27
sosial dan fasilitas umum yang layak, serta pengembangan sistem jaminan sosial;
2. Menyelaraskan alokasi belanja seiring dengan pendelegasian wewenang; 3. Meningkatkan alokasi anggaran pada bidang-bidang yang menjadi pusat
perhatian masyarakat public interest; dan 4. Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada
tingkat kebutuhan dan kemendesakan urgensitas tanpa melupakan aspek pemerataan dan keadilan dalam mendukung upaya-upaya penanggulangan
dan penanganan
permasalahan sosial,
antara lain:
kemiskinan, pengangguran, ketenagakerjaan, dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia SDM.
II.2.3. Kebijakan Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah, ketika
terjadi defisit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran SiLPA tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer
dari dana cadangan maupun hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan. Sedangkan pengeluaran dalam pembiayaan itu sendiri dapat berupa anggaran
hutang, bantuan modal dan transfer ke dana cadangan.
Pengeluaran pembiayaan
dialokasikan guna
menganggarkan pengeluaran daerah yang tidak bersifat belanja. Komponen pengeluaran
pembiayaan adalah pembentukan dana cadangan, penyertaan modal investasi daerah, pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah.
Struktur pembiayaan daerah untuk sumber penerimaan tidak hanya berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu namun diupayakan untuk
mendapatkan sumber-sumber lain, sedangkan pengeluaran pembiayaan direncanakan dari pembayaran pokok utang.
II.3. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL PEMERINTAH KOTA
TANGERANG
Kebijakan Keuangan
Daerah sebagaimana
telah diuraikan
sebelumnya, dijabarkan lebih lanjut dalam indikator pencapaian kinerja fiskal daerah, sehingga Pemerintah Kota Tangerang memiliki sasaran dan tujuan yang
pasti mengenai apa yang ingin dicapai dalam Tahun Anggaran 2014. Penetapan capaian kinerja fiskal untuk Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan sebanyak 2 dua
kali, yang pertama adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Tahun Anggaran
2014 dan yang kedua adalah melalui penetapan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2014 tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2014.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
28
Tabel berikut ini menyajikan Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014:
Tabel II.1. Indikator Kinerja Fiskal Daerah Tahun Anggaran 2014
dalam milyar rupiah
Uraian APBD
APBD Perubahan
Perubahan Rp
I. Pendapatan 2.837,381
2.977,599 140,218
4,94
I.1.Pendapatan Asli Daerah 1.084,022
1.156,097 72,075
6,64 I.2.Dana Perimbangan
1.141,393 1.142,431
1,038 0,09
I.3.Lain-lainPendapatanyang Sah
611,965 679,070
67,105 10,96
II. Belanja 3.370,438
3.510,664 140,226
4,16
II.1 Belanja Tidak Langsung 1.091,624
1.121,661 30,037
2,75 II.2 Belanja Langsung
2.278,813 2.389,003
110,190 4,83
SurplusDefisit 533,056
533,065 0,009
0,00 III. Pembiayaan
533,056 533,065
0,009 0,00
III.1 Penerimaan 533,056
533,065 0,009
0,00 III.2 Pengeluaran
0,00 0,00
0,00 0,00
SiLPA Tahun Berjalan 0,00
0,00 0,00
0,00
II.4. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMERINTAH
KOTA TANGERANG
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Tahun Anggaran 2014 mengangkat isu strategis pembangunan di Kota Tangerang yang terdiri dari:
1. Strategi mendorong pertumbuhan pro-growth pada pengembangan
pembangunan dengan mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui transformasi
pelaku ekonomi UKM, dari pelaku ekonomi subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui
berbagai dukungan pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi;
2. Strategi pro job sebagai program keberpihakan kepada peningkatan tenaga
kerja dengan prioritas pada peningkatan daya hidup masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Upaya optimalisasi potensi
sumber daya alam yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional;
3. Strategi pro poor sebagai program pembangunan pada warga miskin dengan
keberpihakan pada upaya pengentasan kemiskinan. Pro poor mencakup
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
29
strategi pemberdayaan usaha mikro seperti koperasi dan UMKM, usaha kecil dan usaha menengah.
4. Strategi pembangunan pro-environment sebagai program dengan upaya
mitigasi, adaptasi terhadap perubahan iklim dan ramah lingkungan diantaranya program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup, program peningkatan pengendalian polusi, program pengelolaan Ruang Terbuka Hijau RTH, program peningkatan kesehatan masyarakat,
dan program pengembangan lingkungan sehat.
Berdasarkan isu-isu pembangunan di atas, maka ditetapkanlah prioritas pembangunan pada Tahun Anggaran 2014 yang terdiri dari:
1. Meningkatkan kualitas pembangunan yang menjamin keberlanjutan daya
dukung lingkungan; 2.
Mendorong pertumbuhan sektor unggulan yang berbasis sumberdaya lokal; 3.
Meningkatkan penyediaan dan pelayanan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas permukiman dan perkotaan;
4. Mewujudkan sumber daya manusia Kota Tangerang yang unggul, berkualitas
dan sejahtera; 5.
Menciptakan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, partisipatif dan inovatif;
6. Menciptakan pemerintahan yang efektif dan efisien.
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id
30
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA FISKAL
PEMERINTAH KOTA TANGERANG
III.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN SASARAN KINERJA FISKAL
Anggaran Daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
tujuan otonomi
daerah yang
luas, nyata
dan bertanggungjawab.
Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemenuhan
sumber-sumber keuangan daerah. Pada Tahun Anggaran 2014 anggaran Belanja Daerah Kota Tangerang ditetapkan sebesar Rp3.510.664.614.205,00 dan
direncanakan didanai melalui penerimaan pendapatan yang bersumber pada Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar Rp1.156.097.821.081,00, Pendapatan
Dana Perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi sebesar Rp1.142.431.199.128,00 dan Lain-lain Pendapatan yang Sah sebesar
Rp679.070.295.948,00, sehingga akan menghasilkan defisit anggaran yang sebesar Rp533.065.298.048,00 yang ditutup melalui SiLPA tahun anggaran
sebelumnya.
Realisasi sasaran kinerja fiskal Pemerintah Kota Tangerang selama Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat secara ringkas pada tabel 2 berikut ini:
Tabel III.1. Ikhtisar Target dan Realisasi Kinerja Fiskal Pemerintah Kota Tangerang Tahun Anggaran 2014
dalam milyar rupiah
Uraian Target
Anggaran Realisasi
Selisih Rp
I. Pendapatan 2.977,599
3.016,402 38,803
1,30
I.1. Pendapatan Asli Daerah 1.156,097
1.258,738 102,641
8,88 I.2. Dana Perimbangan
1.142,431 1.093,831
48,600 4,25
I.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 679,070
663,832 15,237
2,24
II. Belanja 3.510,664
2.657,440 853,224
24,30
II.1 Belanja Tidak Langsung 1.121,661
966,063 155,597
13,87 II.2 Belanja Langsung
2.389,003 1.691,376
697,627 29,20
SurplusDefisit 533,065
358,961 892,027
167,34 III. Pembiayaan
533,065 533,065
0,000 100,00
III.1 Penerimaan 533,065
533,065 0,000
100,00 III.2 Pengeluaran
0,000 0,000
0,000 0,00
SiLPA Tahun Berjalan 0,000
892,027 892,027
PEMERINTAH KOTA TANGERANG http:www.tangerangkota.go.id