Sejarah Singkat Rumah Sakit

RSPI Prof Dr Sulianti Saroso 2011-2015 6

1.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit

Sejarah Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso ini dimulai dengan didirikannya Stasiun Karantina di daerah Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1985 Pindahan dari Pulau Onrust Kuiper, yang fungsi utamanya pada saat itu adalah menampung penderita penyakit cacar dari Jakarta dan sekitarnya, di mana antara tahun 1964 - 1970 telah merawat penderita cacar sekitar 2.358 orang. Sejak Indonesia dinyatakan bebas cacar pada tahun 1972, maka kegiatan Stasiun Karantina berkurang dan fungsinya berubah menjadi Rumah Sakit Karantina berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No: 148MenKesSK IV78 tertanggal 28 April 1978 dan berada dibawah Direktorat Jendral P4M, Departemen Kesehatan RI. Dalam perjalanannya, rumah sakit ini mengalami tuntutan pengembangan secara tugas, fungsi, fisik, saranaprasana, kemampuan, teknologi dan sumberdaya, dan kelembagaan. Pengembangan fisik tidak dimungkinkan untuk dilakukan di lingkungan pelabuhan sehingga diputuskan untuk memindahkan lokasi rumah sakit serta merubah nama dan struktur organisasikelembagaan serta misinya agar dapat lebih menampung tuntutan perkembangan tersebut. Pada tanggal 17 Juni 1992, peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI saat itu yaitu Dr. Adhyatama, MPH yang dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Michiko Kunihiro. Pada tanggal 24 September 1993 pembangunan rumah sakit ini selesai dan secara resmi diserahkan dari pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia dalam hal ini Direktur Jenderal PPM PLP. Mulai tanggal 01 Desember 1993, dilaksanakan proses perpindahan kegiatan pelayanan pasien dari rumah sakit lama Rumah Sakit Karantina di Tanjung Priok ke lokasi baru Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di daerah Sunter. Pada tanggal 1 RSPI Prof Dr Sulianti Saroso 2011-2015 7 Januari 1994 RS Karantina secara resmi ditutup dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso dibuka secara resmi untuk umum. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 55MENKESSKI1994 tanggal 20 Januari 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, rumah sakit ini adalah unit organik Departemen Kesehatan RI yang bertanggung jawab langsung kepada DitJen PPM dan PLP. Sesuai historis dan faktor-faktor teknis lainya keberadaan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. DR. Sulianti Saroso adalah satu-satunya rumah sakit yang ada di lingkungan DitJen PPM dan PLP yang misi dan tujuan jangka panjangnya adalah sebagai pusat rujukan nasional dalam penatalaksanaan penyakit menular dan penyakit infeksi lainnya. Pada tanggal 21 April 1994, bertepatan dengan peringatan hari R.A. Kartini, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso diresmikan penggunaannya oleh Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Sujudi yang dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Mr. Kimia Fujita dan Gubernur DKI Jakarta Soerjadi Sudirja. Pengembangan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso mendorong semangat untuk selalu berbenah diri dalam meningkatkan mutu pelayanan. Seiring dengan hal tersebut dan kebutuhan akan pengembangan tatalaksana penyakit infeksi, rumah sakit mengalami perubahan organisasi, yang diwujudkan dengan ditetapkannya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66MenkesSKI2005 tertanggal 13 Januari 2005 yang menjadikan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai kategori RS Vertikal Tipe B Pendidikan. Pengembangan rumah sakit didalam pola manajemen keuangan yang mandiri mendorong rumah sakit melakukan proses seleksi dan ditetapkan menjadi salah satu rumah sakit yang mempunyai hak pengelolaan keuangan dalam bentuk Badan Layanan Umum BLU dengan status penuh berdasarkan RSPI Prof Dr Sulianti Saroso 2011-2015 8 KepMenKeu RI Nomor: 270KMK.052007 tertanggal 21 Juni 2007 dan PerMenKes RI nomor 247MenKesPERIII2008 tertanggal 11 Maret 2008. Pada penghujung tahun 2009, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1138MenkesSKXI2009 tanggal 25 November 2009 ditetapkannya Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi. Seiring dengan tugas pokok dan fungsi yang baru maka Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso harus segera berbenah diri serta sesuai dengan tupoksi yang baru sebagai pusat kajian dan rujukan nasional penyakit infeksi.

1.1.2 Struktur Organisasi