Perubahan Saldo Anggaran Lebih VI.7. Pendapatan LO VI.8. Beban VI.9. SurplusDefisit Kegiatan Operasional VI.10. SurplusDefisit Kegiatan Non Operasional VI.11. Pos Luar Biasa VI.12. SurplusDefisit Laporan Operasional VI.13. Komponen Perubahan Ekuitas VI.14 Aset VI.15. Kewajiban VI.16. Ekuitas VI.17. Komponen-komponen Arus Kas Bab VII Penjelasan atas Informasi Non Keuangan Bab VIII Penutup PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id 21

BAB II EKONOMI MAKRO

II.1. EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut, khususnya pembangunan di bidang ekonomi. Kondisi ekonomi makro Kota Tangerang tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Relatif terjaganya stabilitas ekonomi dengan baik

Salah satu variabel penting dari Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE. LPE didapat dengan membandingkan PDRB atas dasar harga konstan tiap tahun dengan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan riil perekonomian, atau dapat menggambarkan kinerja pembangunan dari suatu periode ke periode sebelumnya. Selain PDRB dapat menunjukkan LPE, juga menginformasikan struktur perekonomian daerah. Struktur perekonomian tersebut menggambarkan kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro. Namun demikian, dengan mengamati pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk menunjukkan perkembangan kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah. Meningkatnya PDRB per kapita yang diterima penduduk, maka daya beli purchasing power masyarakat akan bertambah, sehingga kebutuhan rumah tangganya demand terhadap barang dan jasa akan terpenuhi. Demand yang diikuti purchasing power, akan mengakibatkan kesejahteraan masyarakat meningkat. Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output produksi barang dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Oleh karena demikian, pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam kurun waktu tertentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut atau luar daerah. PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id